Ditantang Pria Garut, Ini Riwayat Hilangnya Mata dan Tangan Kanan Hercules

Simak riwayat hidup Hercules, preman legendaris yang kehilangan mata dan tangan kanan dalam pertarungan sengit di Tanah Abang.

Ditantang Pria Garut, Ini Riwayat Hilangnya Mata dan Tangan Kanan Hercules

Intisari-Online.com - Anda mungkin pernah mendengar nama Hercules, preman yang paling ditakuti di wilayah pusat perdagangan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Namun, tahukah Anda bagaimana ia bisa kehilangan mata dan tangan kanannya? Atau mengapa ia berutang nyawa pada Prabowo Subianto?

Dalam artikel ini, kami akan mengungkap kisah Hercules, dari asal-usulnya di Timor Timur hingga akhir masa jayanya di Tanah Abang.

Kami juga akan menelusuri tantangan duel yang dilontarkan oleh Abah Suta, seorang pria asal Garut yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Ditantang Abah Suta

Kelompok Hercules sedang mencari-cari Abah Suta alias Asep Yusuf, seorang pria yang berani menantang duel Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB).

Abah Suta merupakan pendukung pasangan Prabowo-Gibran yang secara terang-terangan menantang Hercules untuk berduel melalui video yang tersebar di media sosial.

Namun, Ketua GRIB Garut Asep Rahmat mengatakan bahwa Hercules sama sekali tidak kenal dengan Abah Suta.

Untuk itu, Hercules memerintahkan anak buahnya untuk menemukan Abah Suta dan menanyakan apa masalahnya.

Akan tetapi, Abah Suta tidak berada di rumahnya saat dicari dan lenyap begitu saja.

Baca Juga: Ditantang Jawara Garut, Inilah Sosok Hercules, Mantan Preman Tanah Abang Yang Utang Nyawa Kepada Prabowo

Berutang Nyawa pada Prabowo Subianto

Di wilayah pusat perdagangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rozario Marshal alias Hercules dulu dikenal sebagai preman yang paling ditakuti.

Asalnya dari Timor Leste, pria ini mendirikan "dinasti" premannya di akhir 1980-an dan menguasai pasar teskstil terbesar se-Asia Tenggara itu sampai 1996.

Masa kejayaannya berakhir ketika kelompok jago Betawi yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing merebut kekuasaannya.

Sebelum pindah ke Jakarta, Rozario terlibat dalam operasi tentara Indonesia untuk mempertahankan wilayah Timor Timur, yang sekarang bernama Timor Leste.

Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan bertugas sebagai juru angkut logistik.

Rozario yang yatim piatu kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, sebagaimana ditulis New Mandala, kemudian "diadopsi" oleh militer Indonesia sebagai TBO.

Hercules mengaku "berutang nyawa" kepada Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.

Hercules bahkan pernah mengatakan, "Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."

Kehilangan Tangan Kanan

Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules jatuh.

Baca Juga: Usai 'Mencicipi Darah Manusia' Rasa Belas Kasih Kaisar Romawi Kuno Commodus Ini Lenyap dan 'Kegilaan-kegilaan' Bermunculan

Tangan kanannya luka parah hingga ia harus dibawa ke Jakarta dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Sayangnya, tangan kanannya tak bisa diselamatkan dan harus diamputasi. Hercules yang tidak betah dengan perawatan di RSPAD lalu melarikan diri dari rumah sakit.

Ia pun masuk ke dalam "lembah hitam" Tanah Abang.

"Saya merebut daerah hitam (Tanah Abang) dengan pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati (di sana)," kenang Hercules, seperti dilansir Tribun-Timur.com.

Mata Tertembus Peluru

Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules lalu mendirikan daerah kekuasaannya di Tanah Abang.

Kelompok yang awalnya kecil itu berkembang sangat besar. Ia bahkan pernah memiliki hampir 17.000 "personel" yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Hercules menyebut Tanah Abang sebagai daerah tak bertuan, di mana sering terjadi pembacokan dan perkelahian antarpreman.

"Waktu itu saya masih tidur di kolong-kolong jembatan. Tidur enggak bisa tenang. Pedang selalu menempel di badan. Mandi juga selalu bawa pedang sebab setiap saat musuh bisa menyerang," ungkapnya.

Walaupun tubuhnya kecil, nyali laki-laki kelahiran Timor Timur ini sangat besar.

Dalam tawuran antarkelompok, Hercules sering memimpin langsung.

Ia juga terkenal sebagai preman yang tak bisa mati karena selalu berhasil lolos dari maut.

Hercules pernah dibacok 16 kali hingga harus dirawat di ICU, tetapi nyawanya masih bisa diselamatkan.

Dalam suatu perkelahian, sebuah peluru menembus matanya hingga ke bagian belakang kepala. Namun, hal tersebut tak juga membuat nyawa pria berambut keriting itu tamat.  

Hercules, preman yang kehilangan mata dan tangan kanan, kini sudah menjauh dari dunia hitam Tanah Abang.

Ia mengaku sudah bertobat dan ingin hidup tenang. Ia juga mengaku masih setia mendukung Prabowo Subianto, yang pernah menyelamatkan nyawanya di Timor Timur.

Baca Juga: Jarang Disorot Media Akhir-akhir Ini, Ternyata Menhan Prabowo Subiato Diam-diam Lakukan Hal Ini untuk Atasi Virus Corona

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow