Massa Gelar Aksi Demo di UGM Tuding Ijazah Palsu Jokowi,Roy Suryo: Ijazah asli Insya Allah Besok
SERAMBINEWS.COM – Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, masih berlanjut.
Pada Selasa (15/04/2025), massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meminta klarifikasi terkait isu tersebut.
Massa berkumpul di depan Fakultas Kehutanan UGM dengan membawa spanduk bertuliskan “UGM jujur saja…!!! Demi Bangsa dan Negara untuk apa bela Jokowi?!” dan “Rakyat Menuntut Bukti Ijazah Asli Jokowi”.
Sejumlah perwakilan massa, termasuk Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Syukri Fadholi, melakukan audiensi dengan pihak Fakultas Kehutanan UGM.
Amien Rais juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
“Hari ini diberikan kesempatan oleh Rektorat untuk melakukan klarifikasi tentang dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi,” ujar Syukri Fadholi saat ditemui sebelum audiensi.
Syukri Fadholi berharap agar Joko Widodo menunjukkan iktikad baik dengan menyerahkan ijazahnya, sehingga polemik ini dapat diselesaikan.
“Kalau memang presiden itu punya ijazah, serahkan. Saya meyakini kalau itu diserahkan, selesai masalahnya. Tetapi ketika di pengadilan, kita melihat proses hukum itu berjalan, orang yang menuduh, sementara divonis hukum, tetapi belum bisa dibuktikan di pengadilan ijazah itu ada atau tidak,” jelasnya.
Mantan wakil wali kota Yogyakarta ini menegaskan bahwa kehadiran TPUA ke Fakultas Kehutanan UGM bertujuan untuk meminta klarifikasi langsung terkait ijazah Joko Widodo.
“Oleh karena itu, hari ini, tim pembela ulama dan aktivis dari Jakarta hadir dalam rangka klarifikasi dengan pihak UGM, untuk menentukan apakah ijazah itu asli atau tidak,” tambahnya.
Setelah melakukan audiensi di Fakultas Kehutanan UGM, massa melanjutkan aksi mereka di depan boulevard UGM dekat bundaran UGM.
Hingga pukul 11.30 WIB, massa masih berorasi di lokasi tersebut.
Baca juga: Lawan Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Siapkan Langkah Hukum: Saya Betul-betul Kuliah di UGM
Reaksi Roy Suryo
Beberapa perwakilan massa, termasuk Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauzia, melakukan audiensi dengan pihak rektorat dan Fakultas Kehutanan UGM.
Menurut Roy Suryo, pertemuan itu tidak dihadiri oleh tim inti TPUA yang terdiri dari Eggi Sudjana dan rekan-rekannya karena mereka mengalami kendala di perjalanan.
Dalam audiensi tersebut, hanya tiga perwakilan yang diizinkan masuk, yakni Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauzia.
Roy Suryo menyampaikan, pihaknya meminta untuk melihat skripsi Jokowi, merujuk pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 yang memperbolehkan akses publik terhadap karya ilmiah.
“Undang-undang itu membolehkan setiap orang untuk melihat skripsi karya orang lain, itu enggak boleh dilarang. Akhirnya tadi ditunjukkan,” katanya, Selasa, dilansir Kompas.com.
Namun, Roy Suryo menyebut mereka tidak dapat melihat ijazah asli Jokowi, karena ijazah tersebut tidak disimpan di UGM.
Sehingga, kata dia, beberapa orang berencana datang ke Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (16/4/2025), untuk melihat ijazah asli Jokowi.
“Memang kita tidak bisa melihat ijazah asli, karena memang ijazah asli tidak disimpan di kampus.”
“Ijazah asli Insya Allah besok akan dilihat oleh teman-teman yang bergerak ke Solo,” paparnya.
Namun, Roy Suryo menyatakan dirinya tidak dapat ikut ke Solo untuk melihat ijazah asli Jokowi tersebut, karena harus kembali ke Jakarta.
“Saya memang tidak bergerak ke Solo besok, karena saya harus pulang ke Jakarta. Tapi moga-moga besok dapat diperlihatkan,” imbuhnya.
Baca juga: Jokowi Akan Tanggung Utang Negara Rp 7.000 Triliun Jika Kalah Gugatan
UGM: Jokowi Alumnus Fakultas Kehutanan, Ijazah dan Skripsi Asli
Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM.
Hal itu diungkapkan Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu dalam keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).
Keterangan Andi tersebut diberikan setelah isu skripsi dan ijazah palsu milik Jokowi kembali mencuat ke publik baru-baru ini.
Massa tiba di Fakultas Kehutanan UGM sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka mendampingi sejumlah perwakilan TPUA yang hendak meminta klarifikasi kepada pihak UGM terkait skripsi dan ijazah Jokowi. Persoalan itu kembali mencuat di publik beberapa waktu belakangan.
“Yang bersangkutan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985,” kata Andi seperti dilansir dari laman UGM.
Keterangan tersebut juga diungkapkan dalam audiensi dengan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang meminta soal penjelasan ijazah Joko Widodo pada hari Selasa (15/4) di Fakultas Kehutanan UGM.
Sekitar 200 orang yang tergabung dalam TPUA datang Fakultas Kehutanan UGM untuk mengklarifikasi sejumlah dokumen terkait riwayat pendidikan Jokowi.
Tiga Perwakilan TPUA yang terdiri atas Roy Suryo, Rismon Sianipar dan dokter Tifa bertemu langsung dengan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Wening Udasmoro, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni Arie Sujito, Sekretaris Universitas Andi Sandi, Dekan Fakultas Kehutanan Sigit Sunarta, dan Ketua Senat Fakultas Kehutanan San Afri Awang.
“UGM tidak terkait konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan Joko Widodo,” tambah Andi.
Andi menyebutkan, UGM sebagai institusi publik yang melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan Peraturan Perundang-undangan berkaitan dengan perlindungan data pribadi dan Keterbukaan Informasi Publik.
Andi menegaskan, UGM siap menunjukkan data-data pribadi Jokowi jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum.
Ijazah dan Skripsi Jokowi Asli
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menyatakan, ijazah dan skripsi milik Jokowi adalah asli.
Ia menambahkan, penggunaan Font Time New Roman pada sampul skripsi dan ijazah pada tahun 80-an sudah jamak terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan.
Bahkan di sekitaran kampus UGM itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup-red) yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi.
Sampul dan lembar pengesahan skripsi Joko Widodo dicetak di percetakan, tetapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.
“Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan,” kata Sigit dilansir dari laman UGM.
Soal nomor seri ijazah Joko Widodo yang disebut tidak menggunakan klaster tetapi hanya angka saja, Sigit menuturkan soal penomoran ijazah di masa itu, Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan sendiri dan belum ada penyeragaman dari tingkat universitas.
Penomoran tersebut tidak hanya berlaku pada ijazah Joko Widodo namun berlaku pada semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan.
“Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas,” kata Sigit.
Sigit pun menegaskan, Jokowi pernah kuliah di UGM. Teman-teman seangkatan Jokowi, lanjutnya, pun mengenal baik.
“Beliau (Jokowi) aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegas Sigit.
Baca juga: Sosok Muhammad Syafril Firdaus, Dokter Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien, Dikenal Cabul
Baca juga: Ratusan Drone Ukraina Serbu Rusia, Kursk Membara, 175 Pasukan Kiev Tumbang dalam Sehari
Baca juga: Satreskrim Polres Aceh Timur Cek Timbangan Toko Emas, Pastikan Tak Ada Kecurangan