Disindir Prabowo, Ini Belasan BUMN yang Punya Bisnis Hotel

Menhan Prabowo Subianto menyinggung BUMN yang punya bisnis BUMN padahal tak ada kaitan dengan fokus bisnis utamanya.

Disindir Prabowo, Ini Belasan BUMN yang Punya Bisnis Hotel

KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyinggung sejumlah perusahaan BUMN yang merambah bisnis hotel meski jauh dari bisnis utama yang digeluti.

Ia mengusulkan Menteri BUMN Erick Thohir agar privatisasi perusahaan pelat merah diperluas. Salah satunya agar BUMN tidak ikut-ikutan bisnis hotel karena bisa menghambat sektor swasta.

"Kita tidak perlu hotel BUMN. Menurut Anda bagaimana Pak Erick? Tapi saya minta nasihat Anda," ucap Prabowo dalam Pidato Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Mandiri Investment Forum yang disiarkan dalam live streaming dikutip pada Rabu (6/3/2024).

"Saya ingin mengambil pendekatan yang masuk akal. Saya ingin mendapatkan nasihat sebanyak-banyaknya dari manapun dan saya ingin input-input yang terbaik," kata dia lagi.

Baca juga: Apa Alasan Prabowo Usul BUMN Sebaiknya Dilarang Bisnis Hotel?

Prabowo bilang, selain rasionalisasi atau pengurangan jumlah BUMN yang ada saat ini, dirinya juga mendorong BUMN memiliki bisnis yang jelas sesuai dengan bisnis utamanya (core business).

Deretan BUMN yang bisnis hotel

Untuk diketahui saja, selama puluhan tahun banyak perusahaan BUMN tercatat merambah bisnis hotel yang dikelola melalui anak maupun cucu usahanya. Alasannya bermacam-macam, misalnya saja demi optimalisasi aset.

Nah berikut ini sederet perusahaan pelat merah yang punya bisnis perhotelan:

1. Pertamina

Pertamina melalui anak usahanya, Patra Jasa, bisa dibilang menjadi salah satu pemain utama dalam bisnis perhotelan. Bahkan, hotel-hotel dikelolanya termasuk hotel mewah atau bintang 4 dan bintang 5.

Mengutip laman Patra Jasa, total ada 9 hotel yang dikelolanya yang berlokasi di Bali, Semarang, Cirebon, Bandung, Jakarta, Anyer, Parapat, Dumai dan Yogyakarta.

2. Garuda Indonesia

Garuda Indonesia bisa dibilang sudah cukup lama lama terjun ke bisnis hotel yakni sejak 1974. Pengelolaannya berada di bawah anak usahanya Aero Wisata.

Dari informasi di laman resminya, Aerowisata mengelola 4 hotel mewah yakni Prama Hotel di Sanur Bali, Hotel Kila di Senggigi Lombok, dan Hotel Asana di Bogor dan Biak Papua.

Baca juga: Prabowo Usul BUMN Dilarang Bisnis Hotel, Ini Tanggapan Erick Thohir

3. Angkasa Pura I

BUMN Angkasa Pura juga menjalankan bisnis hotel yang berada di bawah bendera anak usahanya, Angkasa Pura Airport. Padahal bisnis utama BUMN ini adalah operator bandara.

Mengutip situs Angkasa Pura Airport, ada 4 hotel milik Angkasa Pura I meliputi Hotel Cordia di Yogyakarta, Ibis Budget Surabaya, Ibis Budget Makassar, dan Hotel Novotel di Bandara Ngurai Rai.

4. KAI

Meski menjalankan bisnis kereta api, KAI juga memiliki lini bisnis perhotelan yang dikelola anak usahanya KAI Wisata. Konsep hotelnya adalah penginapan yang menyatu dengan area stasiun.

Rail Transit Suite Gambir (RTSG) merupakan hotel pertama dan satu-satunya yang berada tepat di dalam stasiun kereta api dengan sasaran konsumennya adalah pengguna kereta api.

