Putin Minta Rusia Modernisasi Senjata agar Selangkah Lebih Maju

Putin juga berkata, akan menggandeng pihak asing mana pun untuk memproduksi senjata meski ada sanksi.

Putin Minta Rusia Modernisasi Senjata agar Selangkah Lebih Maju

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (9/5/2024) meminta negaranya memordenisasi persenjataan agar selangkah lebih maju.

Putin juga berkata, akan menggandeng pihak asing mana pun untuk memproduksinya meski ada sanksi.

Komentar Putin dilontarkan saat bertemu para komandan militer setelah pelatikannya pada Selasa (7/5/2024).

Baca juga: Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Akan tetapi, rekamannya baru dirilis Kremlin dua hari kemudian saat Rusia memeringati 79 tahun kemenangannya atas Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Putin berujar, para insinyur bekerja siang-malam untuk meningkatkan teknologi militer Rusia.

“Teknologi militer modern berubah sangat cepat. Jika kita ingin sukses, kita harus selalu selangkah lebih maju,” ujarnya, dikutip dari kantor berita AFP.

“Musuh kita mempunyai sarana yang cukup modern karena seluruh komunitas Barat bekerja untuk musuh kita,” lanjutnya.

“Kami tahu betapa sulitnya bagi anak-anak kita yang mendapati drone musuh terbang di atas kepala mereka seperti lalat.”

Putin juga berkata, Rusia sedang mencari beberapa komponen di luar negeri.

Baca juga:

  • AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin
  • Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat
  • Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

“Kami akan mengambilnya, mengapa menyembunyikannya, apa yang bisa kami temukan di pasar internasional. Meskipun ada kesulitan, kami bisa menemukan banyak hal... Mereka bisa bermanfaat ganda, tiga kali lipat, dan untuk keperluan sipil,” imbuhnya.

Amerika Serikat menuduh China membantu Rusia melakukan militerisasi terbesarnya sejak masa Soviet.

Menurut para pejabat AS, China menyediakan peralatan berfungi ganda sehingga Rusia dapat menghimpun kembali kekuatannya berhubung Ukraina terhalang oleh terhambatnya bantuan dari Amerika.

Pada April 2024, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengeklaim bahwa peralatan-peralatan itu termasuk mesin, semikonduktor, dan barang-barang penggunaan ganda lainnya yang membantu Rusia membangun kembali basis industri pertahanan setelah banyak dirusak oleh sanksi dan kontrol ekspor.

Akan tetapi, China menolak klaim AS dan menyebutnya tuduhan tidak berdasar.

Baca juga: Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow