Informasi Terpercaya Masa Kini

Kenali Risiko Penyakit Terkait dengan Golongan Darah

0 2

TEMPO.CO, Jakarta – Golongan darah tidak hanya menentukan donor dan penerima darah yang cocok, tetapi juga dapat mempengaruhi risiko kesehatan. Penelitian menemukan bahwa setiap golongan darah berhubungan dengan kemungkinan terkena berbagai penyakit seperti jantung, kanker, hingga infeksi tertentu.

Dengan memahami kaitan antara golongan darah dan kondisi kesehatan, kita dapat lebih baik menjaga tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit. Berikut adalah risiko kesehatan berdasarkan setiap golongan darah yang didukung oleh penelitian medis.

Golongan Darah O

Menurut Northwestern Medicine, orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung koroner dan penggumpalan darah, seperti emboli paru dan trombosis vena dalam. Hal ini disebabkan kadar faktor pembekuan darah yang lebih rendah.

Golongan darah O juga menunjukkan perlindungan terhadap penyakit seperti malaria dan Covid-19. Namun golongan darah ini lebih rentan terhadap tukak lambung akibat infeksi Helicobacter pylori. Meskipun risiko penyakit jantung rendah, gaya hidup sehat tetap diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan komplikasi kesehatan.

Golongan Darah A

Memiliki risiko lebih tinggi dibanding golongan darah O, golongan darah A terkait dengan kanker lambung dan pankreas. Ini disebabkan kecenderungan lebih besar terhadap infeksi H. pylori, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan radang dan tukak lambung.

Orang dengan golongan darah ini juga memiliki kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi, sehingga lebih sulit mengelola stres. Selain itu, golongan darah A terkait dengan tingkat kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mempertahankan pola makan sehat dan mengelola stres menjadi langkah penting bagi orang dengan golongan darah ini.

Golongan Darah B

Mirip dengan golongan darah A, orang dengan golongan darah B cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker pankreas. Molekul khusus dalam darah B dapat mendukung pertumbuhan bakteri H. pylori yang berkontribusi terhadap risiko ini.

Penelitian juga menunjukkan bahwa golongan darah B meningkatkan kemungkinan penggumpalan darah, seperti trombosis vena dalam dan emboli paru. Meski demikian, orang dengan golongan darah B memiliki risiko tekanan darah tinggi yang sedikit lebih rendah dibanding golongan darah lain.

Golongan Darah AB

Dilansir dari WebMD, golongan darah yang paling langka, yakni AB, memiliki risiko lebih tinggi terhadap stroke dan gangguan memori. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah AB memiliki tingkat protein von Willebrand yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan kecenderungan penggumpalan darah.

Selain itu, AB sering dikaitkan dengan peradangan yang dapat memengaruhi pembuluh darah. Orang dengan golongan darah AB juga memiliki risiko lebih besar terhadap penyakit jantung dan stroke dibandingkan golongan darah O. Maka, gaya hidup sehat dan konsultasi medis sangat penting untuk meminimalkan risiko ini.

Walaupun golongan darah dapat berkaitan dengan risiko kesehatan tertentu, faktor gaya hidup seperti pola makan, aktivitas fisik, dan manajemen stres memiliki pengaruh yang jauh lebih besar terhadap kesehatan.

Orang dengan semua golongan darah dianjurkan untuk mengikuti pedoman kesehatan yang baik, termasuk mengontrol tekanan darah, menjaga berat badan, dan berhenti merokok. Mengetahui golongan darah dapat membantu mengidentifikasi risiko kesehatan tertentu, tetapi tidak menggantikan pentingnya menjaga gaya hidup sehat untuk pencegahan penyakit yang lebih efektif.

Pilihan Editor: Mengenali Berbagai Jenis Golongan Darah

Leave a comment