Hotel lain milik KAI adalah KAI Boutique Hotel, namun berbeda dnegan RTSG yang dikelola KAI Wisata, hotel yang ada di Bandung ini berada di bawah anak usahanya yang lain, PT KA Properti Manajemen.

Baca juga: Erick Thohir Mau Bikin Jumlah BUMN Cuma 30

5. Adhi Karya

BUMN konstruksi Adhi Karya juga lama terjun ke bisnis hotel dengan brand Hotel GranDhika. Ada 3 hotel GranDika meliputi Hotel GranDhika Iskandarsyah di Jakarta, Gran DhikaSetiabu di Medan dan Hotel GranDhika Pemuda di Semarang.

Perusahaan juga mengelola beberapa area komersial dan apartemen. Ini sejalan dengan upaya perseroan untuk mengoptimalkan asetnya.

6. Krakatau Steel

Meski menggeluti bisnis utama produsen besi baja, tak lantas menyurutkan Krakatau Steel berbisnis hotel. Pengelolaannya di bawah anak perusahaan, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon atau KIEC.

KIEC mengembangkan hotel di Cilegon bernama The Royale Krakatau Hotel Cilegon dan termasuk hotel mewah di Provinsi Banten.

7. Wijaya Karya

PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty) sebagai holding hotel BUMN yang menaungi 26 hotel tersebar di 11 provinsi di Indonesia. Sesuai namanya, perusahaan ini adalah anak usaha dari BUMN konstruksi Wijaya Karya.

Ada puluhan hotel yang dikelola Wika Realty. Beberapa di antaranya merupakan hotel yang awalnya dikelola BUMN lainnya seperti jaringan Hotel Pesonna milik Pegadaian.

Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?

8. Waskita Karya

Perushaan BUMN yang satu ini juga memiliki unit usaha di bidang perhotelan. PT Waskita Karya memiliki bidang usaha perhotelan melalui anak perusahaannya PT Waskita Karya Realty.

Tercatat ada 3 hotel yang tersebar di Jakarta, Makassar, dan Bandung dengan brand TerasKita yang tersebar di Jakarta, Bandung, dan Makassar.

9. PT PP

Tak mau kalah dengan BUMN konstruksi lainnya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PP juga memiliki jaringan hotel yang dikelola anak usaha, PT PP Properti.

Mengutip situs perusahaan, jaringan hotelnya meliputi Prima Park dan Pekanbaru, Bandung, dan Lombok. Lalu Park Hotel di Jakarta, Palm Park di Surabaya, dan Swiss Bel di Balikpapan.

10. InJourney

Bila melihat dari bisnis utamanya, maka InJourney atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) bisa dibilang adalah BUMN yang bisnisnya paling terkait dengan usaha perhotelan.

Dulunya, BUMN ini bernama PT Survai Udara Penas (Persero). Lalu pemerintah menunjuk BUMN ini sebagai induk holding BUMN bidang aviasi dan pariwisata.

Baca juga: Rencana Prabowo, Bikin Bensin dari Singkong, Ubah Sawit Jadi Solar

BUMN ini mengelola beberapa hotel yang berada di bawah PT Hotel Indonesia Natour yang memiliki jaringan hotel di berbagai kota di Jawa, Bali, dan Sumatera.

11. ASDP

Hotel Meruorah Komodo di Labuan Bajo adalah milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dengan pengelolaan di bawah PT Indonesia Ferry Properti atau juga dikenal dengan IFPRO.

IFPRO adalah perusahaan patungan dua BUMN yakni ASDP dan PT PP. Nama hotel ini sempat tenar karena dijadikan lokasi utama KTT ASEAN pada 2023 lalu.

12. Pelindo

Meski bisnis utamanya adalah pengelolaan pelabuhan, Pelindo juga memiliki anak usaha yang bergerak di bisnis hotel, yakni IPC Residence & Convention yang lokasinya ada di Ciawi Bogor, dekat dengan pintu Tol Jagorawi.

Baca juga: Prabowo Berencana Stop Impor BBM, Mau Sulap Singkong Jadi Bensin

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow