CEO Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus

CEO Apple, Timothy Donald Cook atau Tim Cook melakukan kunjungan ke Apple Developer Academy Binus (Bina Nusantara).

CEO Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus

KOMPAS.com – CEO Apple, Timothy Donald Cook atau Tim Cook melakukan kunjungan ke Apple Developer Academy Binus (Bina Nusantara) sebagai bagian dari agenda pengembangan talenta digital di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Tim Cook bertemu mahasiswa serta alumni Apple Developer Academy @Binus yang menampilkan beberapa aplikasi inovatif ciptaan mereka.

Aplikasi tersebut memanfaatkan teknologi Apple untuk menangani masalah nyata yang terjadi pada masyarakat dunia.

Michael Wijaya, Vice President of Binus Higher Education mengatakan, kunjungan Tim Cook ke Apple Developer Academy @Binus ini merupakan bagian dari komitmen Apple untuk membangun talenta digital di Indonesia yang berkontribusi dan berdampak bagi Masyarakat.

Baca juga: 19 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia Versi Scimago 2024

Presentasi di depan CEO Apple

Sejak tahun 2018, Apple Developer Academy telah melatih lebih dari 2.000 pengembang potensial di Indonesia, menjalin kemitraan dengan institusi terkemuka seperti Binus University.

Banyak alumni telah berhasil membangun karier di bidang pengembangan aplikasi melalui program pelatihan tingkat lanjut. Seperti Apple Entrepreneur Camp dan Catalyst, yang memberikan bimbingan dari para ahli dan insinyur Apple.

Salah satu mahasiswa Apple Developer @Binus mengungkapkan antusismenya dengan kunjungan dari Tim Cook ini.

Dia mengaku hal ini jadi sebuah pengalaman luar biasa dapat mempresentasikan langsung kepada Tim terkait aplikasi yang diciptakan.

Baca juga: Binus University Terima Kunjungan 20 Universitas dari Jerman  

Bagaimana cara kerja, manfaat yang dirasakan oleh pengguna, hingga keberlangsungan manfaat ke depannya.

Contoh alumni yang sukses dari Akademi ini adalah pengembang aplikasi PetaNetra yang bergabung pada tahun 2021.

Aplikasi navigasi dalam ruangan ini menggunakan augmented reality untuk membantu tunanetra dan telah bekerja sama dengan lembaga besar seperti TransJakarta, Katedral Jakarta, dan Perpustakaan Jakarta.

Adapun aplikasi lainnya seperti Tracco yang fokus pada kelestarian lingkungan dan WonderJack, sebuah permainan untuk anak disleksia.

Lulusan lainnya adalah Muara, sebuah aplikasi pengalaman belajar di museum berbasis augmented reality untuk anak muda, menciptakan ensiklopedia 3D di iPad untuk Museum Nasional Indonesia, yang menghidupkan artefak-artefak penting seperti Arca Singhasari yang sangat berharga.

Baca juga: Binus International Gandeng Easycash dan SeaBank Bangun Literasi Skor Kredit Sehat

Aplikasi-aplikasi tersebut telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan solusi untuk berbagai tantangan nyata dan memajukan berbagai aspek kehidupan, mulai dari Kesehatan, masalah sosial, hingga pendidikan.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow