Cina Bangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Cina Selatan Dekat Taiwan

Cina telah membangun pangkalan militer besar-besaran di tiga pulau yang ada di Laut Cina Selatan, dekat Taiwan

Cina Bangun Pangkalan Militer Besar-besaran di Laut Cina Selatan Dekat Taiwan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Taiwan pada Rabu, 20 Maret 2024, mengumumkan Cina telah membangun pangkalan militer besar-besaran di tiga pulau yang ada di Laut Cina Selatan, dekat Taiwan. Meski begitu, Taipe memastikan tak ingin mencari perkara yang bisa memantik ketegangan lebih lanjut di perairan strategis itu.

Baik Cina dan Taiwan sama-sama mengklaim punya teritorial di Laut Cina Selatan, namun Taiwan hanya mengendalikan satu pulau kecil di Kepulauan Spratly yang diperebutkan di Laut Cina Selatan. Pulau kecil milik Taiwan itu disebut Aba atau Taipe memanggilnya Taiping.

Beberapa anggota parlemen dari partai berkuasa di Taiwan maupun oposisi, sama-sama menyerukan para Presiden Taiwan Tsai Ing-wen agar kunjungan kerja ke Aba sebelum masa tugasnya habis pada Mei 2024. Kunjungan Tsai itu, diharapkan menjadi bentuk ketegasan Taiwan terhadap kedaulatannya dan Tsai bisa melihat langsung pelabuhan Taiwan yang baru direnovasi sehingga bisa menampung kapal-kapal yang lebih besar.

Dua presiden Taiwan sebelumnya sudah pernah ke Pulau Aba, namun Tsai selama menjabat orang nomor satu di Taiwan - belum pernah ke sana. Kementerian Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan tidak diragukan lagi Pulau Aba milik Taiwan dan pemerintah akan mempertahankan kedaulatan atas pulau tersebut. Cina punya hak untuk membangun dan mempertahankan apa yang diyakini sebagai teritorialnya.

Di Laut Cina Selatan, Taiwan juga menguasai Kepulauan Pratas yang letaknya dibagian utara perairan tersebut. Angkatan Udara Cina dan Angkatan Laut Cina sering beroperasi di dekat area yang diklaim milik Beijing, namun klaim itu ditolak Taipe. Vietnam, Malaysia dan Brunei Darussalm juga mengklaim punya wilayah perairan di Laut Cina Selatan, selain Taiwan.

Selain ancaman kedaulatan, pembangunan pulau-pulau buatan di Laut Cina Selatan yang dilakukan beberapa negara bersengketa juga telah merusak ekosistem laut karena mengeruk sebagian besar dari terumbu karang (coral reef) hingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar.

Bukan hanya letaknya yang strategis untuk, Laut Cina Selatan juga dikenal kaya akan sumber daya mineral, minyak dan menampung jalur dagang paling gemuk di dunia

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow