Bupati Yahukimo Pastikan 7 Guru-Nakes di Anggruk Bukan Aparat seperti Tuduhan KKB
JAYAPURA, KOMPAS.com – Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menegaskan bahwa tujuh guru dan tenaga kesehatan yang diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025), bukan aparat TNI-Polri.
Wacana ini muncul karena tuduhan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
“Kalau ada kelompok yang mengatakan mereka (guru dan medis) ini adalah aparat keamanan TNI-Polri yang mata-mata itu tidak benar,” tegas Didimus dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (23/3/2025).
Didimus menantang pihak-pihak yang menyatakan bahwa para guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk adalah anggota TNI-Polri untuk menunjukkan bukti-buktinya.
Baca juga: 1 Orang Guru yang Tewas dalam Serangan KKB di Yahukimo Berasal dari NTT
“Kalau betul mereka ini anggota TNI-Polri, tolong tunjukkan bukti-bukti kepada saya, mulai dari dia dari kesatuan mana, nomor anggotanya berapa, tolong ditunjukkan kepada saya,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah merekrut anggota TNI-Polri untuk mengajar di wilayah pedalaman Kabupaten Yahukimo.
Sebaliknya, para guru dan tenaga medis yang bertugas melayani masyarakat di Kabupaten Yahukimo adalah lulusan dari jurusan keguruan dan kesehatan.
“Kita ini punya etika dan moral untuk memimpin. Tidak serta merta seperti yang divonis oleh kelompok-kelompok lain. Jadi saya bantah itu semua,” ujarnya.
Sebelumnya, tujuh orang guru dan tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan KKB di Distrik Anggruk telah dievakuasi menggunakan pesawat ke Jayapura.
Pemda Yahukimo bersama TNI-Polri mengerahkan lima pesawat sipil dan tiga helikopter milik TNI untuk mengevakuasi tujuh korban tersebut.
Dari tujuh orang korban, satu guru bernama Rosalina Rerek Sogen (30) dilaporkan meninggal dunia, sedangkan enam orang lainnya mengalami luka-luka.
Ketujuh korban ini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Marthen Indey di Kota Jayapura, Papua.
Baca juga: Guru dan Nakes Korban Kekerasan KKB Berhasil Dievakuasi, Satu Orang Meninggal dan 6 Luka-luka
Kasatgas Hubungan Masyarakat (Humas) Satgas Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, mengonfirmasi bahwa tujuh orang guru dan tenaga kesehatan telah dievakuasi dari Distrik Anggruk ke Jayapura.
“Sudah dievakuasi dari Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo ke Jayapura,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (23/3/2025).
Yusuf menambahkan bahwa ketujuh korban kekerasan KKB ini telah tiba di Jayapura dan sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
“Sudah dibawa ke Rumah Sakit Marthen Indey di Kota Jayapura, Papua,” ujarnya.
Perlu diketahui bahwa ketujuh korban penyerangan KKB ini sehari-hari bertugas sebagai guru di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) Anggruk dan Puskesmas Anggruk, Kabupaten Yahukimo, sejak tahun 2021.