Belajar dari Meriam Bellina, Kenali Gejala Serangan Jantung
KOMPAS.com – Aktris Meriam Bellina menceritakan pengalaman terkena serangan jantung yang disangkanya sebagai gejala GERD.
Wanita yang memiliki nama lengkap Eliza Maria Bellina Bamboe ini mengaku sebagai penderita GERD yang sudah cukup parah, seperti yang dikutip dari berita Kompas.com pada Rabu (9/4/2025).
Pada akhir 2024, ia merasakan gejala yang biasanya muncul saat GERD kambuh berlangsung dengan berbeda.
Beberapa kali diobati, gejala GERD yang dirasakannya tidak kunjung membaik hingga di suatu ketika di tengah malam, Meriam mengalami muntah-muntah yang membangunkan tidurnya.
Meriam Bellina juga mengatakan bahwa mengalami keringat dingin mendadak, nyeri dada, dan sesak napas yang seolah ada benda berat di dada.
“Keringet dingin, lama-lama kenapa sesek, panas sekotak (di bagian dada),” ungkapnya.
Baca juga: Meriam Bellina Terkena Serangan Jantung yang Dikira GERD, Apa Gejalanya Sama?
Karena semakin mengkhawatirkan, wanita yang kerap berperan sebagai tokoh antagonis ini dibawa anaknya ke rumah sakit.
Di IGD, Meriam Bellina sempat kembali diberi obat asam lambung.
Namun, ketika hasil pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) keluar, wanita berusia 59 taun ini didiagnosis telah mengalami serangan jantung.
Meski melewati golden hour untuk serangan jantung, Nigel, putra Meriam Bellina, mengekspresikan rasa syukur ibunya masih terselamatkan.
Dari pengalaman Meriam Bellina terkena serangan jantung, kita perlu lebih waspada dengan gejala penyakit ini.
Apa saja gejala serangan jantung? Hal itu akan diulas dalam artikel ini.
Baca juga: Nyeri Dada Disertai Kesulitan Benapas, Apakah Gejala Serangan Jantung?
Gejala serangan jantung
Mengutip Mayo Clinic, serangan jantung terjadi ketika arteri yang menjadi jalur pengiriman darah dan oksigen ke jantung tersumbat oleh plak.
Plak adalah endapan lemak dan kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah.
Jika plak pecah, gumpalan darah dapat terbentuk. Gumpalan tersebut juga dapat menyumbat arteri, yang menyebabkan serangan jantung.
Selama aliran darah terhenti, otot jantung bisa rusak dan mati karena
Ketika itu, gejala serangan jantung bisa muncul yang meliputi:
- Nyeri dada yang mungkin terasa seperti tekanan, sesak, nyeri, terjepit atau sakit
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan yang menyebar ke bahu, lengan, punggung, leher, rahang, gigi atau terkadang perut bagian atas
- Keringat dingin
- Kelelahan
- Sakit maag atau gangguan pencernaan
- Sakit kepala ringan atau pusing mendadak
- Mual
- Sesak napas
Sering kali pada wanita, gejala serangan jantung yang muncul berupa nyeri ringan atau tajam yang terasa di leher, lengan, atau punggung.
Setiap orang bisa mengalami pengalaman serangan jantung dengan gejala bervariasi.
Sebagian orang mengalami gejala serangan jantung yang ringan, sementara orang lain merasakan gejala yang berat.
Bahkan, ada kasus di mana penderitanya tidak mengalami gejala sama sekali.
Banyak orang juga yang mengalami tanda-tanda peringatan serangan jantung beberapa jam, hari, atau minggu sebelumnya.
Baca juga: Dari Bos Samsung Meninggal akibat Serangan Jantung, Pelajari Pemicu Penyakit Ini…
Golden hours serangan jantung
Saat serangan jantung terjadi, waktu yang berjalan sangatlah berarti untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan jantung permanen.
Mengutip Happiest Health, golden hours merujuk pada satu jam pertama setelah serangan jantung terjadi untuk segera mendapatkan pertolongan medis.
Pada satu jam pertama, kerusakan otot jantung minimal dan fungsi jantung masih dapat dipulihkan.
Jika intervensi medis yang tepat tidak dipastikan dalam 60 menit pertama serangan jantung, ada risiko fatal bagi penderitanya.
Menurut Prakash Hospital, salah satu tindakan medis paling penting selama golden hours adalah pemberian obat penghancur gumpalan darah yang dikenal sebagai trombolitik.
Baca juga: Apakah Nyeri Dada Selalu Terkait dengan Penyakit Jantung?
Obat ini dapat melarutkan gumpalan darah yang menyebabkan serangan jantung, memulihkan aliran darah ke otot jantung, dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Namun, obat ini paling efektif, jika diberikan sesegera mungkin setelah timbulnya gejala, idelanya dalam satu jam pertama serangan jantung.
Penting diketahui bahwa serangan jantung membuat otot pada organ vital ini mulai mati dalam waktu 80-90 menit setelah kekurangan darah, seperti yang dikutip dari Wellnest.
Setiap jam yang berlalu setelahnya akan semakin merusak otot jantung, sehingga meningkatkan risiko kematian.
Faktanya, dalam waktu enam jam, sebagian besar area jantung yang terkena dampak bisa rusak total.
Itu artinya, memulihkan sirkulasi darah normal secepat mungkin akan menghasilkan kerusakan yang lebih sedikit.
Baca juga: Belajar dari Wendy Cagur, Apakah Sakit Dada Gejala GERD? Ini Ulasannya…