14 Larangan Saat Perayaan Hari Raya Imlek
TEMPO.CO, Jakarta – Perayaan Tahun Baru Cina atau Hari Raya Imlek sudah di depan mata. Bertepatan dengan 2576 Kongzili, umat Tionghoa akan merayakan Imlek 2025 pada Rabu, 29 Januari 2025. Perayaan Cap Go Meh selalu dinantikan sebagai salah satu momen terbesar dalam tradisi mereka.
Dikutip dari Antara, tradisi Imlek juga melambangkan keberuntungan dan doa untuk masa depan yang lebih cerah. Berbagai kegiatan khas, seperti pemberian angpao, makan malam bersama keluarga, serta pertunjukan barongsai dan kembang api, menjadi simbol harapan dan kebahagiaan.
Namun, di balik kegembiraan dan semangat perayaan tersebut, terdapat sejumlah larangan tradisional yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tionghoa. Larangan-larangan ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga kehormatan dan keselamatan selama perayaan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Tionghoa.
Berikut hal tabu yang dilarang saat Imlek, seperti dilansir dari laman China Highlights.
1. Menyapu
Menyapu dianggap menghalau keberuntungan di tahun baru Imlek. Menyapu juga dikaitkan dengan menyapu bersih kekayaan. Penghuni rumah yang merayakan Imlek pun dilarang membuang sampah karena melambangkan membuang rejeki atau nasib baik dari dalam rumah.
2. Berobat atau minum jamu
Tradisi tidak minum obat atau berobat di hari pertama Imlek diyakini mencegah datangnya penyakit selama setahun. Bahkan, ada beberapa daerah di Cina yang penduduknya sengaja memecahkan pot obat herbal saat lonceng tahun baru berdentang. Minum jamu juga dilarang pada hari pertama Imlek, karena diyakini akan sakit selama setahun penuh.
3. Menyantap bubur dan daging
Makan bubur tidak diizinkan saat Imlek. Makanan ini dikaitkan dengan masyarakat miskin, dan tabu memulai hari pertama di tahun baru dengan hal-hal yang bermakna kemiskinan. Hidangan daging beserta olahannya juga tak boleh sebagai wujud menghormati Buddha.
4. Mencuci dan memotong rambut
Warga Tionghoa dilarang mencuci rambut pada hari pertama Tahun Baru Imlek. Sebab, pengucapan dan karakter huruf rambut dalam bahasa Cina sama dengan fai in facai yang bermakna menjadi kaya. Dalam artian, keramas sama seperti membasuh kekayaan di awal tahun baru. Sementara itu, memotong rambut diyakini membawa kesialan bagi para paman.
5. Mencuci pakaian
Mencuci pakaian dilarang pada hari pertama dan kedua Imlek, karena bertepatan dengan ulang tahun Shuishen, Dewa Air. Orang dahulu percaya bahwa air melambangkan kekayaan. Dipercayai juga bahwa menuangkan air setelah mencuci pakaian akan menyebabkan tercurahnya kekayaan.
6. Memakai benda tajam
Perayaan Tahun Baru Imlek harus menjauhi pisau, gunting, dan jarum untuk mencegah kecelakaan, melukai orang. Masyarakat Tionghoa percaya penggunaan benda tajam ini tidak menguntungkan karena bermakna menipiskan kekayaan di tahun mendatang.
7. Istri dilarang ke rumah orang tua
Perempuan yang sudah menikah dilarang berkunjung ke rumah orang tuanya saat Hari Raya Imlek. Masyarakat Tionghoa meyakini akan membawa sial bagi orang tua dan bisa menyebabkan kesulitan ekonomi bagi keluarga. Perempuan yang sudah menikah dapat mengunjungi rumah orang tuanya pada hari kedua Imlek.
8. Kata negatif
Mengucapkan kata-kata kasar selama perayaan Imlek, seperti kematian, kemiskinan, hantu, penyakit, dan sejenisnya dianggap tabu. Hal ini karena perkataan dianggap sebagai sebuah doa. Orang-orang menggantinya dengan eufemisme jika mereka perlu membicarakan topik tersebut.
9. Angpao dalam jumlah ganjil
Orang Tionghoa menyukai angka genap, dengan kepercayaan tradisional bahwa hal baik selalu berlipat ganda. Tetapi hindari juga angka sial, seperti 4 dan 40, karena terdengar seperti kematian dalam bahasa China.
10. Pakaian warna gelap
Saat perayaan Tahun Baru Cina, hindari menggunakan pakaian dengan warna gelap, seperti hitam. Hal ini karena warna hitam dikaitkan dengan duka. Sebaiknya, kenakan warna merah karena melambangkan keberuntungan, cerah, dan aura positif.
11. Memecahkan benda kaca
Memecahkan mangkuk, piring, gelas, vas, atau cermin dianggap membawa nasib buruk, kerugian finansial, atau perpecahan keluarga. Jika ada sesuatu yang pecah secara tidak sengaja, orang biasanya menggunakan kertas merah untuk membungkus pecahan tersebut, lalu mengucapkan “Sui sui ping’an” yang artinya ‘aman dan sehat sepanjang tahun’.
12. Mengunjungi rumah sakit
Kunjungan ke rumah sakit saat Imlek diyakini mendatangkan penyakit bagi yang bersangkutan selama satu tahun yang akan datang. Karena itu, kunjungan ke rumah sakit sangat dihindari, kecuali dalam keadaan darurat.
13. Meminjamkan uang
Uang tidak boleh dipinjamkan pada Hari Tahun Baru, dan semua hutang harus dibayar pada Malam Tahun Baru. Apabila seseorang berhutang, jangan pergi ke rumahnya untuk menagihya. Siapa pun yang melakukan hal itu dikatakan akan sial sepanjang tahun.
14. Pembunuhan
Pembunuhan harus dihindari dari tanggal 1 hingga 15 Tahun Baru Imlek. Sebab, darah dianggap pertanda buruk, yang akan menyebabkan kemalangan seperti luka pisau, atau bencana berdarah. Orang biasanya menyembelih ayam, bebek, babi, dan ikan sebelum Tahun Baru Imlek atau pada malam Tahun Baru Imlek.
Angelina Tiara Puspitalova berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah?