Perantau Serbu Oleh-oleh Legendaris Roti Widoro Sukoharjo,Pemesanan Dibatasi Hanya 10-15 Biji Roti
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma’ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Pusat oleh-oleh legendaris Roti Widoro di Sukoharjo mengalami lonjakan pembeli pada puncak arus balik Lebaran, Minggu (6/4/2025).
Toko roti yang dikenal sejak tahun 1922 ini menjadi jujugan favorit para pemudik yang hendak kembali ke perantauan.
Pengelola Roti Widoro, Sri Hatnanto Yuwono (52) mengatakan lonjakan pembeli oleh-oleh roti widoro sudah dirasakan sejak dua hari setelah lebaran.
“Alhamdulillah, banyak yang mampir membeli oleh-oleh untuk balik Lebaran,” ujar Anto sapaan akrabnya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (6/4/2025).
Tingginya permintaan membuat Anto dan karyawannya kewalahan melayani pembeli.
“Kami saja sampai kewalahan melayani. Setiap pembeli hanya bisa kami layani 10 sampai 15 biji roti, padahal ada yang minta sampai 50 roti. Tapi kami harus bagi rata agar semua bisa kebagian, meskipun cuma sedikit,” jelasnya.
Baca juga: Review Roti Widoro Khas Sukoharjo, Punya Banyak Pelanggan untuk Hajatan Maupun Oleh-oleh
Lebih lanjut, Anto menjelaskan untuk mengantisipasi lonjakan pembeli, pihaknya melakukan produksi hingga 2.500 roti per hari.
“Kalau dibanding tahun lalu, rata-rata sama. Kalaupun naik, kemungkinan naik sampai 25 persen. Biasanya, sepekan setelah Lebaran pembeli mulai menurun,”paparnya.
Anto menyebut produk andalan yang paling diburu pembeli adalah roti bolu khas Widoro.
“Yang paling ramai dibeli ya roti bolunya. Kami juga ada roti kering dan lainnya, tapi roti bolu tetap jadi ikon,” lanjut Anto.
Tingginya permintaan roti bolu khas Widoro, Anto saat ini mempekerjakan 12 karyawan.
“Kalau momen lebaran kami maksimal 12 orang karyawan termasuk keluarga dan tetangga sekitar. Hari biasa kami hanya 5 orang,” terangnya
Tingginya pembeli roti Widoro ini dari dedikasi serta cita rasa klasik yang terus dijaga menjadi alasan roti legendaris ini tetap diminati lebih dari satu abad sejak berdiri. (*)