Kenapa Idul Fitri Disebut Lebaran di Indonesia? Ini Asal-usulnya
KOMPAS.com – Setiap kali Hari Raya Idul Fitri tiba, masyarakat Indonesia menyebutnya dengan istilah Lebaran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Lebaran diartikan sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah berakhirnya bulan Ramadhan.
Meskipun perayaan Idul Fitri dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia, istilah Lebaran hanya dikenal dan digunakan di Indonesia. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai asal-usul kata tersebut.
Baca juga: Libur Sekolah Lebaran 2025 Dimulai, Bisa Mudik Lebih Awal
Asal kata Lebaran
Terdapat beberapa versi mengenai asal usul kata “Lebaran”. Meskipun tidak ada kesepakatan mutlak, berikut beberapa teori yang menjelaskan sejarah penggunaan istilah ini di Indonesia:
1. Tradisi Hindu
Menurut budayawan MA Salmun, yang menulis dalam majalah Sunda pada tahun 1954, istilah “Lebaran” berasal dari tradisi Hindu yang berarti selesai, usai, atau habis.
Dalam konteks perayaan, ini melambangkan selesainya masa berpuasa di bulan Ramadhan. Para Wali Songo memperkenalkan istilah ini agar umat Hindu yang baru masuk Islam tidak merasa asing dengan agama yang mereka anut.
2. Berasal dari kata “lebar” dalam bahasa Betawi
Menurut Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ibnu Hamad, istilah “Lebaran” berasal dari kata “Lebar” dalam bahasa Betawi yang berarti luas.
Baca juga: Harga Tiket Bus Rosalia Indah Lebaran 2025 Berbagai Rute, Ada Jakarta, Solo, Wonogiri, Yogyakarta
Istilah ini melambangkan perasaan lapang dada dan keikhlasan saat merayakan Idul Fitri, ketika umat Islam saling bermaafan dan merasakan kebahagiaan.
3. Berasal dari kata lebar dalam bahasa Jawa
Versi lain menyebutkan bahwa Lebaran berasal dari bahasa Jawa, yaitu lebar yang berarti selesai.
Ahli bahasa dari Universitas Negeri Yogyakarta, Zamzani, menjelaskan bahwa dalam bahasa Jawa, lebar digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang telah berakhir, seperti lebar udan (hujan telah usai) atau lebar mangan (makan telah selesai).
Dengan demikian, “Lebaran” merujuk pada perayaan yang dilakukan setelah selesainya bulan Ramadhan.
Kata Lebaran bukan berasal dari bahasa Arab
Pengamat bahasa Ivan Lanin menyatakan bahwa istilah “Lebaran” tidak ditemukan dalam bahasa Arab.
Baca juga: Wamenpar Imbau Wisatawan Naik Kendaraan Umum Saat Libur Lebaran 2025
Dari berbagai teori yang ada, Pusat Bahasa memastikan bahwa Lebaran bukanlah kata serapan dari bahasa asing, melainkan berasal dari bahasa lokal. Kata ini tersusun dari suku kata “le+ba+ran” dan digunakan untuk merayakan hari besar agama Islam.
Istilah ini mencerminkan perpaduan antara Islam dan budaya setempat, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari tradisi masyarakat Indonesia.