Backburner Relationship: Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi
Cinta yang tidak berbalas dapat bertahan selama bertahun-tahun jika orang lain melakukan hal yang cukup untuk membuat kita menunggu dengan sabar di pinggir lapangan. Mungkin inilah yang disebut sebagai backburner.
Backburner sendiri sebenarnya bukan istilah baru, meski tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Istilah ini juga dipopulerkan oleh penyanyi NIKI yang merilis lagu berjudul backburner dalam albumnya, Nicole.
Istilah yang telah dikenal sejak lama ini menggambarkan seseorang yang menjalani cinta bertepuk sebelah tangan. Namun, ada beberapa hal lainnya yang mungkin bisa Bunda pahami lebih lanjut terkait hal ini.
Apa itu backburner relationship?
Melansir dari laman Marriage, backburner relationship terjadi ketika seseorang menempatkan Bunda di urutan kedua.
Ini adalah situasi di mana seseorang dalam hubungan romantis menjadikan orang lain dalam kehidupannya sebagai cadangan atau pilihan cadangan, sering kali sambil secara aktif mengejar atau mempertahankan hubungan utama dengan orang lain.
Baca Juga : Waspadai Relationship Trauma, Mulai dari Ciri hingga Cara Sehat Menyembuhkannya
Hal ini juga dapat terjadi baik saat sedang menjalin hubungan atau tidak. Backburner lebih umum terjadi daripada yang Bunda kira.
Menurut sebuah studi 2021, lebih dari 300 orang dewasa dalam hubungan jangka panjang berada dalam backburner relationship dengan pasangan mereka yang âberkomitmenâ.
Ciri-ciri backburner relationship
Berikut adalah ciri-ciri Bunda berada dalam backburner relationship untuk memastikan keputusan yang akan diambil:
1. Pasangan tidak pernah memiliki rencana yang pasti
Salah satu ciri utama bahwa seseorang memiliki backburner relationship adalah pasangan tidak memiliki rencana. Mereka mungkin merasa tidak perlu tersedia secara emosional atau fisik, meski sudah berkomitmen menjalani hubungan.
2. Sering komunikasi tapi tidak pernah menunjukkan cinta
Mereka menggambarkan cinta dengan sangat baik dan mengatakan Bunda adalah penyelamatnya, belahan jiwa, dan lain sebagainya. Namun, mereka berbicara lebih keras daripada tindakannya.
3. Jarang menelepon
Jika menjalani backburner relationship, pasangan tidak akan menelepon. Mereka akan segera mencari satu alasan.
4. Butuh waktu lama bagi mereka untuk membalas pesan
Jika mereka tidak membalas pesan secepat mungkin, berarti ada orang lain yang menyita waktu dan perhatiannya.
5. Menghilang untuk waktu yang lama
Salah satu ciri orang yang menjalani backburner relationship tanpa ikatan adalah mereka bisa tiba-tiba menghilang begitu saja. Mereka meninggalkan pasangannya untuk waktu yang lama dan berharap pasangannya menunggu. Mereka tidak punya alasan yang jelas.
Tanda pasangan punya backburner
Melansir dari laman CNN Indonesia, ada beberapa tanda yang mengindikasi pasanga memiliki backburner. Berikut di antaranya:
- Masih menjalin hubungan baik dengan mantan pacar
- Mengaku hanya berusaha bersikap ramah pada sosok backburner saat bertanya
- Sering menyukai dan mengomentari foto orang lain yang bisa menjadi backburner-nya
- Punya teman yang tidak pernah mereka bicarakan
- Saat Bunda sibuk atau tidak punya waktu, mereka akan langsung menghubungi sosok backburner-nya
Dampak hubungan backburner
Berada di belakang seseorang dapat menimbulkan banyak gejolak emosi. Dalam backburner relationship, orang tersebut biasanya bukan hanya seseorang yang telah ditaksir selama bertahun-tahun, tetapi juga orang yang telah membangun ikatan emosional yang kuat.
Menjalani backburner relationship dapat menyebabkan tekanan emosional bagi mereka yang terlibat, yang menyebabkan pasangan yang menerimanya merasa diabaikan, tidak aman, atau dimanfaatkan.
Cara mengatasi backburner relationship
Setelah yakin berada dalam backburner relationship, ada beberapa cara menghadapi hubungan tersebut dengan tepat:
1. Hindari takut untuk menghadapi pasangan
Cara terbaik untuk menghadapi hubungan ini bukan dengan tetap diam atau terus meragukan apa yang dilihat.
Banyak orang bertahan dengan pasangan yang menjalani backburner karena mereka takut untuk berbicara. Hindari membiarkan rasa takut menguasai. Sebaliknya, bicaralah sesegera mungkin.
2. Diskusikan dengan pasangan
Soroti setiap tanda yang mengarah pada kesimpulan. Dukung pernyataan dengan banyak bukti yang tidak dapat mereka sangkal.
3. Tahan untuk tidak emosional
Mungkin ingin berteriak atau membentak pasangan atas perlakuan mereka, tetapi harus tetap tenang. Jika tidak, pesan tidak akan sampai dengan tepat sebagaimana mestinya.
4. Hindari menaruh ekspektasi
Untuk menghindari perasaan kecewa, lebih baik tidak mengharapkan pasangan memberi alasan yang jelas atas tindakannya.
Hubungan itu tidak terjadi begitu saja dalam semalam. Oleh karena itu, kemungkinan besar pasangan akan bersikap defensif dan memberi alasan. Dalam kasus ini, terima saja dengan itikad baik, yang akan membantu Bunda dalam langkah berikutnya.
5. Pertimbangkan konseling hubungan
Bertemu terapis juga bisa jadi pertimbangan. Para profesional ini dapat membantu memahami keadaan dan memberikan solusi untuk membantu Bunda.
Pilihan Redaksi
- 7 Cara Membangun Boundaries dalam Hubungan agar Harmonis dan Langgeng
- Lost Interest dalam Hubungan, Normalkah? Kenali Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasinya
- Apa Arti Bridal Shower? Simak Asal-usul dan Fakta Menariknya
Nah, itulah beberapa hal yang mungkin bisa Bunda ketahui terkait backburner relationship. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!