Deir el Balah alias Neraka di Bumi Gaza,Pelarian Warga Palestina saat Rafah Diserang

- Agresi militer Israel ke Rafah membuat penduduk Palestina berlari mencari tempat pengungsian yang aman. Dari Rafah, mereka berbondong-bondong pergi ke Deir el-Balah atau Deir al Balah, seperti diberitakan Al Jazeera, Rabu (8/5/2024). Deir al Balah merupakan kota di Palestina yang masih dalam wilayah jalur Gaza. Kota tersebut berjarak 14 kilometer dari selatan Kota Gaza. Menolak lupa pada serangan membabi buta Israel pada awal...

Deir el Balah alias Neraka di Bumi Gaza,Pelarian Warga Palestina saat Rafah Diserang

TRIBUNNEWS.COM - Agresi militer Israel ke Rafah membuat penduduk Palestina berlari mencari tempat pengungsian yang aman.

Dari Rafah, mereka berbondong-bondong pergi ke Deir el-Balah atau Deir al Balah, seperti diberitakan Al Jazeera, Rabu (8/5/2024).

Deir al Balah merupakan kota di Palestina yang masih dalam wilayah jalur Gaza.

Kota tersebut berjarak 14 kilometer dari selatan Kota Gaza.

Menolak lupa pada serangan membabi buta Israel pada awal Desember 2023 lalu, kota tersebut bagaikan neraka di bumi Gaza.

Saat itu, agresi besar-besaran dilakukan tentara Israel di tanah Deir al Balah.

Bahkan serangan terjadi setelah berakhirnya gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

PBB mengatakan, pertempuran tersebut akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrim di Gaza.

“Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza,” kata Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB di Jenewa, diberitakan pada 2 Desember 2023.

“Hari ini, dalam hitungan jam, banyak orang dilaporkan tewas dan terluka. Keluarga-keluarga disuruh mengungsi lagi. Harapan pupus,” kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths, seraya menambahkan bahwa anak-anak, perempuan dan laki-laki di Gaza “tidak punya tempat yang aman untuk pergi dan sangat sedikit untuk bertahan hidup”.

Hind Khoudary dari Al Jazeera di Deir el-Balah di Gaza tengah mengatakan tank-tank Israel tidak berhenti menembaki daerah kantong tersebut dan kapal-kapal perang menyerang garis pantainya.

Baca juga: Omong Kosong Israel Buka Jalur Bantuan untuk Gaza saat Bombardir Rafah, PBB: Salah Strategi

“Rumah-rumah menjadi sasaran. Setidaknya tiga masjid dihantam. Daerah di Jalur Gaza – utara, selatan dan tengah – semuanya menjadi sasaran.”

Tentara Israel saat itu  menyebut, mereka menyerang lebih dari 400 sasaran dalam semalam, termasuk di daerah Khan Younis di selatan, tempat puluhan ribu warga sipil dievakuasi selama sebulan terakhir.

Krisis Air

Bergesernya tempat pengungsian warga Palestina ke Deir el-Balah justru dihadapkan pada masalah krisis air.

Satu-satunya stasiun air di Deir el-Balah menghadapi krisis ketika ribuan orang meninggalkan Rafah.

Rekaman video yang dibagikan oleh seorang fotografer Al Jazeera menunjukkan kerumunan warga Palestina menunggu giliran mengambil air di satu-satunya stasiun di Deir el-Balah, di Jalur Gaza tengah.

Situasi ini diperburuk dengan pengungsian ribuan pengungsi dari Rafah ke Deir el-Balah, sehingga mengganggu pasokan air.

Ismail Shallah, yang mengungsi dari Shujayea ke Rafah dan sekarang ke Deir el-Balah, bercerita awal pelariannya.

"Kami telah melarikan diri dari penembakan, kami kelelahan akibat perang. Saya sudah menunggu satu setengah jam untuk mendapat giliran mengambil air minum.”

Um al-Abed, pengungsi lain dari Rafah, berbagi pengalamannya: “Saya berjalan selama satu jam untuk mencari air dan menemukan diri saya di stasiun ini. Mungkin airnya tidak bisa diminum, apalagi anak saya punya gangguan pernafasan dan membutuhkan air bersih.”

Agresi Rafah

Militer Israel pada Senin (6/5/2024), mulai melancarkan serangan darat ke wilayah Rafah dan mengumumkan bahwa mereka telah merebut gerbang perbatasan yang menyambungkan Gaza dengan Mesir.

  • Militer Israel melakukan invasi besar-besaran ke Rafah sejak kemarin dengan mengerahkan tank, pesawat tempur dan kekuatan militer lainnya.
  • Invasi besar-besaran ke Rafah oleh pasukan Israel akan menjadi “kesalahan strategis, bencana politik, dan mimpi buruk kemanusiaan," kata Sekretaris Jenderal PBB memperingatkan.
  • Penutupan penyeberangan Rafah di Gaza oleh Israel menimbulkan kekhawatiran pasokan makanan dan medis yang sudah langka akan semakin terkuras dan menyebabkan bencana kemanusiaan.
  • “Setiap hari pihak berwenang Israel memblokir bantuan yang menyelamatkan nyawa, semakin banyak warga Palestina yang berisiko meninggal,” kata Human Rights Watch.
  • Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan proposal gencatan senjata yang disetujui oleh Hamas “tidak memenuhi” tuntutan Israel, namun delegasi Israel telah tiba di Kairo untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.
  • Setidaknya 34.789 orang tewas dan 78.204 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan.

Pasien dan Perawat Tinggalkan Rumah Sakit

Agresi militer Israel ke Rafah mengakibatkan gelombang pengungsian di wilayah itu.

Gelombang serangan Israel di Rafah pada Senin (6/5/2024) malam telah menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk enam perempuan dan lima anak-anak.

Seorang pria di Rafah, Mohamed Abu Amra, kehilangan lima kerabat dekatnya dalam serangan yang juga meratakan rumah miliknya.

“Kami tidak melakukan apa pun, kami tidak terkait Hamas,” kata Abu Amra, yang istrinya, dua saudara laki-lakinya, saudara perempuannya, dan keponakannya semuanya tewas. 

“Kami menyaksikan api melahap kami. Rumah itu hangus," ucapnya dikutip dari Al Jazeera.

Petugas Medis Menyelamatkan Diri

Sementara itu, pasien dan para petugas medis meninggalkan rumah sakit di Rafah karena ketakutan atas agresi militer Israel.

Pasien dipindahkan ke perbatasan dengan Mesir.

Termasuk Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar yang terletak di wilayah selatan Gaza.

Ini adalah wilayah yang telah ditetapkan oleh tentara Israel sebagai zona tempur.

“Ini adalah ancaman terhadap rumah sakit mengakibatkan orang-orang dan pasien meninggalkan rumah sakit,” ujar Dokter Marwan Al-Hams dari Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar dilansir Reuters.

Tank Israel Bombardir Rafah

Divisi 162 dan Brigade Lapis Baja 401 Israel bergabung dengan tentara di timur Rafah, dan mereka telah mengambil alih Gerbang Perbatasan Rafah Gaza, yang terbuka ke Mesir.

Israel mengatakan bahwa tentaranya secara penuh mengendalikan gerbang di sisi Palestina, yang berjarak sekitar 3,5 km dari Mesir, dan 20 warga Palestina tewas dalam serangan yang dilancarkan tentara Israel.

Tentara Israel menghantam beberapa bangunan di dekat Gerbang Perbatasan Rafah dengan roket, dan mereka menembakkan artileri ke wilayah dekat Gerbang Perbatasan Rafah dan Gerbang Perbatasan Karam Abu Salim.

TV Al-Aqsa, yang terkenal kedekatannya dengan Hamas, mengumumkan bahwa tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gerbang Perbatasan Rafah di tanah Palestina.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pesawat tempur Israel juga melakukan serangan ke wilayah dekat Gerbang Perbatasan Rafah.

Hamas setujui usulan gencatan senjata

Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menyampaikan kepada Qatar dan Mesir bahwa pihaknya menyetujui usulan kedua negara tersebut tentang perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.

Setelah Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui "proposal gencatan senjata" yang diajukan oleh Qatar dan Mesir, Kabinet Perang Israel memutuskan untuk melanjutkan serangan ke Rafah.

Dalam pernyataannya pada 6 Mei, militer Israel meminta warga meninggalkan beberapa daerah di timur Rafah, wilayah yang menampung pengungsi Palestina.

Menurut pemberitaan Radio Tentara Israel, sekitar 100 ribu warga Palestina yang tinggal di wilayah timur Rafah akan dievakuasi.

Evakuasi paksa dimulai di wilayah timur karena kekhawatiran bahwa tentara Israel akan melancarkan serangan darat ke Rafah, tempat sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina berlindung.

Gerbang Perbatasan Rafah Gaza merupakan titik perlintasan utama masuknya bantuan kemanusiaan dan satu-satunya titik perlintasan yang digunakan warga Palestina di Jalur Gaza untuk bepergian ke luar negeri.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Hasanudin Aco)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow