BOCORAN KABINET PRABOWO,Nama Basuki,Retno Marsudi dan Sri Mulyani tak Ada Dalam Daftar Menteri

- Nama-nama menteri di kabinet calon presiden-wakil presiden no urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sampai saat masih meraih suara terbanyak dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024 telah beredar luar. Nama Basuki Hadimuljono, Retno Marsudi dan Sri Mulyani Indrawati tak ada dalam daftar kabinet Prabowo itu. Nama-nama menteri di Kabinet Indonesia Emas Prabowo-Gibran itu pun viral di media sosial, Selasa...

BOCORAN KABINET PRABOWO,Nama Basuki,Retno Marsudi dan Sri Mulyani tak Ada Dalam Daftar Menteri

TRIBUN-MEDAN.COM - Nama-nama menteri di kabinet calon presiden-wakil presiden no urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sampai saat masih meraih suara terbanyak dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024 telah beredar luar. Nama Basuki Hadimuljono, Retno Marsudi dan Sri Mulyani Indrawati tak ada dalam daftar kabinet Prabowo itu.

Nama-nama menteri di Kabinet Indonesia Emas Prabowo-Gibran itu pun viral di media sosial, Selasa (20/2/2024).

Terlihat dari formasi kabinet Prabowo yang diberi nama Kabinet Indonesia Emas itu dan menganut struktur kabinet Presiden Soekarno yang menyertakan jabatan Menteri Muda.

Jabatan Menteri Muda juga pernah ada di era Presiden Soeharto.

Dari struktur Kabinet Indonesia Emas itu, Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masuk sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.

Sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju di Pemerintahan Jokowi turut masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Emas ini.

Di antaranya ada Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, Yaqut Cholil Qoumas, Hadi Tjahjanto, Tito Karnavian, Dito Ariotedjo, Zulkifli Hasan, Budi Arie Setiadi, hingga Raja Juli Antoni.

Kepala Staf Kepersidenan (KSP) diisi Nusron Wahid dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) diisi Sugiono.

Sugiono merupakan politikus Partai Gerindra, orang kepercayaan Prabowo Subianto, saat ini masih menjabat sebagai anggota Komisi I DPR-RI periode 2019–2024.

Nama Sugiono baru-baru ini menjadi sorotan publik di tengah kasus korupsi BTS 4G Bakti Kominfo.

Staf ahli Sugiono yang bernama Nistra Yohan hingga kini masih menjadi misteri keberadaannya setelah namanya beberapa kali disebut-sebut di persidangan korupsi BTS 4G Bakti Kominfo.

Padahal keterangannya bisa menguak teka-teki saweran uang yang diduga mengalir ke Komisi I DPR RI sebanyak Rp 70 miliar.

Bahkan, sudah dua kali panggilan pemeriksaan di Kejaksaan Agung, staf ahli Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sugiono ini selalu mangkir.

Dari informasi yang didapatkan, Nistra Yohan memang sudah tidak lagi menyambangi Gedung DPR sejak Juli 2023 lalu. Sugiono juga bungkam terkait keberadaan Nistra Yohan.

Sebagaimana diberitakan, aliran uang Rp70 miliar ke Nistra Yohan sudah menjadi fakta persidangan sejak September 2023 lalu.

Nama dan foto Nistra Yohan juga sudah diperlihatkan kepada publik di persidangan melalui kesaksian Windi Purnama pada Oktober 2023 lalu.

Pengantar uang tahap kedua di Hotel Aston Sentul juga diamini oleh saksi lain yaitu Suhepi di persidangan.

Koper berisi uang diturunkan dari dalam mobil Windi lalu dipindahkan ke mobil lain yang diduga dikendarai oleh Nistra Yohan.

Tentu kesaksian Nistra Yohan adalah kunci untuk membuka kotak pandora soal aliran uang Rp70 miliar yang diduga mengalir ke Komisi I DPR RI itu.

Kembali ke formasi Kabinet Indonesia Emas,  mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Anggota Dewan Pembina PSI Grace Natalie juga menduduki jabatan Menteri.

Ridwan Kamil mengisi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Grace Natalie sebagai Menteri Muda Sosial, Kesejahteraan Perempuan dan Anak.

Sementara, nama Basuki Hadimuljono, Retno Marsudi dan Sri Mulyani Indrawati tak ada dalam daftar Kabinet Indonesia Emas itu.

Jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pun digantikan Wishnu Wardhana yang merupakan CEO perusahaan energi Indika Energy.

Wishnu Wardhana diketahui sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Lalu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dijabat oleh Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, dan Menteri Agama tetap dipegang oleh Yaqut Cholil Qoumas.

Sementara, Menteri Luar Negeri diisi oleh Roeslan Roeslani dan Menteri Kesehatan diisi kembali oleh Dokter Terawan.

Rosan Roeslani saat ini sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Dibantah TKN Prabowo-Gibran

Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran sekaligus Waketum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyebut daftar yang beredar viral itu hampir dipastikan hoaks alias berita bohong.

"Semua bocoran kabinet dari pengalaman kita semua itu biasanya hoaks. Kenapa? Karena ini biasanya asumsi dan prediksi orang. Prediksi tentunya bisa salah bisa benar tapi dari pengalaman kita kan seringkali salah," kata Saraswati Djojohadikusumo, Selasa (20/2/2024).

Saraswati Djojohadikusumo menjelaskan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran masih menunggu hasil resmi dari KPU untuk hitungan Pilpres maupun Pileg.

"Masih banyak teman-teman kita yang berjuang untuk memastikan suaranya aman untuk pemilihan legislatif. Kita fokus dulu lah langkah demi langkah. Jangan lupa kita masih terbuka kepada siapapun yang mau bergabung di pemerintahan ke depan. Pak Prabowo sudah tegaskan itu," kata dia kemudian.

Sama halnya dengan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno juga telah menyatakan bahwa isi pesan berantai itu bohong.

“Wah itu hoaks,” kata Eddy kepada wartawan.

Sementara, dikutip dari Tribunnews.com, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo juga buka suara perihal beredarnya susunan kabinet menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Sependek pengetahuan saya, belum ada pembahasan mendetial tentang nama-nama," ujar Drajad saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/2/2024).

Drajad menjelaskan, yang membahas mengenai struktur kabinet ke depan adalah Jokowi, Prabowo, Gibran, dan para ketum parpol pendukung.

"Selain Presiden Jokowi, Pak Prabowo dan Mas Gibran, yang membahas adalah para ketum parpol KIM (Koalisi Indonesia Maju)," tuturnya.

"Prinsip-prinsip dan kerangka besarnya tentu sudah dibicarakan karena beliau-beliau itu sering bertemu," imbuh Drajad.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter 

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow