Gelagat Aneh Pembantu Mau Rebut Rumah Majikan,Keluarga Curigai Aksinya,Pernah Ketahuan Beri Racun

- Baru-baru ini viral cekcok antara pembantu di Sumatera Utara dengan keluarga majikannya. Pembantu tersebut tiba-tiba ingin merebut rumah majikannya yang sudah meninggal dunia. Diketahui, pembantu tersebut selama ini merawat seorang lansia. Keluarga dari lansia itu sontak tak terima dengan sikap sang pembantu yang mau menguasai harta majikannya. Baca juga: Meresahkan! Viral Pria Lempar Batu ke Rumah Tetangga, Ternyata Masih...

Gelagat Aneh Pembantu Mau Rebut Rumah Majikan,Keluarga Curigai Aksinya,Pernah Ketahuan Beri Racun

TRIBUNTRENDS.COM - Baru-baru ini viral cekcok antara pembantu di Sumatera Utara dengan keluarga majikannya.

Pembantu tersebut tiba-tiba ingin merebut rumah majikannya yang sudah meninggal dunia.

Diketahui, pembantu tersebut selama ini merawat seorang lansia.

Keluarga dari lansia itu sontak tak terima dengan sikap sang pembantu yang mau menguasai harta majikannya.

Baca juga: Meresahkan! Viral Pria Lempar Batu ke Rumah Tetangga, Ternyata Masih Saudara, Ribut Gegara Warisan

Pembantu tersebut dengan kerasnya menolak meninggalkan rumah milik majikannya, meski tidak punya surat-surat kepemilikan.

Awalnya diketahui bahwa sang nenek yang bermarga Silitonga itu dirawat oleh anaknya B. Silitonga.

Saat dirawat sang anak, lansia itu dalam kondisi sehat.

Namun pihak keluarga memutuskan menyewa jasa perawat untuk membantu mengurus sang lansia.

Saat itulah seorang pembantu rumah tangga untuk mengurus keperluan si nenek dengan bayaran Rp 1 juta perbulan.

Disamping mengurus keperluan nenek tersebut, pembantu rumah tangga itu diperbolehkan tinggal di rumah majikannya, serta makan dan minum secara gratis.

Mulanya, mereka berharap perawat yang mampu mengurus nenek lansia itu secara telaten bisa membuatnya lebih sehat dan bahagia.

Namun selang beberapa bulan, nenek tersebut meninggal dengan cara tak wajar.

"Cuma beberapa bulan, nenek lansia meninggal secara tidak wajar. Seperti habis didorong sampe otak pecah dan koma. Beberapa hari kemudian nenek lansia meninggal," tulisnya di akun TikTok Jorena Minyak Karo.

Meski demikian, saat itu sang pembantu masih diizinkan untuk tinggal sementara di rumah tersebut.

Pihak keluarga masih merasa kasihan karena sang pembantu selama ini sudah berjasa.

Akan tetapi ketika rumah itu akan dikosongkan, sang pembantu menolak dan justru menguasai rumah milik majikannya itu

Mengetahui hal itu, keluarga sang lansia lantas melaporkan sang pembantu.

"Kami sudah lapor ke polisi/lurah/bhabin. Kami mengajaknya ngomong baik-baik. Tapi pembantu ini ketakutan," ungkapnya.

Bahkan dalam salah satu video, sang pemilik akun mengungkap ada kecurigaan bahwa lansia itu memang sengaja dibunuh demi dikuasai hartanya.

Sebab menurut pengakuannya, hal ini didasari dengan sejumlah kejanggalan yang pernah ditemukan sebelum sang lansia tewas.

Salah satunya, sang pemilik akun yang diduga keluarga menulis saat nenek lansia masuk rumah sakit mereka tak ada yang diberi kabar oleh pembantu rumah tangga yang mengurusnya itu.

Jauh sebelum itu, menurutnya mereka juga diduga sempat berniat untuk meracun.

Kecurigaan ini muncul saat makanan yang diberi oleh pembantu itu diberikan ke ayam namun tak lama kemudian, ayam tersebut mati.

Baca juga: Rebutan Warisan, Pria di Banyumas Prank Terjun ke Sumur Lalu Naik Sendiri: Ini Saya Tidak Ditolong?

"Sudah smpe ke polisi, tp para pembantu tidak mau pindah, dan menguasai rumah. Dlu mereka pernah niat meracun. Tp ketahuan ketika diberikan sm ayam dan ayamnya mati keracunan," tulisnya.

Segala upaya, sudah dilakukan agar pembantu itu keluar dari rumah sang majikan.

Mulai dari ajak bicara baik-baik, hingga lapor polisi.

Namun mereka tetap ngotot tak mau pindah meski tak memiliki bukti surat kepemilikan rumah.

Disisi lain, terungkap fakta jika sang pembantu sempat memohon-mohon untuk diberi pekerjaan sebagai pembantu di rumah tersebut.

"Dulu dia selalu memohon kepada kami untuk menjadi pembantu di rumah itu, digaji 1jt/bln, padahal kami tidak mau. Tapi dia membujuk," tulisnya.

Viral Pria Lempar Batu ke Rumah Tetangga, Ternyata Masih Saudara, Ribut Gegara Warisan

Beredar video rekaman CCTV memperlihatkan aksi seorang pria tua melempar batu berjumlah banyak ke rumah tetangganya.

Diketahui, peristiwa ini terjadi di wilayah Trenggalek, Jawa Timur.

Pria itu hampir tiap hari melempari rumah tetangganya dengan batu.

Kini terungkap pria itu ternyata masih saudara dengan pemilik rumah yang dilempari batu.

Pria itu terkadang juga melempari rumah tetangga dengan genteng dan sampah.

Baca juga: Apes Maling di Lombok, Awalnya Girang Bisa Gasak Toko Tetangga, Ditangkap Gegara Selembar Pakaian

Bahkan sang pria nekat sejak sebelum subuh sekira pukul 03.30 Wib melakoni aksinya agar tak ketahuan warga.

Beruntung, sang pemilik rumah yakni Najun merekam aksi jahat pria iseng tersebut.

Gusar dengan aksi tersebut, Najun pun memviralkan sang pria usil di media sosial.

Melalui akun TikTok @nananajun_, Najun membagikan rekaman CCTV saat pria tersebut melempari rumahnya dengan batu.

Belakangan terungkap, bahwa pelaku pelemparan batu itu tak lain adalah saudara Najun sendiri.

Dalam postingan terbarunya, Najun pun menceritakan awal mula rumahnya dilempari batu oleh tetangganya.

Ternyata permasalahan lempar batu itu diawali dari persoalan warisan.

"Jadi rumah ini milik orang tua saya yang tanahnya didapatkan dari warisan ibu ayah saya yang notabene adalah nenek saya," ungkap Najun dilansir TribunnewsBogor.com.

"Beliau yang lempar-lempar juga adalah kakak dari nenek saya alias Pakde dari ayah saya. Pakde ayah saya sudah mendapat bagian sendiri. Begitu pun ibu dari ayah saya," sambungnya.

Bercerita semasa kecil, Najun menyebut kondisi rumahnya sekarang berbeda dengan yang dulu.

Kala itu rumah Najun masih belum ada pembatas tembok dengan rumah Pakde dan saudaranya yang lain.

Hingga akhirnya orang tua Najun memutuskan untuk membangun tembok tinggi.

"Dari saya kecil beliau memang seperti itu. Bagian belakang halaman samping rumah saya dulu terbuka.

Lalu karena orang tua saya dua-duanya bekerja meninggalkan saya dan kakak yang masih SD, jadilah ditembok tinggi dan dikasih pintu seng dengan kusen kayu layaknya pintu rumah dengan alasan keamanan," pungkas Najun.

Bertahun-tahun rumahnya ditembok tinggi untuk mencegah orang asing masuk, Najun terkejut setelah ibunya meninggal.

Secara tiba-tiba, pintu pembatas tembok rumahnya hilang.

Hal itu membuat samping rumahnya menjadi jalanan umum warga, termasuk saudaranya.

"Waktu saya SMP ibu saya meninggal, jadilah tinggal kami bertiga. Saya juga enggak tahu gimana ceritanya tiba-tiba pintu itu sudah hilang. Lama-lama rumah saya menjadi jalan umum sampai saya pernah dapat ancaman dibacok sama 2 laki-laki," kata Najun.

Terparah di tahun 2020 saat tengah merantau, rumah keluarga Najun berubah fungsi layaknya jalanan umum.

Baca juga: Suami Merantau Banting Tulang, Istri Malah Asyik Kumpul Kebo dengan Tetangga, Berani Tinggal Bareng!

"Akhirnya tahun 2020 saya kerja dan kos di Gresik. Posisi kakak saya sudah menikah dan tinggal di rumah ini. Karena saya khawatir kakak saya kenapa-napa akhirnya saya kasih pintu besi agar tidak jadi jalan umum," ujar Najun.

Singkat cerita, Najun sekeluarga tiba-tiba terlibat cekcok dengan Pakdenya.

Hal itu karena Pakdenya mengamuk di rumah Najun tanpa sebab.

Baca juga: Ya Allah! Tetangga Tega Sekap dan Habisi Nyawa Janda Tajir dan Anak di Pasuruan, Pelaku Gagal Kabur

"Tahun 2021 saya cekcok dengan pelaku karena pelaku marah-marah bawa celurit dan merobohkan kandang kucing saya 2 kali. Akhirnya saya lawan. Lalu anak si pelaku yang menempati rumah yang saya tutup itu keluar dan bilang kalau saya tidak sopan karena melawan bapaknya," imbuh Najun.

Kala itu Najun yang ribut besar dengan sang Pakde dan sepupunya pun akhirnya memutuskan tali persaudaraan.

Hal itu karena sepupunya tak mau minta maaf padahal telah merusak rumahnya.

Namun di momen itu, Najun belum terpikir akan tega membangun tembok tinggi guna menghalangi rumahnya dengan saudara-saudaranya.

"Saya gak langsung menembok, saya masih berharap ada itikad baik entah minta maaf atau apa. Tapi yang terjadi mereka malah bikin teras di atas tanah orang tua saya seakan-akan nantang," kata Najun.

Sampai akhirnya kesabaran Najun habis setelah mengetahui tabiat Pakde dan sepupunya.

Najun akhirnya membangun tembok tinggi yang memisahkan antara rumahnya dan rumah Pakdenya serta sepupunya.

"Dari situ saya sudah naik pitam jadilah langsung ditembok. Oh ya banyak yang bilang katanya saya tidak melawan, saya melawan kok. Sudah sering cekcok dan ya gini-gini aja," ujar Najun.

Hal itulah yang belakangan membuat Pakde Najun kesal karena rumahnya tertutup tembok.

Sehingga membuat Pakde Najun setiap hari melempari batu ke rumah keponakannya.

Atas aksi sang Pakde, Najun mengaku telah melaporkan hal itu ke polisi.

"Banyak tetangga bertanya-tanya bahkan menyalahkan kami karema dianggap tdk punya hati nurani tanpa melihat alasan dari tindakan kami. Pasang pintu besi pun mnjdi perkara disini.. dikatain pelit, jahat, dll. Padahal ada jalan utama yg beraspal knp lewat halaman rumah org?

Tanpa permisi pun mskipun saya lg jongkok-jongkok nyuci keset. Sampai rmh saya pernah dilewati marching band, kucing saya sering mati terlindas, barang2 bahkan sandal, sapu dan pengki pun ikut hilang padahal itu HALAMAN rumah BUKAN jalan. Kalo sdh spt itu siapa yg tgg jawab? Rumah harusnya jadi tempat ternyaman bukan," ungkap Najun.

Diolah dari artikel TribunSumsel.com dan TribunnewsBogor.com 

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow