CIA Terjun Langsung di Gaza Bantu Israel,AS Naikkan Level Hamas ke Prioritas Dua

CIA Terjun Langsung di Gaza Bantu Israel, AS Naikkan Level Hamas ke Prioritas Dua- Surat kabar Amerika Serikat (AS), New York Times Jumat (12/1/2024) melaporkan kalau badan intelijen AS, CIA, terlibat langsung dalam perang di Gaza dengan membantu pengumpulan informasi untuk keperluan Israel. Informasi intelijen yang dicari CIA tersebut dilaporkan terkait data intelijen tentang pemimpin Hamas dan lokasi sandera Israel di Gaza....

CIA Terjun Langsung di Gaza Bantu Israel,AS Naikkan Level Hamas ke Prioritas Dua

CIA Terjun Langsung di Gaza Bantu Israel, AS Naikkan Level Hamas ke Prioritas Dua

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Amerika Serikat (AS), New York Times Jumat (12/1/2024) melaporkan kalau badan intelijen AS, CIA, terlibat langsung dalam perang di Gaza dengan membantu pengumpulan informasi untuk keperluan Israel.

Informasi intelijen yang dicari CIA tersebut dilaporkan terkait data intelijen tentang pemimpin Hamas dan lokasi sandera Israel di Gaza.

Baca juga: Perlawanan di Gaza Kian Dahsyat, Al-Qassam Hancurkan 42 Ranpur IDF, Al-Quds Jatuhkan Drone Intelijen

“CIA sedang mengumpulkan informasi tentang para pemimpin senior Hamas dan lokasi para sandera di Gaza, dan memberikan informasi intelijen tersebut kepada Israel ketika mereka melancarkan perang di daerah kantong tersebut,” kata surat kabar itu, mengutip para pejabat AS.

Prosedur dan keterlibatan langsung CIA di Gaza ini disebutkan merupakan bagian dari satuan tugas yang dibentuk segera setelah penyerangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Israel telah menewaskan hampir 1.200 warga Israel, termasuk ratusan personel militer dan intelijen.

Pejabat AS yang berbicara kepada surat kabar tersebut tanpa menyebut nama mengatakan, “Segera setelah serangan 7 Oktober, Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional, mengirimkan memo kepada badan intelijen dan Departemen Pertahanan yang memerintahkan pembentukan gugus tugas dan mengarahkan peningkatan pengumpulan intelijen tentang kepemimpinan Hamas.”

Keterlibatan AS dalam perang tersebut terlihat sejak hari pertama, ketika Menteri Luar Negeri Antony Blinken menghadiri pertemuan dewan perang Israel untuk membahas strategi perang Tel Aviv.

Washington juga memberi Israel bantuan ekonomi tambahan senilai miliaran dolar, ratusan juta senjata dan amunisi tambahan untuk mempertahankan intensitas perang, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 23.700 warga Palestina dan melukai lebih dari 60.000 lainnya.

Lebih dari 7.000 warga Palestina diyakini terkubur di bawah reruntuhan, namun jenazah mereka belum ditemukan karena serangan gencar Israel yang sedang berlangsung.

Baca juga: Diklaim Israel Sudah Terpojok, Yahya Sinwar Kirim Surat Penting dari Gaza ke Anggota Hamas

Tingkat Prioritas Hamas Naik

“Pembentukan gugus tugas ini tidak menciptakan otoritas hukum baru, namun Gedung Putih meningkatkan prioritas pengumpulan intelijen mengenai Hamas,” lapor NYT.

Namun para pejabat AS yang menjadi narasumber laporan ini mengklaim kalau Washington “tidak memberikan informasi intelijen atas serangan Israel pada 2 Januari di pinggiran kota Beirut yang menewaskan Saleh al-Arouri, wakil pemimpin Hamas.”

Namun AS juga “meningkatkan serangan terhadap Hamas dengan lebih banyak penerbangan drone di Gaza dan meningkatkan upayanya untuk menyadap komunikasi di antara para pejabat Hamas.”

Perang di Gaza, yang digambarkan oleh banyak pakar hukum internasional sebagai genosida, diyakini tidak akan berlangsung selama ini jika bukan karena dukungan material dan politik dari Washington.

Informasi yang diberikan oleh NYT menunjukkan kalau situasi perang tersebut telah menjadikan Hamas sebagai prioritas utama AS, bukan hanya prioritas Israel, meskipun kelompok Perlawanan Palestina itu tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan atau kepentingan AS di Timur Tengah.

“Sebelum serangan 7 Oktober, Hamas merupakan prioritas tingkat empat, yang berarti hanya sedikit sumber daya yang didedikasikan untuk mengumpulkan data intelijen mengenai kelompok tersebut,” kata surat kabar tersebut.

Laporan menambahkan bahwa “sejak itu, Kantor Direktur Intelijen Nasional, yang membantu mengawasi prioritas intelijen, telah mengangkat Hamas ke prioritas tingkat dua.”

“Meningkatkan tingkat prioritas akan memberikan pendanaan tambahan untuk pengumpulan intelijen dan kemungkinan besar akan meningkatkan jangkauan dan volume informasi yang coba CIA gali soal  Hamas, kelompok yang oleh Amerika Serikat telah ditetapkan sebagai organisasi teror.”

(oln/pc/*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow