4 Jenis Parfum dan Penggunaannya, Ada Eau de Parfum Hingga Extrait de Parfum
TEMPO.CO, Jakarta – Parfum telah menjadi bagian penting dari gaya dan penampilan seseorang. Dalam memilih aroma parfum, diperlukan pertimbangan untuk menemukan preferensi yang cocok. Ada beberapa jenis parfum yang tersedia di pasar yakni eau de parfum atau EDP, eau de toilette atau EDT, eau de cologne atau EDC, dan Extrait de Parfum. Meski sama-sama memberikan wangi semerbak di pakaian atau tubuh, ada perbedaan mendasar. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sejumlah perbedaan jenis parfum tersebut:
1. Eau de Parfum (EDP)
Dikutip dari dobha.com, Eau de parfum (EDP) memiliki wewangian yang memiliki kadar alkohol sedikit, dengan konsentrat wewangian sebanyak 15-20 persen. EDP mampu bertahan kurang lebih hingga 12 jam pada kulit dan bertahan satu hari di pakaian. Adapun dalam pemakaiannya, jenis parfum ini disemprotkan ke baju, kulit atau pada titik titik denyut nadi agar aroma yang keluar bisa bertahan seharian. Biasanya EDP hanya bertahan 2 hingga 3 minggu per botol.
2. Eau de Toilette (EDT)
Konsentrasi pada jenis parfum ini sekitar 5-15 persen. Wewangian EDT lebih cepat menguap sehingga ketahanan aromanya bisa bertahan hingga 6 jam di kulit dan 10 jam pada pakaian. Selain memiliki ekstrak fragrance yang lebih tinggi, kadar alkohol di dalam EDT juga sangat tinggi. Parfum EDT juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagian orang memakai di siang hari, dilansir dari Secrets Beauty.
3. Eau de Cologne (EDC)
Eau de Cologne (EDC) memiliki konsentrasi minyak cukup rendah sekitar 2-6 persen. Kadar ini membuat wangi EDC hanya bertahan selama 2-3 jam saja. EDC dipakai setelah mandi dan cocok untuk aktivitas di dalam ruangan. Parfum jenis ini memiliki kadar alkohol yang lebih banyak, dan biasanya aromanya cepat menguap dan tidak tahan lama, dikutip dari dexandra.id.
4. Extrait de Parfum
Terakhir, ada tier parfum yang paling tinggi, yaitu extrait de parfum atau ekstrak parfum. Sebab, konsentrasi ekstrak fragrance-nya ada di kisaran 20-30 persen. Pada umumnya, perfume tersebut akan bertahan lebih awet dan tahan lama, hingga 8 jam. Namun, wanginya tercium seharian jika kualitas produknya bagus, dikutip dari madeforhmns.com.
Namun, pilihan jenis parfum tersebut sangat bergantung pada preferensi dan kebutuhan pengguna. Eau de toilette cocok digunakan sehari-hari karena memiliki aroma yang segar dan ringan serta tidak mencolok. Eau de parfum, yang memiliki kandungan minyak atsiri lebih tinggi dari eau de toilette, juga masih bisa digunakan saat berkegiatan sehari-hari.
Sementara, extrait de parfum lebih cocok untuk acara khusus karena kadar minyak atsiri yang lebih tinggi sehingga aroma dapat bertahan lebih lama. Hanya perlu sedikit semprotan extrait de parfum untuk mendapatkan aroma kuat dan tahan lama. Karena sifatnya itu harga extrait de parfum cenderung lebih mahal dibanding dua jenis parfum lainnya.
Selain kadar minyak atsiri, faktor lain yang mempengaruhi ketahanan parfum adalah sifat komposisi aroma itu sendiri. Misalnya, parfum dengan notes (munculnya rangkaian aroma parfum) bunga atau clean (segar) cenderung memudar lebih cepat dibanding parfum yang mengandung notes kayu atau vanila, yang sifat alaminya kental dan lebih tahan lama.
KHUMAR MAHENDRA | MADEFORHMNS | DEXANDRA | SECRETSINBEAUTY | DOBHA.COM | YAYUK WIDIYARTI
Pilihan Editor: Tips Memilih Parfum untuk Pria