Faisal Basri Kembali Dorong Sri Mulyani Mundur dari Kabinet: Jokowi Sudah Offside

Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri kembali mendorong agar Sri Mulyani Indrawati mundur dari jabatan Menteri Keuangan.

Faisal Basri Kembali Dorong Sri Mulyani Mundur dari Kabinet: Jokowi Sudah Offside

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri kembali mendorong Sri Mulyani Indrawati mundur dari jabatan Menteri Keuangan.

Menurut Faisal, mundurnya Sri Mulyani merupakan pemicu gerakan moral untuk menghindari kondisi chaos akibat sikap Presiden Jokowi yang belakangan ditengarai merusak demokrasi. Hal ini seiring dukungan kepala negara itu kepada Capres-Cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Karena dia membuktikan bahwa Jokowi sudah offside. No more. Saya nggak bisa lagi untuk menjadi pemain dengan kapten Jokowi," kata Faisal dalam acara Malam Tirakatan untuk Kejujuran dan Keadilan yang disiarkan langsung melalui YouTube Teater Utan Kayu, Senin malam, 12 Februari 2024.

Saat ini, kata Faisal, dunia memang dalam kondisi tenang. Namun Indonesia bisa terguncang jika ada pemicu masalah, seperti perang. "Langsung merembes ke Indonesia karena 39 persen saham di pasar saham Jakarta dikuasai asing."

Sebelumnya, Faisal Basri memang pernah mendorong Sri Mulyani mundur dari Kabinet Jokowi. Sebab hal itu akan memberi efek besar terhadap Jokowi. Secara tidak langsung, menurut Faisal, mundurnya Sri Mulyani juga bakal mendorong menteri-menteri lain ikut mundur.

"Istilah teman-teman saya purnawirawan TNI, Bu Sri Mulyani itu separuh nyawa Pak Jokowi. Jadi kalau Sri Mulyani pergi, Pak Jokowi klepek-klepek, sadar," tutur Faisal, 7 Februari 2024.

Ia juga mengatakan mundurnya Sri Mulyani dari kursi Menteri Keuangan bisa mengguncang politik di kabinet. Bahkan, ia memperkirakan Jokowi bisa saja mundur dari posisinya. Walhasil, Wakil Presiden Ma'ruf Amin bakal ditunjuk menjadi presiden dan kabinet bisa ditata ulang.

"Bahlil (Menteri Investasi), Luhut (Menko Marves), diganti. Moeldoko (Kepala Staf Kepresidenan) diganti. Sri Mulyani diangkat kembali," kata Faisal.

Dengan penataan ulang kabinet itu, menurut Faisal, gejolak yang terjadi tidak akan lama. "Paling cuma seminggu, don't worry. Selanjutnya getting much much better," ujar Faisal.

Belakangan ini, Jokowi memang menjadi sorotan. Hal ini tidak terlepas dari pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi Cawapres pendamping Prabowo. Bahkan, ia ditengarai cawe-cawe dalam Pemilu dan melakukan kecurangan dengan untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

Kepala Negara juga menjadi sorotan setelah menyampaikan pernyataan bahwa Presiden boleh berkampanye. Belum lagi dengan gelontoran bantuan sosial (Bansos) yang masif menjelang Pemilu 2024. Terlebih, Presiden Jokowi juga membagikan Bansos tanpa melibatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

RIRI RAHAYU | DEFARA DHANYA PARAMITHA

Pilihan Editor: Sebut Indonesia Hadapi Stroke Ketiga, Faisal Basri Serukan Pemakzulan Jokowi

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow