Informasi Terpercaya Masa Kini

Mudik Lebaran Lebih Baik Dahulukan Rumah Orang Tua atau Mertua?

0 4

Bingung mudik Lebaran pertama mau ke rumah orang tua dulu atau mertua? Coba kita tanya psikolog Bunda mungkin bisa menjawab kebimbangan selama ini.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, salah satu dilema yang kerap dihadapi pasangan suami istri adalah menentukan tujuan mudik. Apakah harus ke rumah orang tua sendiri terlebih dahulu atau mengutamakan rumah mertua?

Meskipun tampak sederhana, perdebatan mengenai hal ini bisa memicu ketegangan dalam rumah tangga. Tak jarang, pasangan yang baru menikah harus menghadapi kebingungan untuk membagi waktu agar kedua belah pihak merasa adil dan dihargai.

Banyak pasangan yang terjebak dalam situasi sulit saat menentukan tujuan mudik. Sang suami ingin menghabiskan hari pertama Lebaran di rumah orang tuanya, sementara Bunda juga ingin merayakan momen spesial tersebut di rumah keluarga sendiri.

Masalah semakin rumit karena jarak kedua rumah cukup jauh sehingga membagi waktu di hari yang sama bukanlah pilihan yang mudah. Alhasil, perdebatan kecil pun terjadi dan membuat suasana menjelang Lebaran menjadi kurang menyenangkan.

Baca Juga : Berapa Nominal THR Lebaran yang Pantas Diberikan ke Orang Tua jika Sudah Menikah?Pilihan Lebaran pertama di rumah orang tua atau mertua 

Jadi sebaiknya, pilih mudik ke rumah orang tua atau mertua dahulu ya? Begini kata psikolog.

Sesuai kesepakatan bersama

Psikolog keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., menekankan bahwa tidak ada aturan baku mengenai ke mana pasangan suami-istri harus mudik terlebih dahulu.

“Misalkan kalau di kota tempat tinggal pasangan suami-istri ada orang tua istrinya, mungkin mudiknya ke rumah orang tua si suaminya setiap tahun. Tapi itu akan tergantung pada kesepakatan dan akan jauh lebih baik mereka membicarakan hal itu,” kata psikolog yang akrab disapa Nina itu kepada HaiBunda dalam wawancara beberapa tahun lalu.

Pertimbangkan akses perjalanan

Selain itu, faktor lain yang harus diperhitungkan adalah akses perjalanan, biaya, serta kondisi di tempat tujuan. Jika salah satu pihak memiliki orang tua yang lebih sepuh dan memerlukan perhatian khusus maka sebaiknya hal tersebut menjadi bahan pertimbangan utama.

Begitu pula dengan situasi keluarga besar di masing-masing tempat, seperti jumlah saudara yang berkumpul dan tradisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

“Penting melihat situasi di sananya (tempat orang tua suami atau istri) akan ada siapa saja yang menyambut dan akan ada siapa saja nantinya yang datang ke rumah orang tua suami atau istri itu,” tambah Nina.

Buat kesepakatan sejak jauh hari

Agar tidak menimbulkan ketegangan dalam rumah tangga, penting bagi pasangan untuk membangun kesepakatan sejak jauh hari. Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah sistem bergantian setiap tahun.

Misalnya saja, tahun ini merayakan hari pertama Lebaran di rumah orang tua suami, lalu tahun berikutnya di kediaman orang tua istri. Dengan cara ini, kedua belah pihak bisa merasakan kebersamaan dan menghindari kecemburuan di antara keluarga.

Lebih dari sekadar ke mana harus mudik yang paling penting menjaga keharmonisan dalam keluarga. Jangan sampai momen bahagia Lebaran berubah menjadi pertengkaran hanya karena perbedaan keinginan.

“Semua itu adalah kesepakatannya dan sah juga kalau memang sudah jadi kebiasaan dari tahun ke tahunnya seperti itu yang diterapkan oleh pasangan suami atau istri. Bahkan bisa jadi hal tersebut sudah menjadi tradisi turun temurun dari keluarga masing-masing pasangan suami atau istri,” papar Nina.

Pilihan Redaksi

  • Apakah Boleh Menikah di Bulan Ramadhan? Ketahui Hukumnya dalam Islam
  • Berhubungan Suami Istri setelah Subuh di Bulan Ramadhan, Ini Hukumnya!
  • Mana yang Lebih Dahulu, Nafkah Istri atau Ibu? Ketahui Hukumnya dalam Islam

Dengan komunikasi yang baik dan kesepakatan yang jelas, Bunda dan suami bisa menikmati Lebaran dengan damai tanpa ada perasaan terbebani.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Leave a comment