'Dia Bikin Saya Marah' – Pelatih Venezia Kritik Performa Jay Idzes

Vanoli menginginkan Idzes memperlihatkan performa lebih baik di pertandingan berikutnya.

'Dia Bikin Saya Marah' – Pelatih Venezia Kritik Performa Jay Idzes

Kendati memetik kemenangan 2-0 atas Brescia dalam lanjutan Serie B Italia, Minggu (14/4) malam WIB, di Stadion Pierluigi Penzo, pelatih Paolo Vanoli mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa Jay Idzes.

Kemenangan atas Brescia itu membuat Venezia menghentikan hasil tidak memuaskan di dua laga sebelumnya. Tambahan tiga angka juga menjaga asa Venezia untuk mendapatkan tiket promosi ke Serie A secara otomatis. Venezia kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara dengan 61 poin, tertinggal tiga angka dari Como yang berada di posisi kedua.

Walau memetik kemenangan, Vanoli tidak merasa puas dengan performa yang diperlihatkan Idzes. Penggawa timnas Indonesia itu ditarik keluar pada menit ke-78 bersama Bjarki Bjarkason, dan digantikan oleh Giorgio Altare Nunzio Lella.

Vanoli mengungkapkan alasannya memasukkan Altare di babak kedua. Salah satu penyebabnya adalah performa Idzes. Pada menit ke-28, Idzes membuat gol Venezia yang dilesakkan Marin Sverko menyambut sepak pojok dianulir.

Wasit menganggap Idzes melakukan pelanggaran kepada Luca Lezzerini di saat kiper Brescia itu tidak tidak mampu menangkap bola dengan baik. Saat itu Venezia sudah unggul 1-0 berkat gol Tanner Tessmann di menit ke-20. Tessmann mencetak brace sekaligus memastikan kemenangan Venezia menjadi 2-0 di injury time.

“Jay membuat saya marah ketika dia mudah melakukan kesalahan dalam situasi sepak pojok, dan karena dia harus mencari solusi dengan situasi bola seperti itu. Anda harus menjadi pemenang. Saya menaruh kepercayaan, tapi saya menginginkan lebih. Dia sebetulnya berisiko digantikan setelah 20 menit,” cetus Vanoli dikutip laman Tutto Venezia Sport.

“Kita harus belajar menjadi sesuatu yang lebih. Dia pemain yang sangat bagus. Dia punya mental bagus, dan saya yakin dia masih punya jalan yang panjang, tapi tetap harus bisa membuktikannya.”

“Di setiap pertandingan, dia harus punya rasa lapar untuk membuktikan itu. Pergantian pemain dilakukan karena ketidaknyamanan setelah terjadi kesalahan tersebut.”

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow