Alasan di Balik Larangan Melakukan Hal-hal Ini di Tahun Baru Imlek
TEMPO.CO, Jakarta – Tahun Baru Imlek 2025 jatuh pada 29 Januari. Pakar feng shui Yulius Fang menjelaskan beberapa hal yang perlu dihindari warga keturunan Tionghoa pada Tahun Baru Imlek karena dianggap dapat mendatangkan kesialan.
“Ini sebenarnya bukan disebut sebagai mitos, tetapi sebagai tradisi budaya Tionghoa di masa Imlek. Tradisi ini sudah dilaksanakan dari generasi ke generasi selanjutnya sehingga menjadi aturan tidak tertulis yang sebaiknya dipatuhi,” jelas Yulius.
Ia mengatakan pada dasarnya orang-orang ingin memulai tahun baru dengan menghindari hal-hal yang bisa mendatangkan keburukan, kesialan, dan ketidakberuntungan.
“Idealnya masyarakat ingin memulai tahun dengan hal yang bagus untuk keberuntungan sepanjang tahun. Jadi, semua diusahakan bagus, indah. Makanan minuman pun harus terasa manis dan lezat,” katanya.
Mematuhi tradisi leluhur merupakan salah satu cara mengawali tahun baru dengan baik agar terhindar dari keburukan. “Jadi, aturan tidak tertulis ini dibuat untuk sebagai saran keharmonisan dengan maksud yang baik,” paparnya.
Berikut hal-hal yang lebih baik dihindari di Tahun Baru Imlek menurut tradisi masyarakat Tionghoa.
Menyapu
Dewa kemakmuran diyakini akan datang pada malam menjelang Tahun Baru Imlek untuk memberikan berkah ke dalam bangunan. Kegiatan menyapu kotoran keluar dianggap dapat ikut menyapu keberuntungan yang sudah masuk malam sebelumnya ke luar rumah. Jadi, pembersihan rumah disarankan dilakukan esok hari setelah Imlek.
Memotong atau mencuci rambut atau kuku
Keberuntungan yang diberikan dipercaya akan turut terbuang kalau orang memotong atau mencuci rambut atau kuku pada hari Tahun Baru Imlek. Kegiatan memotong atau mencuci rambut atau kuku disarankan dilakukan satu hari sebelum atau sesudah Imlek.
Bicara buruk
Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen membahagiakan. Karena itu, orang-orang yang merayakan dianjurkan membicarakan hal-hal yang baik agar berkah baik menghampiri. Bicara buruk pada hari ini dianggap dapat mendatangkan sinyal ketidakberuntungan untuk setahun yang akan datang.
Berkonflik dengan orang lain
Berkonflik dengan orang lain pada perayaan Imlek dianggap dapat menghadirkan sinyal ketidakberuntungan dia tahun yang baru. Api emosi dianggap dapat melenyapkan keberuntungan layaknya api kecil bisa menyebabkan seluruh hutan terbakar. Karena itu, selama perayaan Imlek orang disarankan berusaha membangun hubungan baik, bersabar, dan tidak mempermasalahkan hal-hal kecil.
Makan bubur
Karena bubur sering dimakan orang yang sedang sakit, keturunan Tionghoa disarankan menghindari makan bubur pada Tahun Baru Imlek. Apalagi ada banyak hidangan lezat lain yang dikaitkan dengan hal-hal baik pada perayaan ini. Yulius mengatakan pada dasarnya semua hal yang dapat menimbulkan kesan buruk serta dikaitkan dengan ketidakberuntungan akan dihindari pada perayaan Imlek.
“Ada pula pantangan tidak boleh makan obat pada hari Imlek di mana itu menandakan sakit. Namun, bagi kami bila obat memang wajib dan rutin dimakan, hal ini tidak apa bila tetap dilakukan,” ujarnya.
Pilihan Editor: Jelang Imlek 2025, Siapa yang Beruntung di Tahun Ular Kayu?