Mantu Aburizal Bakrie Diduga Perintahkan Bodyguard Tutup Akses Arsjad Rasjid ke Gedung Kadin
TEMPO.CO, Jakarta -Adik ipar Anindya Novyan Bakrie, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko diduga meminta bodyguard atau pengawalnya membatasi akses bagi Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid ke Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu, 15 September 2024. Taufan merupakan suami dari putri kedua konglomerat Aburizal Bakrie, Anindhita Anestya Bakrie.
Kehadiran Taufan terpantau tiba di lantai 3 Menara Kadin Indonesia bersama para pengawalnya. Kedatangannya itu diklaim hanya untuk menjalankan aturan. Di Kadin, Taufan menjabat sebagai Kepala Badan Ekonomi Syariah. Ia mengatakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang diadakan di Hotel St Regis, Jakarta, pada Sabtu, 14 September lalu sudah menetapkan kakak iparnya sebagai Ketum periode 2024-2029.
Penetapan tersebut menurutnya telah mengantongi izin. Oleh karena itu, Kadin di luar hasil Munaslub, menurut dia, tak boleh menggelar acara di gedung tersebut. Taufan pun memerintahkan bodyguard yang datang bersamanya untuk memperketat akses masuk ke lantai 3. “Jangan sampai menimbulkan persepsi ke masyarakat (bahwa) Kadin terpecah,” katanya.
Kondisi itu membuat Arsjad yang semula dijadwalkan menggelar jumpa pers di gedung Kadin pada pukul 13.00 WIB terpaksa menunda kedatangannya. Belakangan, tim Arsjad menyebut jumpa pers dipindah ke Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Menara Kadin Indonesia.
Wakil Ketua Organizing Committee Munaslub Kadin Indonesia, Nofel Saleh Hilabi menuturkan Taufan tidak pernah melarang siapa pun bergabung dengan Kadin di bawah kepemimpinan Arsjad. Namun, dia mengatakan, hasil Munaslub harus dihargai oleh semua anggota Kadin Indonesia. “Taufan tidak pernah menutup pintu (Kadin),” ucap Nofel ketika dihubungi Tempo, Selasa, 17 September 2024.
Terkait alasan Arsjad yang tidak bisa mengakses lantai 3 Menara Kadin, Nofel menyebut, Munaslub telah menetapkan Anindya sebagai Ketum. Oleh karena itu, apabila ada kegiatan yang mengatasnamakan Kadin di gedung itu, maka sebaiknya mendapatkan izin terlebih dahulu dari Anindya. Arsjad, lanjut dia, tidak boleh menggelar acara di kantor itu atas nama Kadin Indonesia. “Secara organisasi harus ditegakkan, dengan cara yang resmi,” ujar Nofel yang juga politikus Partai Golongan Karya (Golkar).
Nofel menganggap perpindahan lokasi jumpa pers ke Hotel JS Luwansa itu menunjukkan bahwa Arsjad mengakui dirinya bukan lagi Ketum Kadin Indonesia. “Menurut saya, sebaiknya Arsjad rekonsiliasi bergabung dengan Kadin, nggak masalah. Kami berharap Arsjad sudah berjiwa besar,” kata Nofel.
Han Revanda Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat