Profil Agus Sutomo, Eks Danjen Kopassus yang Kini Pimpin Agrinas Palma
Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Agus Sutomo sebagai Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), perusahaan yang merupakan hasil transformasi dari PT Indra Karya (Persero).
Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum Republik Indonesia Nomor AHU-0012457.AH.01.02.Tahun 2025, yang disahkan pada 21 Februari 2025.
Transformasi ini memungkinkan perusahaan memperluas lini bisnis ke sektor perkebunan dan konsultansi konstruksi, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2025.
Latar Belakang dan Karier Militer
Agus Sutomo lahir di Klaten pada 14 April 1960 dan merupakan alumnus Akademi Militer 1984 dari kecabangan infanteri. Ia memiliki rekam jejak panjang di dunia militer, di antaranya:
Baca juga:
- Menaker Bakal Panggil Perusahaan Ojol yang Hanya Beri Bonus Lebaran Rp 50 Ribu
- Meta Rilis Studio AI Indonesia, Bisa Bikin Karakter AI untuk Instagram hingga WA
- RI Gabung Bank NDB Milik BRICS, Berpotensi Dapat Pendanaan Infrastruktur dan EBT
- Komandan Paspampres (2011–2012)
- Komandan Jenderal Kopassus (2012–2014)
- Pangdam Jaya (2014–2015)
- Komandan Kodiklat TNI AD (2015–2016)
- Komandan Sesko TNI (2016–2017)
- Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan (2017–2018)
Karier di Bidang Bisnis
Setelah pensiun dari militer, Agus Sutomo terjun ke dunia bisnis. Ia pernah menjabat sebagai Komisaris dan Komisaris Independen di PT Tempo Scan Pacific Tbk sejak 2024 sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Direktur Utama Agrinas Palma Nusantara.
Agrinas Palma dan Transformasi BUMN
Agrinas Palma Nusantara merupakan bagian dari transformasi tiga BUMN karya yang kini bergerak di sektor perkebunan, perikanan, dan pangan. Indra Karya bertransformasi menjadi PT Agrinas Palma Nusantara, Virama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, dan Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara.
Transformasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kemandirian energi. Agrinas Palma Nusantara kini berfokus pada pengelolaan perkebunan serta konsultansi konstruksi.
Pendanaan Agrinas dari Danantara
Pemerintah awalnya menyiapkan suntikan modal Rp8 triliun dalam APBN 2025 untuk mendukung Agrinas. Namun, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P. Roeslani mengungkapkan bahwa pendanaan akan dialihkan melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), bukan dari APBN.
“Agrinas akan menjadi bagian dari Danantara. Jadi mungkin tidak dari Kementerian Keuangan, tapi nanti kita lihat dari dividen yang kita terima dari BUMN-BUMN ini,” ujar Rosan di Istana Kepresidenan, Senin (24/3).
Ia menambahkan bahwa besaran dividen masih dalam pembahasan dan Danantara akan melakukan evaluasi untuk memperkuat struktur Agrinas.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga memastikan bahwa Agrinas tidak akan menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN. “PMN tidak ada, kira-kira itu,” kata Zulhas.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pendanaan untuk Agrinas telah dialokasikan dalam APBN melalui skema pembiayaan investasi.
“Di dalam APBN itu ada below the line, yaitu pembiayaan untuk investasi. Kami menyiapkan di dalam APBN below the line sampai dengan Rp8 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (19/3).