Ciuman Terakhir Dante untuk Angger Dimas Sebelum Meninggal,Pilu Sang Ayah Kenang Canda Tawa

TRIBUNSUMSEL.COM- Kepergian Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante masih menyisakkan duka mendalam bagi Angger Dimas. Angger Dimas hingga kini masih mengenang sejumlah momen kebersamaan dengan Dante sebelum meninggal dunia ditenggelamkan YA, kekasih Tamara Tyasmara. Salah satu momen tak terlupakan bagi Angger Dimas, adalah saat bercanda dengan putranya. Baca juga: Curhat Dante ke Ayahnya Angger Dimas Minta Stop Latihan Berenang Sebelum Tewas...

Ciuman Terakhir Dante untuk Angger Dimas Sebelum Meninggal,Pilu Sang Ayah Kenang Canda Tawa

TRIBUNSUMSEL.COM- Kepergian Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante masih menyisakkan duka mendalam bagi Angger Dimas.

Angger Dimas hingga kini masih mengenang sejumlah momen kebersamaan dengan Dante sebelum meninggal dunia ditenggelamkan YA, kekasih Tamara Tyasmara.

Salah satu momen tak terlupakan bagi Angger Dimas, adalah saat bercanda dengan putranya.

Baca juga: Curhat Dante ke Ayahnya Angger Dimas Minta Stop Latihan Berenang Sebelum Tewas Tenggelam, Bak Takut

Melalui unggahan Instagramnya, Angger Dimas membagikan momen bahagianya saat mendapat ciuman dari putra sematawayangnya itu.

Terlihat Angger dan Dante berada di sebuah studio, keduanya saling bercanda dan tertawa.

"Cium lagi cium lagi," kata Angger Dimas kepada Dante.

"Yang sebelah sini,sini," ujar Dante sambil tertawa dengan sang ayah.

Kini, kebahagiaan itu sirna setelah sang anak yang masih berusia 6 tahun itu meninggal dunia.

Angger juga membagikan momen berziarah ke makam Dante.

"Absen bos," tulisnya.

Baca juga: Marahnya Rico Ceper Lihat Video Dante Anak Tamara Diduga Ditenggelamkan : Tak Berperikemanusiaan

Selain itu pula, Angger memposting ulang unggahan Angie Ang sahabat Tamara, yang memperlihatkan mantan istrinya menangisi kepergian putranya saat menggendong jasad Dante yang sudah dibaluti kain kafan di Ambulance.

Lega Pelaku Tenggelamkan Dante Ditangkap

Angger Dimas mengungkap reaksi menohok setelah polisi menggelar jumpa pers pada 12 Februari dan menghadirkan sosok YA sebagai tersangka dalam kasus kematian Dante.

Dalam postingan terbarunya, Angger mengungkap terima kasih pada Polda Metro Jaya terkait jumpa pers tersebut.

"Terima kasih Polda Metro Jaya," kata Angger.

Eks suami Tamara Tyasmara ini juga bereaksi menohok ketika seorang kenalan pamer foto YA yang memakai seragam oranye ala tahanan.

"Ini tampang Yudha Arfandi Pembunuh," demikian tulisan dalam foto tersebut.

"Mantap brader," ujar Angger.

Seperti diketahui, Angger Dimas hingga kini menuntut keadilan atas kematian putra sematawayangnya yang meninggal dunia akibat tenggelam, pada 27 Januari 2024.

Sementara itu, polisi sempat mengungkap sejumlah fakta mengejutkan dalam sesi jumpa pers tersebut.

Baca juga: Selain Pacar Tamara, Angger Dimas Eks Suami Singgung Soal Sosok Lain Bisa Jadi Tersangka Kasus Dante

Salah satunya yakni terkait dugaan alasan YA menenggelamkan Dante dengan indikasi durasi waktu sebanyak 12 kali.

"Analisis rekaman video ada indikasi bahwa ketika waktunya pendek dibenamkan kepalanya itu karena ada di situ lifeguard (penjaga di kolam renang) yang ikut melihat di situlah sebentar," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Senin (12/2).

"Tersangka membenamkan korban ke dalam kolam sebanyak 12 kali dengan durasi waktu 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, 26 detik, dan yang terakhir tubuh korban dibenamkan ke dalam kolam selama 54 detik."

Polisi juga berencana mengorek informasi dari pihak lifeguard terkait hal itu.

"Nanti kita mix antara video dan keterangan dari lifeguard," seru Wira.

Sejauh ini, YA berdalih membenamkan Dante untuk melatih pernafasan.

Selain itu, ia juga mengajari renang di kolam yang dalam itu untuk melatih putra Tamara itu agar tak mudah panik.

Di sisi lain, polisi membeberkan jika YA sebenarnya tak punya sertifikasi melatih renang.

"Soal kualifikasi tersangka, tersangka tidak memiliki sertifikasi melatih orang berenang, termasuk menyelam," terang Wira.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan tim penyidik, tersangka ini beralasan melatih pernapasan dengan nyelam-nyelaman. Nanti kita bandingkan dengan keterangan saksi maupun ahli."

Hasil Autopsi Keluar

Seperti diketahui, proses autopsi terhadap jasad Dante telah dilakukan pada tanggal 6 Februari 2024 lalu atau 10 hari setelah almarhum dimakamkan.

Namun kini dokter forensik yang juga pernah menangani jenazah Brigadir J itu mengurai bebarapa temuan.

Pertama, dr Farah mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh Dante.

"Jenazah almarhum sudah dalam kondisi pembusukan lanjut. Beberapa kulit di daerah wajah, dada, leher, sudah menghilang sebagian. Di kulit bagian lain tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Di bagian tulang juga tidak ditemukan tanda-tanda patah maupun retak," ungkap dr Farah.

Sedangkan, untuk temuan kedua ia membongkar kondisi organ dalam tubuh Dante.

Diketahui jika rgan paru-paru Dante sudah mencair karena terlalu banyak menampung air.

"Pada autopsi, organ tubuhnya sebagian sudah membusuk. Kedua parunya sudah mencair. Kami asumsikan karena banyaknya air yang masuk. Sehingga paru mencair," kata dr Farah.

Selain itu ia juga membuktikan asumsi bahwa Dante meninggal karena tenggelam, tim dokter forensik pun melakukan serangkaian pemeriksaan.

Baca juga: Hasil Autopsi Dante Terungkap, Ada Unsur Kekerasan Saat Anak Tamara Tyasmara Ditenggelamkan

Satu yang utama adalah dengan memeriksa sumsum tulang belakang Dante yang terletak di paha almarhum.

"Untuk memastikan tenggelam, sumsum tulangnya (korban) kami ambil untuk melakukan pemeriksaan pemeriksaan tumbuhan air. Karena di setiap air menggenang pasti akan ada tumbuhan airnya. Di sumsum tulangnya dan hati kami temukan tumbuhan air dan ganggang," imbuh dr Farah.

Dari sana, tim dokter forensik akhirnya memastikan penyebab tewasnya Dante.

Bahwa anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas itu meninggal dunia akibat tenggelam.

"Bibirnya keunguan, kuku korban semuanya ungu, itu menunjukan korban kekurangan oksigen berat. Autopsinya kami temukan tumbuhan air di hati dan sumsum tulang. Kami asumsikan korban meninggal karena tenggelam," kata dr Farah.

Lebih jauh, kondisi Dante yang tewas tenggelam diungkap lewat pengakuan Yudha Arfandi.

Yudha Arfandi mengaku memang menenggelamkan Dante dengan alasan hanya memberikan latihan pernapasan.

Saat itu Yudha menyebut dirinya mebenamkan wajah Dante di kolam renang agar tak takut dengan air.

"Tersangka mengakui berenang di air selama 2,5 jam dan diduga menyelamkan korban bertujuan latihan pernapasan," kata Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.

"Ya alasannya biar lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air," tutur dia dilansir dari TribunnewsBogor.

Namun pihak kepolisian kini kembali mendalam pernyataan Yudha Arfandi dalam kasus kematian Dante.

Sebab terekam dalam cctv bahwa Yudha melakukan hal tersebut kepada Dante sebanyak 12 kali.

"Rekaman tersebut memuat adegan yang kurang lebih di mana korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali," ucap Wira.

Sementara itu, terungkap rekaman CCTV saat Dante tewas.

Saat itu Dante bersama YA alias Yudha Arfandi tengah berenang bersama.

Namun kala itu YA sempat melihat keadaan sekitar sebelum mengenggalamkan Dante, anak Tamara Tyasmara sang kekasih.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, YA alias Yudha Arfandi diduga melakukan kekerasan terhadap Dante.

Awalnya Dante tampak berada di sisi kolam renang bersama Yudha dan seorang bocah wanita.

Dari situlah gelagat aneh Yudha mulai muncul dengan jelas.

Yudha saat itu diketahui sempat celingak celinguk melihat ke sekitar sebelum akhirnya menghampiri Dante.

Arfiandi lalu berenang ke arah Dante dan sempat melirik ke arah kanan dan kiri.

Kemudian Yudha Arfandi menarik tubuh Dante ke dalam air.

Selang sekitar 20 detik kemudian, barulah terlihat kepala Dante menyembul dari dalam air.

Saat itu Dante masih mencoba menggapai sisi kolam renang.

Namun YA tampak membiarkan Dante yang sedang kesulitan dan wajahnya berada di dalam air.

Baru setelah itu kemudian memegang tangan Dante yang sepertinya sudah kelelahan.

Sampai akhirnya Dante pun lemas dan terlihat tak sadarkan diri di pinggir kolam renang.

Mengetahui kondisi itu, Yudha Afandi lantas menaikkan tubuh Dante ke luar kolam renang.

Namun tubuh Dante saat itu sudah lemas.

Diduga unsur kekerasan terjadi saat tubuh Dante dimasukkan ke dalam air.

Polisi pun menetapkan pasal berlapis kepada Yudha Arfandi.

Tak hanya kelalaiannya, Arfani pun dijerat pasal pembunuhan berencana.

"Yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak, kemudian dilapis juga dengan pasal pembunuhan, dilapis dengan pasal pembunuhan berencana, dan juga pasal karena lalainya menyebabkan meninggal dunia," jelasnya.

Bahkan terkini, Yudha Arfandi dijerat pasal berlapis dalam kasus kematian Dante dan terancam hukuman mati.

Yudha Arfandi disangkakan Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow