Trump Tetapkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
JawaPos.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru terhadap sejumlah negara di dunia. Salah satunya dikenakan kepada Indonesia sebesar 32 persen.
Hal ini disampaikan Trump dalam pidatonya di Rose Garden dalam acara yang bertajuk Liberation Day atau Deklarasi Kemerdekaan Ekonomi Amerika, pada Rabu (2/4) waktu setempat.
“Ini adalah salah satu hari terpenting dalam sejarah Amerika; ini adalah Deklarasi Kemerdekaan Ekonomi kita. Selama bertahun-tahun, warga negara Amerika yang bekerja keras dipaksa untuk duduk di pinggir lapangan. Namun sekarang saatnya kita untuk maju,” kata Trump.
Dalam acara tersebut, Trump secara resmi melakukan penandatanganan Reciprocal Tariffs atau Tarif Timbal Balik yang dikenakan ke seluruh mitra dagang AS. Adapun besaran tarif yang dikenakan dimulai dari 10 persen hingga hampir 50 persen.
Baca Juga: Sulit Untuk Fokus? Lakukan 5 Hal Ini Supaya Dapat Kembali Berkonsentrasi dalam Melakukan Aktivasi Menurut Psikologi
Trump mengatakan pungutan tersebut akan membawa lapangan kerja kembali ke Amerika Serikat. Dengan bea masuk yang jauh lebih tinggi pada produk-produk dari puluhan negara akan memicu perang dagang global yang berpotensi meningkatkan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi AS dan seluruh dunia.
Mitra dagang diperkirakan akan merespons dengan tindakan balasan mereka sendiri yang dapat menyebabkan harga naik drastis untuk segala hal. Namun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mendesak negara lain untuk tidak melakukan pembalasan.
“Mari kita lihat ke mana arahnya, karena jika Anda membalas, maka itu akan memicu eskalasi. Melakukan sesuatu yang gegabah adalah tindakan yang tidak bijaksana,” kata Bessent.
Baca Juga: Berikut 5 Kelebihan Orang yang Sering Menangis, Salah Satunya Memiliki Kecerdasan Emosional yang Lebih Baik
Dalam data pengenaan Reciprocal Tariffs, AS mengenakan tarif impor kepada Tiongkok sebesar 34 persen, kemudian Vietnam mencapai 46 persen, Taiwan sebesar 32 persen, Jepang 24 persen, India 26 persen, Korea Selatan 25 persen, Thailand 36 persen, hingga Malaysia 24 persen.
Trump mengatakan pengenaan tarif itu dilakukan karena negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai “kecurangan”.
Sebagai balasannya, kata Trump, AS akan mengenakan tarif kepada negara-negara lain “kira-kira setengah” dari tarif yang mereka kenakan kepada AS.
“Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara,” jelas Trump.
“Kami tidak ingin melakukan itu,” sambungnya.
Namun, Trump mengatakan dalam hal perdagangan, terkadang “Kawan (lebih) buruk daripada lawan,” tutupnya.