11 Jenis Obat yang Berpotensi Merusak Ginjal
TEMPO.CO, Jakarta – Ginjal adalah organ vital yang berperan penting dalam menyaring darah dan membuang limbah melalui urine. Namun banyak obat yang biasa dikonsumsi dapat merusak ginjal jika digunakan secara berlebihan atau tanpa pengawasan dokter. Berikut sejumlah jenis obat yang berpotensi merusak ginjal.
1. Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin termasuk dalam golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs). Obat jenis ini dapat mengurangi aliran darah ke ginjal dan menyebabkan kerusakan pada struktur internal ginjal, yang dikenal sebagai nefropati analgesik.
Dilansir dari Healthline, penggunaan dosis tinggi atau dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis (CKD). Obat ini tidak boleh dikonsumsi setiap hari tanpa konsultasi terlebih dahulu.
2. Obat Diabetes
Beberapa obat diabetes yang dikeluarkan melalui ginjal dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Penyesuaian dosis berdasarkan fungsi ginjal sangat penting untuk menghindari komplikasi.
3. Antibiotik dan Antivirus
Beberapa antibiotik seperti penicillin dan cephalosporins dapat menyebabkan pembentukan kristal yang menyumbat aliran urine atau merusak sel ginjal. Selain itu, penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak sesuai resep dapat memicu reaksi alergi yang berdampak buruk pada ginjal. Risiko ini meningkat pada penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi.
4. Laksatif
Laksatif yang mengandung sodium phosphate, terutama yang digunakan sebelum prosedur kolonoskopi, dapat menyebabkan cedera ginjal akut. Produk ini dapat meninggalkan kristal fosfat di ginjal yang berpotensi merusaknya. Laksatif jenis ini sebaiknya digunakan hanya sesuai rekomendasi dokter.
5. Obat Kolesterol
Statin merupakan obat yang umum digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Obat ini dapat memperburuk kondisi penyakit ginjal kronis pada beberapa orang. Pemantauan fungsi ginjal secara rutin sangat disarankan bagi pengguna statin.
6. Obat Antasida
Antasida yang mengandung aluminium atau magnesium dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh, terutama pada penderita penyakit ginjal kronis. Hal ini dapat memperburuk fungsi ginjal jika digunakan secara berlebihan.
7. Pewarna Kontras
Dikutip dari National Kidney Foundation, zat pewarna kontras yang digunakan dalam tes diagnostik seperti MRI dan CT-scan dapat merusak ginjal, terutama pada orang dengan riwayat penyakit ginjal. Penggunaan pewarna ini harus diawasi oleh dokter dan dilakukan hanya jika benar-benar diperlukan.
8. Proton Pump Inhibitors (PPIs)
Obat jenis PPIs seperti omeprazole (Prilosec) dan lansoprazole (Prevacid) digunakan untuk mengatasi asam lambung. Meski risiko kerusakan ginjal tergolong rendah, penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi dapat meningkatkan kemungkinan penyakit ginjal kronis. Konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum menggunakan obat ini dalam waktu lama.
9. Obat Penurun Tekanan Darah
Dilansir dari Drugs, Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors dan angiotensin receptor blockers (ARBs) adalah obat yang efektif untuk mengontrol tekanan darah. Namun, penggunaan jangka panjang dapat mempengaruhi fungsi ginjal, terutama jika dikombinasikan dengan obat lain yang berdampak buruk pada ginjal.
10. Suplemen Herbal
Suplemen herbal seperti minyak atau produk yang mengandung asam aristolochic, dapat menyebabkan cedera ginjal kronis. Interaksi antara suplemen herbal dan obat lain juga dapat memperburuk kondisi ginjal. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.
11. Obat Psikiatri
Beberapa obat psikiatri seperti lithium dan amitriptyline dapat menyebabkan kerusakan ginjal, terutama jika digunakan dalam waktu lama atau tanpa pengawasan dokter. Obat ini dapat memicu kerusakan otot yang menghasilkan myoglobin, zat yang dapat menyumbat ginjal.
Obat-obatan yang disebutkan di atas memiliki manfaat jika digunakan dengan tepat sesuai anjuran dokter. Namun, penggunaan berlebihan atau tanpa pengawasan dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius.
Jika Anda mengonsumsi salah satu dari obat ini, pastikan untuk memantau kesehatan ginjal secara rutin dan berdiskusi dengan dokter untuk mengelola risiko. Ingat, pencegahan adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan ginjal Anda.
WEBMD
Pilihan Editor: Penyebab Infeksi Ginjal dan Obat yang Direkomendasikan