10 Tanda Kamu Sudah Kebanyakan Makan Gula, Awas Bahaya Jika Diteruskan
KOMPAS.com – Gula adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Meskipun tubuh kita membutuhkan gula sebagai sumber energi, terlalu banyak mengonsumsi jenis gula tertentu—terutama gula tambahan, bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Gula tambahan adalah gula yang ditambahkan ke makanan atau minuman oleh produsen, koki, atau kita sendiri, serta gula yang secara alami ada dalam madu, sirup, dan jus buah.
Ini berbeda dengan gula alami seperti fruktosa dalam buah atau laktosa dalam susu, yang juga mengandung serat, vitamin, dan mineral.
Baca juga: Cara Menurunkan Gula Darah dari Pola Makan
Gula tersembunyi ada di banyak makanan olahan dan minuman manis, sehingga mudah bagi kita untuk terlalu banyak mengonsumsinya.
Jika sampai terus-terusan kebanyakan mengonsumsi gula, maka hal itu bisa berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan diabetes.
10 tanda kamu terlalu banyak mengonsumsi gula
Berikut adalah tanda-tanda tak terduga yang bisa menjadi peringatan bahwa kamu perlu mengurangi gula:
1. Jerawat membandel
Bukan hanya satu-dua jerawat kecil, tapi breakout seperti masa pubertas lagi? Gula bisa memicu lonjakan insulin dan hormon, memengaruhi kondisi kulit.
2. Selalu lelah
Bangun tidur tapi masih lelah? Gula bisa mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan fluktuasi energi drastis sepanjang hari.
3. Bau badan aneh
Gula memberi makan bakteri dan ragi di tubuh. Hasilnya? Keringat bisa berbau manis atau asam yang tidak biasa.
4. Mood naik-turun
Emosi kamu ikut naik turun mengikuti lonjakan dan penurunan gula darah. Gampang marah? Bisa jadi ini alasannya.
Baca juga: Benarkah Buah Durian Tingkatkan Kadar Gula Darah, Bisa Picu Diabetes?
5. Lidah terasa hambar
Jika buah segar terasa ‘biasa saja’, mungkin kamu sudah terbiasa dengan rasa manis berlebih dan kehilangan kepekaan terhadap rasa alami.
6. Lidah berlapis putih
Perasaan lidah seperti berbulu bisa jadi karena bakteri mulut berkembang pesat berkat konsumsi gula tinggi.
7. Gatal misterius
Kulit sering merasa gatal tanpa sebab yang jelas? Gula berlebih bisa memicu peradangan dalam tubuh.
8. Otak lemot
Lupa menaruh kunci atau sulit berkonsentrasi? Gula berlebih telah dikaitkan dengan peradangan otak dan penurunan fungsi kognitif.
9. Sering kentut atau kembung
Gula bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, menyebabkan gas dan gangguan pencernaan.
Baca juga: Sama-sama Manis, Apakah Stevia Lebih Baik dari Gula?
10. Ngidam makanan manis
Kalau kamu tiba-tiba “butuh” makan cokelat atau minuman manis tertentu, bisa jadi otakmu sudah kecanduan gula.
Gula memicu pelepasan dopamin, hormon yang membuatmu merasa senang—dan terus ingin lagi.
Solusi mengurangi konsumsi gula
Meskipun menghindari gula tambahan sepenuhnya tidak realistis, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
- Baca label makanan dengan cermat
- Kurangi konsumsi minuman manis
- Pilih makanan utuh dan tidak diproses
- Fokus pada karbohidrat kompleks dan tinggi serat
- Hindari menambahkan gula ke makanan atau minuman
Mengurangi konsumsi gula bukan hanya soal penampilan, tapi tentang kesehatan jangka panjang. Yuk, mulai sadar dan bijak memilih makanan!