Edy Rahmayadi Daftar ke PDIP,Lawan Bobby Nasution di Pilkada Sumut: Nggak Ada Urusan Istana

MEDAN - Mantan Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, terpanggil untuk kembali Pilkada Sumut. Satu kali periode dianggap belum cukup, dan merasa memiliki potensi untuk memenangi pesta rakyat Sumut tiap lima tahun sekali itu. Baca juga: Hadapi Bobby Nasution, PDIP Utus Ahok di Pilkada Sumut, Misi Memutus Dinasti Jokowi Edy Rahmayadi pun siap menghadapi siapa pun lawan politik di Pilkada Sumut, tak terkecuali Booby...

Edy Rahmayadi Daftar ke PDIP,Lawan Bobby Nasution di Pilkada Sumut: Nggak Ada Urusan Istana

WARTAKOTALIVE.COM, MEDAN - Mantan Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, terpanggil untuk kembali Pilkada Sumut.

Satu kali periode dianggap belum cukup, dan merasa memiliki potensi untuk memenangi pesta rakyat Sumut tiap lima tahun sekali itu.

Baca juga: Hadapi Bobby Nasution, PDIP Utus Ahok di Pilkada Sumut, Misi Memutus Dinasti Jokowi

Edy Rahmayadi pun siap menghadapi siapa pun lawan politik di Pilkada Sumut, tak terkecuali Booby Nasution, Wali Kota Medan, yang juga menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Edy pun tidak mempersoalkan status Bobby sebagai menantu Jokowi, dia hanya menganggapnya sebagai rival di kontestasi politik lima tahunan ini.

"Saya melihat Bobby bukan karena menantu pak presiden, saya melihat Bobby karena dia (bermarga) Nasution, dia orang Medan dan dia berhak ikut dalam kontestasi menjadi gubernur, untuk itu rival dong," kata Edy dikutip dari Kompas.com.

Menurut Edy, semua terserah rakyat Sumut, apa pun hasil Pilkada harus dihormati.

Baca juga: Targetkan Kemenangan 75 Persen di Sumut, Edy Rahmayadi: Anies Paling Cocok Memimpin Indonesia

"Kalau nanti rakyat Sumatra Utara melihat Bobby lebih pantas dari Edy ya saya hormat dong, saya akan menjadi rakyat Sumatra Utara," ucapnya.

"Tapi kalau rakyat Sumatra Utara melihat pantas Edy, tak boleh ada yang mengganggu, saya akan perjuangkan itu," imbuhnya.

Disinggung soal ada persepsi yang menyebut melawan Bobby sama dengan melawan istana, menurut Edy, Pilkada Sumut tidak berkaitan dengan Istana.

"Nggak ada itu. Kan ini bukan lawan istana, ini lawan kontestasi untuk menjadi gubernur, nggak ada urusan istana, istana maimun?" ucapnya.

Baca juga: Paman Bobby Nasution Jadi Plh Sekda Kota Medan, Amnesty Internasional: Jokowi Kukuhkan Nepotisme

Sebelumnya Edy Rahmayadi telah memantapkan diri maju di Pilgub Sumut.

Dia telah mengambil formulir pendaftaran Pilgub Sumut di lima partai, yakni PDIP, PKS, PKB, Demokrat, dan Nasdem.

Sedangkan Bobby sejauh ini sudah mendapatkan surat penugasan dari Partai Golkar.

Selain itu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga telah menyampaikan secara lisan siap mendukung Bobby bila maju di Pilgub Sumut.

Untuk mewujudkan angannya ikut Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur Sumut ke kantor DPD PDIP Sumut, di Jalan Jamin Ginting, Medan, Senin (6/5/2024).

Untuk Pilkada Sumut 2024, Edy meminta restu partai berlambang banteng itu untuk maju sebagai bakal calon gubernur Sumut.

Sementara, pada Pilkada Sumut 2018, mantan Pangkostrad itu perpasangan dengan Musa Rajekshah (Ijeck), melawan kader yang diusung PDIP, yaitu Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Saat itu, Edy-Ijeck diusung PAN, PKS, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. Sementara, Djarot-Sihar diusung PDIP dan PPP.

Saat mengembalikan formulir, Edy memuji partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu.

Edy menyebut, PDIP merupakan partai besar dan mampu membesarkan bangsa Indonesia.

Mantan orang nomor satu di Sumut itu mengaku mendaftar lewat PDIP karena kesamaan visi, terutama saat memerintah Sumut.

"PDIP ini partai besar, partai yang sudah lahir membesarkan, melahirkan bangsa ini. Partai besar ini pasti saya lamar, oh hebat kah partai ini? Kalau enggak hebat, saya tak melamar di sini," ujar Edy.

"Terbukti, lima tahun saya menjadi gubernur, PDIP yang sebenarnya tidak mengusung saya, begitu dia lihat visi, dipelajari visi, dikerjakan misi bersama dan dikawal. Oleh karena itu, saya mendaftar di PDIP," lanjutnya.

Pujian juga dilontarkan Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon, kepada Edy.

Rapidin mengatakan, selama Edy memimpin Sumut, sinergitas antara Fraksi PDIP di DPRD Sumut dan Edy berjalan dengan baik. Padahal, saat itu PDIP bukan partai pengusung Edy.

Secara pribadi, Rapidin menilai mantan Ketua PSSI itu layak dicalonkan PDIP, namun semua keputusan ada di tangan Megawati.

"Kalau bapak nanti menjadi calon tetap dari PDIP untuk Gubernur Sumut, terus terang, kami akan all out. Seluruh kekuatan partai ini untuk memenangkan bapak," ujar Rapidin.

"Seorang pemimpin (itu harus) jujur, bertanggung jawab, berintegritas. Nah, kalau saya secara pribadi, menilai Pak Edy (ada) di semua kriteria itu," kata Rapidin.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow