Garuda Muda Luar Biasa! Taklukkan Australia Bukti Kita Sudah Naik Kelas!

Luar Biasa! Tidak diunggulkan, Garuda Muda bisa petik kemenangan penting 1-0 atas Australia di Piala Asia U23. Peluang lolos kini terbuka sangat lebar

Garuda Muda Luar Biasa! Taklukkan Australia Bukti Kita Sudah Naik Kelas!

Usai kekalahan kontroversial melawan Qatar, plus dihukumnya dua pemain dengan kartu merah, Timnas Indonesia U-23 secara luar biasa kalahkan Australia 1-0 pada matchday 2 fase grup Piala Asia U-23 2024! Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Timnas sudah jauh naik kelas. 

Ernando Ari dan Komang Teguh menjadi protagonis di laga yang berlangsung Kamis (18/4/2024) malam. Ernando tampil prima sepanjang 90' menit dengan gagalkan lima upaya shoot-on-goal Olyroos, termasuk satu tembakan penalti Mohamed Toure di babak pertama. Komang Teguh meski hanya main 80' menit karena cedera otot, sukses menjadi pencetak gol tunggal di menit 45'.

Kemenangan adalah harga mati bagi Garuda Muda usai tanpa poin di laga pertama. Ternyata pada pertandingan yang berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium bisa dijawab dengan sempura oleh skuad asuhan Coach Shin Tae-yong (STY).

Kejutan diberikan Coach STY dengan menurunkan banyak pemain bertipe menyerang di sisi sayap. Tampaknya ia ingin membuat Australia keder lewat pergerakan kaki-kaki cepat Garuda Muda.

Menggunakan formasi 3-4-2-1, Ernando Ari tetap menjadi pilihan di bawah mistar gawang. Trio pertahanan tidak berubah, yakni Muhammad Ferrari, Rizky Ridho dan Komang Teguh. Wingback kiri ditempati Pratama Arhan, sedangkan pilihan di kanan adalah Fajar Fathurahman. 

Nathan Tjoe-A-On menjadi pengganti Ivar Jenner di lini tengah, berduet dengan Marselino Ferdinan yang menjalankan fungsi box-to-box. Witan Sulaeman, Rafael Struick dan Jeam Kelly Sroyer menjadi penyerang sekaligus pembombardir pertahanan Australia lewat kecepatannya.

Terkhusus Justin Hubner yang baru tiba Kamis (18/4/2024) pagi waktu Qatar, kondisi fisiknya masih belum memungkinkan main sejak awal sehingga hanya turun di 20' menit terakhir. 

Sementara Olyroos, julukan Australia U-23, mengubah duo penyerangnya. Pelatih Tony Vidmar menduetkan penyerang Paris FC, Mohamed Toure dengan Nishan Velupillay, alih-alih memainkan Alou Kuol sejak awal. 

Wasit yang bertugas adalah Majed Al Shamrani asal Arab Saudi, dia pernah memimpin laga Final SEA Games 2019, yang mana laga tersebut dimenangkan Vietnam atas Timnas Indonesia.

Jalannya Pertandingan 

Garuda Muda langsung mempertontonkan kecepatan sejak awal pertandingan, karena jika mau lolos, pilihan di laga ini hanyalah kemenangan. 

Peluang berbahaya bagi timnas didapatkan Rafael Struick menit 16'. Tusukannya dari kiri mendapatkan sudut menembak. Namun sayang upayanya masih menyamping di sisi kanan gawang Patrick Beach.

Menit 23' Timnas Indonesia dihukum penalti! Ini setelah VAR melakukan call kepada wasit Al Shamrani atas hadangan tangan Komang Teguh saat memblok tembakan Mohamed Toure. 

Meskipun tangan Komang Teguh seperti reflek menutup ke arah badan, wasit memutuskan tindakan ini menghalangi arah bola usai melihat lagi tayangan monitor VAR. Dua laga, Garuda Muda dapat hukuman dua penalti.

Mohamed Toure maju menjadi eksekutor dan dengan gemilang Ernando Ari membaca arah tembakannya! Memilih sudut kiri gawang Ernando, ternyata sudah terbaca sempurna oleh kiper Persebaya Surabaya tersebut. Bravo Ernando!

Usai penalti, sepak pojok Australia kembali mengancam. Sundulan Toure masih menyentuh mistar, dan ini menambah kesialannya di laga tadi. Garuda Muda ambil inisiatif untuk meredam tempo lewat time-wasting, cukup berhasil membuat serangan Olyroos mereda.

Gol bagi Indonesia terjadi menit 45'! Dalam skema tendangan sudut, Muhammad Ferrari mampu menahan bola lewat kepalanya di tiang jauh. Nathan Tjoe memanfaatkan bola liar dengan tembakan first-time, namun melintir kurang sempurna. Beruntung Komang Teguh berdiri tepat di jalur bola, dan menanduk ke jala Patrick Beach.

Semangat Garuda Muda langsung membara usai gol ini, terlihat dari keberanian mereka untuk duel fisik melawan pemain Australia 

Di babak kedua, tidak tajamnya Australia menjadi keuntungan bagi pertahanan Timnas. Olyroos sering kehilangan momentum di kotak penalti Indonesia, dan jikapun ada peluang menembak malah jauh dari sasaran.

Rizky Ridho mampu memimpin sangat baik lini pertahanan, apalagi setelah masuknya Justin Hubner pada menit 72'. Meski jadi terkesan bertahan dengan ada tujuh pemain bertipe bek, ini menjadi blokade yang kuat di hadapan Australia.

Olyroos terpaksa hanya bisa menembus dari sisi sayap kiri yang menjadi satu titik kelemahan Indonesia. Sempat ada peluang Lachlan Brook di menit 88', namun Ernando Ari mampu lakukan double-block sekaligus.

Di menit akhir fisik pemain Australia terlihat kepayahan. Hampir saja Marselino bisa cetak gol di menit 95' tetapi berhasil ditahan bek Australia.

Wasit Al-Shamrani meniup peluit akhir pertandingan, tiga poin bagi Indonesia. Untuk sementara Garuda Muda berada di peringkat kedua grup A dengan 3 poin, berada di bawah tuan rumah Qatar. (Qatar dan Yordania baru akan bertanding usai artikel ini ditayangkan)

Evaluasi Laga Bersejarah Timnas Indonesia

Kemenangan ini patut dirayakan sebagai salah satu catatan postif Timnas Indonesia. Terakhir kali Indonesia berhasil kalahkan Australia adalah tahun 1981 pada kualifikasi Piala Dunia 1982. Kala itu Timnas Garuda unggul 2-1 pada leg pertama, meski harus kandas karena dibalik 0-3 pada leg kedua.

Catatan 53 tahun silam akhirnya terpecahkan lagi malam ini. Jika ditanya apa faktor keberhasilannya? Ada tiga poin penting. 

Pertama jelas semangat juang Garuda Muda yang luar biasa. Kedua adalah tumpulnya lini depan Australia dan terakhir adalah momen keberuntungan atas usaha melampaui batas tersebut.

Angka statistik menunjukkan Australia unggul penguasaan sebesar 64% di laga ini, dan bola mayoritas berada di area Indonesia. Olyroos melepaskan total 21 tembakan dengan 4 mengarah ke gawang. Sedangkan Timnas Indonesia melepaskan 8 tembakan, lebih efektif lewat satu gol yang bersarang ke gawang.

Semangat juang dalam bertahan tampak lewat permainan gemilang Ernando Ari serta Rizky Ridho dalam bertahan, serta Marselino Ferdinan ketika melakukan transisi permainan. Pemain lain juga memeras semua peluhnya di lapangan, bahkan Kelly Sroyer dan Komang Teguh sampai harus mengalami masalah otot.

Keputusan Tony Vidmar untuk tidak menduetkan Muhamed Toure dan Alou Kuol juga jadi berkah tersendiri bagi Timnas. Vidmar sepertiya mencopy-paste kesuksesan Timnas senior Australia kalahkan Indonesia 4-0 di Piala Asia 2023 lalu. Mereka menyerang sisi sayap kemudian kirimkan bola crossing.

Malang bagi Olyroos karena sayap-sayap mereka tidak cukup akurat dalam mengumpan, plus Toure sedang "suek". Jadilah dua laga tanpa mencetak gol mewarnai kiprah mereka di Piala Asia U-23 tahun ini.

Dua momen keberuntungan bagi Timnas Indonesia, yakni keberhasilan Ernando menahan penalti Toure dan gol Komang Teguh jadi pembeda di laga ini. Usai gagalnya penalti tersebut, pemain Australia seperti dihantui kegagalan lainnya. Tembakan-tembakan mereka seringkali jauh dari sasaran.

Kemudian jika membahas mengenai evaluasi dari sisi permainan Garuda Muda, presisi menyerang adalah yang paling minim di atas semua faktor. Presisi dalam mengumpan serta presisi dalam melakukan serangan tidak cukup baik kedati pun Rafael, Marselino, dan Witan sudah seringkali bermain bersama.

Mereka bertiga harusnya mampu untuk lakukan kombinasi melewati pertahanan Australia, tetapi ada keragu-raguan hingga membuat momen tersebut menjadi hilang. Kalau menurut saya, mungkin harus diputuskan siapa yang menjadi eksekutor serangan.

Jika memilih Rafael Struick sebagai target-man, maka ialah orang terakhir yang mendapat bola menyerang. Tetapi jika peran shooter dibagi rata, maka ketiganya tidak boleh ragu dalam melakukan tembakan. Toh kualitas tembakan ketiganya juga cukup jitu.

Pada akhirnya kemenangan bersejarah ini patut kita rayakan sejenak, sebelum bersua Yordania di matchday 3, Minggu (21/4/2024).

Terima kasih atas perjuanganmu, Garuda Muda! Target berat ini-pun berhasil kalian wujudkan. Semoga lolos fase grup dan bisa menatap Olimpiade 2024 Paris!

Salam olahraga

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow