Informasi Terpercaya Masa Kini

Kebijakan Tarif Trump, Pengusaha Makanan-Minuman: Biaya Produksi Akan Naik, Ekspor Turun

0 18

JAKARTA, KOMPAS.com – Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia atau Gapmmi menyebutkan setidaknya ada tiga dampak akibat kebijakan tarif yang dipasang Amerika Serikat terhadap Indonesia.

Ketua Umum Gapmmi Adhi Lukman mengatakan, biaya produksi makanan-minuman akan ikut naik.

“Tarif impor akan meningkatkan biaya produksi industri nasional yang menggunakan bahan baku dari Amerika dan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional, serta meningkatkan harga jual produk di Indonesia,” kata Adhi dalam siaran pers, dikutip Minggu (6/4/2025).

Baca juga: KSPI Prediksi 50.000 Buruh Kena PHK akibat Tarif Trump, Ini Industri yang Rentan

Selain itu, Gapmmi memprediksi akan terjadi penurunan ekspor makanan dan minuman ke AS dan negara lain.

“Tarif yang tinggi dapat menyebabkan penurunan volume ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Amerika serta negara tujuan ekspor lainnya, yang berdampak negatif pada kinerja dan pertumbuhan industri nasional,” ujar dia.

Dampak lainnya adalah mengancam lapangan kerja di sektor makanan dan minuman, karena pada saat bersamaan situasi ekonomi nasional sedang lesu.

Adhi mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat sebenarnya telah menjalin kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan dan melengkapi kedua belah pihak.

Baca juga: Warganet Keluhkan Tarif Listrik Naik, PLN: Bisa Disebabkan Pola Pemakaian Meningkat

Ia menyebutkan, AS merupakan pasar ekspor prioritas untuk beberapa produk unggulan makanan dan minuman dari Indonesia seperti kopi, kelapa, kakao, minyak sawit, lemak nabati, produk perikanan dan turunannya.

“Di sisi lain, industri makanan dan minuman Indonesia mengimpor berbagai bahan baku industri dari Amerika, beberapa di antaranya gandum, kedelai dan susu,” ucap Adhi.

Gapmmi menyarankan agar Indonesia mampu menjaga stabilitas dan kelancaran hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat.

“Melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika untuk mencari solusi yang lebih baik dan mengurangi dampak negatif tarif. Ditekankan bahwa Indonesia dan Amerika saling membutuhkan dan melengkapi,” kata Adhi.

Baca juga: 20 Negara yang Terdampak Tarif Impor Trump Tertinggi, Ada Indonesia?

Diketahui, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif bagi Indonesia pada Kamis (3/4/2025).

Dalam pengumuman tersebut, Indonesia dikenai tarif impor Donald Trump sebesar 32 persen. Jumlah tersebut terbilang tinggi jika dibandingkan negara tetangga lainnya.

Sebagai pembanding untuk anggota ASEAN lain, Malaysia hanya dikenai biaya tarif 24 persen, Singapura 10 persen, dan Filipina 17 persen.

Kebijakan Trump itu juga diterapkan terhadap 180 negara lainnya. Beberapa negara telah menyiapkan serangan balik sebelum kebijakan tarif Trump berlaku pada 9 April 2025.

Leave a comment