Bukan Lalai,Sosok Ini Geram Tamara Tyasmara Disalahkan Atas Kematian Dante,Yudha Arfandi Tersudut

- Sudah kehilangan anak untuk salama-lamanya, Tamara Tyasmara gigit jari disalahkan atas kematian putra semata wayangnya, sosok ini beri pembelaan. Bahkan Tamara Tyasmara sampai dituding bersekongkol dengan Yudha Arfandi yang diduga sengaja menghabisi nyawa Dante. Getir penderitaan Tamara Tyasmara seolah tak pernah habis pasca anaknya meninggal. Berbagai hujatan dan hinaan kini jadi makanan sehati-hari eks Angger Dimas ini. Dikutip...

Bukan Lalai,Sosok Ini Geram Tamara Tyasmara Disalahkan Atas Kematian Dante,Yudha Arfandi Tersudut

SRIPOKU.COM - Sudah kehilangan anak untuk salama-lamanya, Tamara Tyasmara gigit jari disalahkan atas kematian putra semata wayangnya, sosok ini beri pembelaan.

Bahkan Tamara Tyasmara sampai dituding bersekongkol dengan Yudha Arfandi yang diduga sengaja menghabisi nyawa Dante.

Getir penderitaan Tamara Tyasmara seolah tak pernah habis pasca anaknya meninggal.

Berbagai hujatan dan hinaan kini jadi makanan sehati-hari eks Angger Dimas ini.

Dikutip dari Tribunseleb, seorang pakar hukum mencoba memberikan pengertian mengenai kasus kematian anak Tamara Tyasmara diduga di tangan sang kekasih.

Dia bak merasa geram dengan omongan netizen yang menyudutkan Tamara Tyasmara.

Pakar hukum Chairul Huda tak sepandapat dengan omongan orang yang menyebut Tamara Tyasmara lalai.

Chairul Huda menilai tindakan Tamara Tyasmara yang menitipkan sang anak kepada kekasihnya, Yudha Arfandi bukan merupakan kelalaian.

"Lalai itu adalah sebab dari timbulnya akibat, akibatnya adalah kematian."

Dia juga bak memberikan gambaran mengenai apa sebenarnya arti kata dari lalai itu sendiri.

"Jadi kalau dikatakan si ibu lalai, kelalaiannya yang mana? Dia tidak membiarkan anaknya pergi ke kolam renang sendiri, tapi pergi bersama teman dekatnya dan anaknya," ungkap Chairul Huda.

Lebih lanjut Chairul Huda menyebut seorang ibu dapat dikatakan lalai menjaga anak jika membiarkan anaknya pergi ke kolam renang seorang diri tanpa pengawasan orang lain.

Hal itu bisa disebut dengan tindakan yang memiliki unsur kelalaian.

"Jadi baru dikatakan lalai kalau anak ini jalan sendiri ke kolam renang tanpa pengawasan ibunya, sehingga kemudian karena tidak pandai berenang kemudian tenggelam, misalnya begitu. Ada kemungkinan kelalaian seperti itu," imbuhnya.

Sebaliknya, dalam rekaman CCTV kasus kematian Dante terungkap bahwa anak Tamara Tyasmara itu pergi berenang bersama Yudha Arfandi.

Meninggalnya anak Tamara Tyasmara itu juga diduga bukan karena tak pandai berenang, melainkan ada dugaan ditenggelamkan oleh Yudha Arfandi.

Oleh karena itu, Chairul Huda berpendapat tidak ada fakta yang menunjukkan Tamara Tyasmara lalai dalam menjaga Dante.

Ia juga menyebut tidak relevan jika Tamara dinyatakan lalai karena telah menitipkan Dante kepada orang lain.

"Jadi lalai di sini sebagai sebab dari timbulnya akibat dan dari fakta-fakta yang ada tidak menunjukkan bahwa ibu ini lalai."

"Sehingga tidak relevan kalau si ibu dinyatakan lalai karena menitipkan anak ini kepada orang lain," ujarnya.

• Kecemasan Dante Tiap Kali Berenang Dikuliti Pihak Sekolah, Takut Jika tak Didampingi Tamara Tyasmara

Sebelumnya, terjawab alasan Tamara Tyasmara mengecek lokasi kolam renang sebelum Dante meninggal dunia.

Bukan tanpa sebab, Tamara Tyasmara mengungkapkan itu adalah hal biasa yang dilakukannya sebagai seorang ibu.

Bak lelah dengan segala tudingan miring, Tamara Tyasmara akhirnya bicara jujur ke publik.

Dikutip dari YouTube STARPRO Indonesia, Selasa (20/2/2024), Tamara Tyasmara memang mengaku mensurvei lokasi tempat Dante akan berenang.

"Sempat (survei tempat) tanggal 22," ucap Tamara Tyasmara.

Lebih lanjut, Tamara Tyasmara menyebut aksinya menilik lokasi sebelum putranya berenang adalah hal yang wajar.

Oleh sebab itu dia merasa aneh saat orang-orang menyudutkannya cuma gara-gara survei lokasi berenang.

"Itu hal yang wajar untuk orang yang kenal aku," timpalnya.

Bukan cuma berenang, saat Dante akan bermain playground pun Tamara Tyasmara selalu melakukan survei terlebih dahulu.

Tamara Tyasmara menyebut dirinya memiliki kekhawatiran yang tinggi terhadap anaknya.

"Dante mau main playground aja aku harus cek dulu bersih apa nggak, apa lagi berenang. Itu hal yang wajar sih, orang deket aku tahu aku seperti apa."

"Dante sakit aja obatnya per berapa menit harus aku catet di HP aku, bukan khawatiran, tapi memang aku orangnya seperti itu," lanjutnya.

Dia pun tidak peduli dengan omongan netizen yang menyudutkannya.

Pengakuan Pihak Sekolah

Sebelum meninggal dunia, pihak guru menceritakan gelagat aneh yang tunjukkan Dante.

Ema, guru TK yang sehari-hari mendampingi Dante di kelas yang bercerita terkait momen pertemuan terakhirnya dengan almarhum.

Pada hari itu, Dante mendadak tak mau pulang ke rumah.

Padahal biasanya Dante adalah siswa yang sangat penurut.

Dia bahkan sempat mengeluh dengan sikap tak biasa yang ditunjukkan Dante kala itu.

"Dante tuh lagi happy banget. Di hari Jumat (sebelum Sabtunya meninggal), udah waktunya clean up berarti waktu main udah selesai. Dia (Dante) tuh belum mau selesai. (Kata guru) 'Dante udah dong Dante, ini kan udah clean up'. Katanya 'hmmm'. Makanya aku syok waktu aku dengar sabtunya Dante udah enggak ada," ungkap Ema.

Selain itu, Ema pun masih ingat dengan momen pelajaran terakhirnya saat mendampingi Dante.

Saat itu Dante terlihat ceria dan sempat membuat para guru terkejut.

Sebab saat baru pertama kali diminta memainkan biola, Dante adalah murid yang paling mahir.

"Aku ketemu Dante sehari sebelumnya, kita pertama kali eksplore (belajar musik) violin biola. Dante itu paling pertama yang begitu pegang biola dia langsung bisa mainin 'wah Dante hebat' kataku," pungkas Ema.

Di momen itulah Ema mengaku sempat membercandai Dante.

Namun entah kenapa diakui Ema di hari Jumat itu Dante tampak beda dari biasanya.

"Aku godain 'Dante mau enggak les ini biola'. Katanya 'no miss, Dante mau main aja'. Emang udah berapa kali disuruh udahan (main biola) dia bilang 'no miss'. Aku syok banget kan aku yang terakhir ketemu pas Jumat, dia memang biasa aja, sehat banget," akui Ema.

Bahkan kala diminta menyelesaikan kelas, Dante menolaknya mentah-mentah.

Dante mengaku masih ingin bermain dengan temannya sehingga tak mau pulang.

"Di hari Jumat itu Dante lagi nice banget. Cuma pas play time kan kita langsung pulang, dia engak mau pulang masih mau main sama temannya. Sedih sih," pungkas Ema. 

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow