Dulu Sering Tampil di TV Mengocok Perut Penonton,Pelawak Senior Kini Jualan Soto untuk Hidup

- Kesuksesan karier sebagai artis ternyata tak selamanya bisa cemerlang. Seperti yang dialami oleh komedian senior, Kadir Srimulat. Dulu dia sering tampil di TV mengocok perut penonton, kini ia banting setir jualan soto untuk hidup. Kadir Srimulat mengakui, kini dirinya mulai menekuni usaha kuliner yang sudah ia rintis beberapa tahun terakhir. Pria bernama asli Mubarak ini mengaku membuka rumah makan soto Kudus. Baca juga: Biodata...

Dulu Sering Tampil di TV Mengocok Perut Penonton,Pelawak Senior Kini Jualan Soto untuk Hidup

SURYA.co.id - Kesuksesan karier sebagai artis ternyata tak selamanya bisa cemerlang.

Seperti yang dialami oleh komedian senior, Kadir Srimulat.

Dulu dia sering tampil di TV mengocok perut penonton, kini ia banting setir jualan soto untuk hidup.

Kadir Srimulat mengakui, kini dirinya mulai menekuni usaha kuliner yang sudah ia rintis beberapa tahun terakhir.

Pria bernama asli Mubarak ini mengaku membuka rumah makan soto Kudus.

Baca juga: Biodata Kadir Srimulat yang Jual Tanah dan Rumah Demi Bertahan Hidup Selama 5 Tahun karena Sepi Job

Kadir mengaku, hasil dari membuka usaha soto Kudus ini cukup untuk menghidupi keluarganya.

Oleh karena itu pula, Kadir belum ada niat untuk membuka cabang.

“Outlet satu aja, yang penting cukup untuk kebutuhan keluarga,” ucap Kadir seperti dikutip dari tayangan TransTV.

Kadir menceritakan, ide awal membuka usaha kuliner soto Kudus ini lantaran dirinya merupakan penggemar makanan asal Kudus, Jawa Tengah tersebut.

Kadir menyebut dirinya memang pernah merantau ke Kudus dan membuatnya terbiasa menikmati soto Kudus.

“Awalnya saya kan dulu pernah tinggal di Kudus selama merantau 10 tahun, itu saya penggemar soto Kudus,” ucap Kadir.

Setelah hijrah ke Jakarta, kegemaran Kadir menikmati soto Kudus tak pudar hingga akhirnya ia terpikirkan untuk membuka usaha soto Kudus sendiri.

Saat ini, Kadir mengaku, usaha soto Kudusnya berada di daerah Bekasi, Jawa Barat.

“Pas di Jakarta saya tetap cari soto Kudus, akhirnya kepikiran untuk buka sendiri, sekarang saya buka di daerah Galaxy Bekasi,” ucap pria berusia 72 tahun ini.

Jual Tanah dan Rumah Demi Bertahan Hidup

Kadir Srimulat juga sempat menjual harta benda, seperti mobil, tanah, dan rumah demi bertahan hidup.

Saat itu, Kadir Srimulat mengaku tak mendapatkan pekerjaan selama lima tahun, tepatnya pada 2001-2006. 

"Terakhir itu, saya jual tanah saja. Kalau jual rumah itu buat sehari-hari karena saat itu saya hidup menganggur. Ya tapi rumah bukan rumah induk yang di Jakarta, rumah di kampung," cerita Kadir, dikutip dari tayangan Insert Live.

Ia kemudian mengungkapkan detail penjualan tanah dan rumah hampir dua dekade tersebut.

Tanah di Tambun disebut jadi yang terakhir ia jual pada 2006.

"Terakhir di Tambun jual tanah nilainya cukup tinggi fantastis, karena mobil saya sudah habis, sebagian buat beli mobil, pasang ring, terus saya belajar bikin warung makan," ungkapnya.

"Kalau di kampung kan murah rate-nya paling saya habis Rp400 juta bangun, jual cepat Rp200 juta, di kampung dua (rumah), Rp200 juta, Rp200 juta," ungkap Kadir.

"Nah kalau yang di Tambun itu nilainya sampai Rp 600 juta. Pasang ring Rp 80 juta, masih sisa," sambungnya.

Setelah ia pasang ring dan belajar bisnis makanan, Kadir mengaku bisa beraktivitas dan memperbaiki kondisi finansial hingga saat ini.

Kadir tak memungkiri jika merindukan dunia hiburan Tanah Air, yang sudah membesarkan namanya.

Namun, ia sadar akan usianya yang tak lagi muda dan kondisi tak seprima dulu lagi.

Itulah mengapa, saat ini ia memilih fokus pada kesehatannya.

"Kalau dibilang rindu tetap rindu, tapi apa mungkin saya bisa kembali jadi muda lagi? Iya kan? Sekarang tinggal bertahan, mempertahankan kesehatan, mempertahankan apa yang saya punya," kata Kadir.

"Mudah-mudahan tidak seperti dulu, saya jual-jual gitu. Itu aja. Yang penting saya mempertahankan diri saja biar sehat," harap sang komedian.

Siapa sosok Kadir Srimulat?

Dikutip dari Wikipedia, Kadir Srimulat memiliki nama asli Mubarak. Ia lahir di Lumajang, Jawa Timur pada 3 September 1951.

Pelawak yang dikenal dengan logat Madura tersebut memiliki darah Jawa dari ibu.

Selain itu, Kadir juga memiliki keturunan Arab dari sang ayah.

Kadir menjadi yatim piatu saat usianya masih 11 tahun.

Lulus SMP, ia memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya.

Baca juga: Sosok Pegawai Bank yang Ternyata Anak Komedian Legendaris, Parasnya Awet Muda Bak ABG

Dikutip dari Kompas.com, Kadir menjalani kehidupan yang keras saat menjadi anggota kelompok seni ludruk.

"Makan sehari sekali? Sering sekali, kita gajian mengandalkan penonton."

"Begitu kita mau main sore, misalnya, hujan deras, siapa yang mau nonton?"

"Enggak ada pemasukan," ungkapnya.

Bahkan, Kadir menuturkan bahwa uang yang didapat tak cukup untuk membeli makan, walaupun hanya untuk sekali makan.

"Minimal kalau main ramai, malam Minggu itu bisa makan dua kali," tuturnya.

Akhirnya, Kadir membuat nasi liwet bersama teman-temannya.

Hal tersebut dilakukan demi mengatasi keterbatasan ekonomi.

Berjualan permen tape sambil sekolah demi ringankan beban ibu

Kadir harus membantu sang ibu saat ayahnya telah meninggal.

Masa-masa itu adalah masa-masa pahit dalam hidupnya.

"Saya kelas 4 SD, abah saya meninggal, saya panggil bapak saya itu abah."

"Tinggal ibu saya yang tidak pernah kerja, kebingungan."

"Mau tidak mau saya membantu," ujarnya.

Kadir rela berjualan permen tape sambil sekolah demi mendapatkan uang.

Kendati demikian, ia bersyukur dapat membantu meringankan beban ibundanya.

"Pulang saya dapat rezeki sendiri, tidak ganggu orang tua."

"Terus baru saya ikut sandiwara ludruk," ujarnya.

Kadir mengawali karier sebagai komedian bersama grup Srimulat hingga memilih keluar pada 1986.

Ia pun sempat membentuk grup lawak Grup Merdeka dan Grup Lawan Batik meski hanya bertahan beberapa tahun.

Pada tahun 1990-an, Kadir aktif bermain film dan sinetron, seperti tiga film Kanan Kiri OK yang dibintangi Ida Asha dan Ray Sahetapy, serta Akal-akalan yang ia bintangi bersama Doyok.

Kadir pun baru kembali bermain film lagi pada 2008 atau sekitar dua tahun setelah ia pasang ring di jantung. Salah satu proyek terakhir Kadir di layar lebar adalah Sejuta Sayang Untuknya pada 2020.

Sementara itu, ia pada 2022 sempat bermain dalam serial televisi Para Pencari Tuhan Jilid 15: Ke Surga Yuk!

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow