Robert Kiyosaki: Orang Kaya Bergantung ke Aset Riil seperti Emas, Bukan Dollar AS
JAKARTA, KOMPAS.com – Periode sulit pada 2025 penuh anomali. Saat ada wacana soal turunnya daya beli masyarakat hingga jumlah pemudik Lebaran 2025 turun, justru butik dan gerai emas saat ini diserbu.
Padahal, harga emas Antam sempat menyentuh rekor tertinggi, yakni Rp 1,9 juta per gram.
Mengapa emas begitu digemari di masa sulit perekonomian?
Menjawab hal itu, penulis buku “best seller” soal perencanaan keuangan, Robert Kiyosaki, mengatakan bahwa orang kaya tidak bergantung pada dollar AS.
Baca juga: Jangan Panik, Tak Perlu Sampai Jual Harta untuk Beli Emas
Orang kaya, lanjutnya, justru bergantung pada aset riil seperti emas, perak, dan real estate.
Robert Kiyosaki sendiri beralasan, ia optimistis terhadap emas karena masyarakat “tertidur lelap” pada kelas aset ini.
“Jika dan ketika masyarakat Amerika terbangun dengan kenyataan bahwa dolar mereka bukanlah uang, tetapi mata uang, kepanikan dan penyerbuan akan dimulai,” melansir artikel GoBankingRates yang mengutip sebuah artikel yang diunggah di situs web Rich Dad Company.
“Jika itu terjadi, harga emas dan perak saat ini akan terlihat seperti barang murah,” lanjutnya.
Baca juga: Investasi Emas: Lebih Untung Beli Fisik atau Digital? Simak Tips Perencana Keuangan
Robert Kiyosaki juga menjelaskan lima alasan untuk membeli emas sekarang, bukan nanti, di rentang harga berapapun.
1. Emas Sedang dalam Tren Bullish
Menurut James Rickards, bankir ternama AS, emas telah memasuki pasar bullish untuk ketiga kalinya sejak 1971.
Ini menandakan bahwa harga emas diperkirakan akan terus naik, menjadikannya peluang investasi yang menarik di tengah tren pasar positif.
2. Emas Sekarang Diakui Sebagai Aset Tingkat Satu
Emas telah direklasifikasi sebagai aset tingkat satu (Tier 1 asset), artinya setara dengan uang tunai dalam neraca lembaga keuangan.
Ini memperkuat status emas sebagai aset terpercaya dan meningkatkan kepercayaan investor terhadapnya.
Baca juga: Jual Emas demi Lunasi Rumah, Secuil Cerita Pejuang KPR yang Terjepit Ketidakpastian 2025
3. Aset Liquid dan Mudah Dicairkan
Emas termasuk aset yang sangat liquid—mudah dan cepat diuangkan dalam kondisi apa pun.
Ini menjadikannya pilihan ideal untuk menjaga kestabilan keuangan, terutama di masa-masa penuh ketidakpastian.
4. Cadangan Global Menurun, Potensi Harga Naik
Industri emas mengalami penurunan cadangan hingga 40 persen, menurut David Garofalo, President & CEO of Gold Royalty Corp.
Penurunan suplai ini berpotensi mendorong harga emas naik lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan karena keterbatasan pasokan.
5. Banyak Negara Beralih ke Emas, Tingkatkan Permintaan
Negara-negara seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan mulai menimbun emas sebagai langkah strategis menghadapi ketidakpastian nilai dollar AS dan untuk mendukung mata uang digital baru berbasis emas. Ini menambah tekanan permintaan global terhadap emas.
Artikel ini sudah tayang di KONTAN TV dengan judul “5 Alasan untuk Membeli Emas Sekarang Juga Menurut Robert Kiyosaki”.