BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Berikut wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang pada 19-20 April 2024.

Topik Pagi Berita Apr 19, 2024 0 73 Add to Reading List

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah Indonesia diperkirakan akan alami cuaca ekstrem yang berupa hujan lebat dan angin kencang yang dapat disertai petir dan kilat, pada Jumat-Sabtu (19-20/4/2024).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, kondisi ini dipicu oleh pusat tekanan rendah yang terpantau di Laut Arafuru di sebelah selatan Merauke yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Papua bagian selatan.

Meski demikian, potensi sistem tekanan rendah untuk menjadi siklon tropis berada pada kategori rendah dalam 24 jam ke depan atau pada Jumat (19/4/2024) dan kategori rendang-sedang dalam 48 jam ke depan, tepatnya Sabtu (20/4/2024).

Kemudian, pada dalam 72 jam ke depan atau pada Minggu (21/4/2024) potensinya berada di kategori rendah.

Baca juga: Dibanjiri Sampah Usai Hujan, Kondisi Pantai Teluk Banten Jadi Sorotan Media Asing

Sirkulasi siklonik turut memengaruhi cuaca ekstrem

Lebih lanjut BMKG menyampaikan bahwa sirkulasi siklonik juga terpantau berada di perairan barat Aceh yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh dan di perairan barat Aceh.

"Sirkulasi lain terpantau di Laut Banda yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Timor Leste hingga Laut Banda dan di Maluku," tulis BMKG.

Selain itu, terdapat pula daerah konvergensi lainnya yang terpantau memanjang dari Lampung hingga Sumatera Barat dari Bangka Belitung hingga Riau, dari Jawa Barat hingga Banten.

Selain itu, ada juga konvergensi dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, di Laut Jawa, NTT, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, di Sulawesi Tengah, di Maluku Utara, Papua Barat dan di Papua.

Menurut BMKG, kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Pusat tekanan rendah, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Baca juga: Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya