Fenomena Megawati di Liga Voli Korea Timbulkan Kecemburuan kepada Red Sparks

- Performa pevoli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, sejauh ini sangat mengesankan pada musim pertamanya berkarier di Liga Voli Korea Wanita. Megawati yang memperkuat Daejeon JungKwanJang Red Sparks, mampu bersaing dari banyak pemain terbaik lainnya yang saling adu kekuatan di Liga Voli Korea musim ini. Tak ayal, atlet asal Jember, Jawa Timur itu merupakan salah satu daftar pemain asing asal Asia yang menonjol....

Fenomena Megawati di Liga Voli Korea Timbulkan Kecemburuan kepada Red Sparks

TRIBUNNEWS.COM - Performa pevoli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, sejauh ini sangat mengesankan pada musim pertamanya berkarier di Liga Voli Korea Wanita.

Megawati yang memperkuat Daejeon JungKwanJang Red Sparks, mampu bersaing dari banyak pemain terbaik lainnya yang saling adu kekuatan di  Liga Voli Korea musim ini.

Tak ayal, atlet asal Jember, Jawa Timur itu merupakan salah satu daftar pemain asing asal Asia yang menonjol.

Situasinya pun terbilang tricky bagi Red Sparks. Karena keberhasilan mereka mendapatkan jasa Megawati menimbulkan kecemburuan dari sejumlah klub pesaing, menurut laporan Sport Donga.

Hal ini tidak terlepas kepada performa apik Megawati, yang meskipun merupakan legiun asing Asia, mampu bersaing dengan nama-nama beken seperti Gyselle Silva hingga Yaasmeen Bedart-Ghani.

Mega langsung menyabet penghargaan pemain terbaik pada putaran pertama dengan membukukan catatan tingkat keberhasilan tertinggi kedua dengan 48,46 persen.

Namun dia sempat mengalami penurunan performa pada putaran kedua dan ketiga.

Namun dia mampu bangkit untuk membantu timnya Daejeon JungKwanJang Red Sparks pada putaran keempat dengan raihan empat kemenangan.

Catatan tersebut juga membuat posisi Red Sparks berada di jalur yang tepat dengan peringkat empat untuk mewujudkan misi lolos ke babak semifinal play-off.

Soal catatan individu, Mega sudah mengoleksi 504 poin dan bertengger di peringkat ketujuh daftar top skor. Meski demikian, pevoli berjuluk Megatron ini memilih merendah.

Baca juga: Susul Megawati, Fahry Septian Dipastikan Bakal Ramaikan Proliga 2024 Bersama LavAni

"Saya juga manusia biasa, jadi pasti ada pasang surutnya," kata Mega.

"Setelah babak pertama, saya mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan bola-bola yang lebih cepat dari para setter."

"Tapi saya tidak merasakan tekanan apa pun."

"Sekarang saya hanya ingin dikenal karena kemampuan saya, bukan hanya karena mengenakan hijab," ujar Megawati menambahkan.

Selain itu sebagian besar klub juga merasa iri terhadap Red Sparks karena dinilai beruntung bisa merekrut atlet berusia 24 tahun itu.

Bagaimana tidak?, penampilan Mega sejauh ini memberikan pengaruh yang besar terhadap revisi kenaikan gaji pemain asing Asia.

Federasi Bola Voli Korea (KOVO) menaikkan bayaran pemain asing asal Asia dari yang sebelumnya sebesar 100.000 dolar AS atau setara 1,5 miliar rupiah menjadi 120.00 dolar AS atau menyentuh angka 1,9 miliar rupiah pada tahun pertamanya.

Kemudian pada tahun kedua, gaji tahunan pemain Asian Quarter mencapai 150.000 dolar AS (termasuk pajak) atau sekitar 2,37 miliar rupiah.

Meski begitu, saingan Mega juga bertambah karena KOVO akan memperluas seleksi kuota pemain Asia ke 64 negara yang terdaftar dalam AVC.

Namun hal itu justru membuat Mega merasa lebih tertantang karena ia harus bersaing dengan banyak pemain Asia untuk tetap berkarier pada Liga Voli Korea musim depan.

"Jika melihat penampilan di AVC Cup dan VNL (Volleyball Nations League), kemampuan para pemain Asia tidak kalah dengan pemain-pemain di Eropa," ucap Mega.

"Semakin banyak pemain yang masuk ke V-League, akan semakin banyak hal yang bisa dilihat," ujarnya.

Mega sendiri baru mendapatkan kontrak satu musim bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks.

(Tribunnews.com/Giri)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow