Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengenal Sosok Ronny Lukito,Bos Eiger Adventure Land Bogor yang Membuat Dedi Mulyadi Menangis

0 15

Ronny Lukito: Sosok di Balik Eiger Adventure Land Bogor yang Membuat Dedi Mulyadi Menangis

TRIBUNNEWSMAKER.COM – Ronny Lukito, pendiri brand fashion outdoor Eiger, kini menjadi sorotan publik setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyegel proyek yang telah digagasnya, Eiger Adventure Land (EAL), di Bogor. 

Penyegelan tersebut terjadi setelah Dedi Mulyadi menyaksikan sendiri dampak buruk terhadap lingkungan, yang membuatnya tak kuasa menahan air mata.

Perjalanan Karir Ronny Lukito

Ronny Lukito, yang juga menjabat sebagai Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI), lahir di Bandung pada 15 Januari 1962. 

Sebagai anak ketiga dari enam bersaudara, darah bisnis tampaknya mengalir dari sang ayah, Lukito, yang telah mengenalkan Ronny pada dunia usaha sejak kecil.

Meskipun awalnya hanya membantu mengembangkan bisnis toko tas milik ayahnya, Ronny tak lama kemudian melangkah lebih jauh dengan merambah sektor produksi tas. 

Ia menamai produk pertamanya Butterfly, yang terinspirasi dari merek mesin jahit buatan China yang dimilikinya. 

Dengan modal kurang dari Rp 1 juta, Ronny memulai perjalanan bisnisnya dengan hanya dua mesin jahit dan bahan baku terbatas.

Pada tahun 1979, nama Butterfly diubah menjadi Exxon, namun harus berganti lagi menjadi Exsport setelah perusahaan Exxon Oil menggugat. 

Dari sana, lahir merek lain seperti Eiger, Bodypack, dan Neosack. 

Perjalanan bisnisnya semakin berkembang pesat, dan pada akhirnya Ronny mampu membeli tanah seluas 6.000 meter persegi di kawasan Kopo, Bandung, yang menjadi pabrik Eiger.

Pada 1992, Ronny menerima penghargaan Upakarti dari Pemerintah Republik Indonesia atas komitmennya dalam menjalin kemitraan dengan pengrajin tas lokal. 

Namun, perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus. Pada tahun 1991, Ronny menghadapi kesulitan finansial setelah berekspansi di bidang properti, dengan pembangunan Vila Trinity dan Perumahan Galeria. 

Meski demikian, ia berhasil melewati masa-masa sulit tersebut dan melunasi utangnya pada 2003.

Eiger Adventure Land: Ekowisata yang Kontroversial

Eiger Adventure Land, yang terletak di kawasan Puncak, Bogor, merupakan proyek wisata yang digagas oleh Ronny Lukito. 

Namun, meskipun awalnya dianggap sebagai tempat ekowisata yang ramah lingkungan, pembangunan EAL justru menuai kontroversi. 

Proyek ini, yang berlokasi di kaki Gunung Gede Pangrango, melibatkan pembangunan jembatan gantung raksasa yang panjangnya lebih dari 500 meter.

Pada tahun 2021, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan bangga meresmikan proyek ini, yang juga mendapat dukungan dari Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. 

Eiger Adventure Land dirancang dengan konsep ekowisata yang mengutamakan keseimbangan alam, termasuk pembangunan jembatan gantung dan kereta gantung sepanjang 863 meter. 

Namun, seiring berjalannya waktu, proyek ini dikritik karena dianggap merusak ekosistem di kawasan tersebut.

Pada 6 Maret 2025, Gubernur Dedi Mulyadi mengunjungi lokasi proyek dan menyaksikan dampak dari pembangunan tersebut. 

Melihat hutan lindung yang dibabat habis dan tanah yang seharusnya menjadi daerah resapan air kini digantikan dengan bangunan, Dedi Mulyadi tak dapat menahan tangisnya. 

Bahkan, saat mengunjungi kawasan tersebut bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, masih ada kegiatan konstruksi yang berlangsung.

Baca juga: Potret Tanah Terbelah Picu Longsor, Dedi Mulyadi Nangis Histeris Berujung Eiger Adventure Disegel

Dedi Mulyadi Menangis Saat Menyegel Proyek Eiger Adventure Land

Dedi Mulyadi, yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai alam dan lingkungan, tidak dapat menahan kesedihannya saat melihat kerusakan yang terjadi di Puncak, Bogor. 

Di hadapan tim pemerintah dan rombongan, ia dengan tegas menyatakan bahwa proyek ini melanggar aturan lingkungan. 

Salah satu hal yang sangat disoroti adalah pembangunan jembatan gantung yang dinilai sangat merusak ekosistem kawasan tersebut.

“Itu sudah ada bangunan (jembatan gantung), jembatan, itu yang paling melanggar adalah itu, nggak boleh. Itu udah terbelah (longsor),” ungkap Dedi, mengutip dari kanal YouTube Dedi Mulyadi. 

Emosi Dedi semakin meluap, dan ia langsung terjatuh lemas, bersandar di pagar dengan kepala tertunduk dan meneteskan air mata.

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa sebagai orang Sunda yang sangat menghormati gunung, ia merasa sangat terluka melihat kerusakan yang terjadi hanya demi kepentingan komersial. 

“Gunung itu sesuatu yang dihormati, karena dia adalah sumber dari kehidupan. Dari gunung itu lahirlah air, dari mata air lahirlah kehidupan,” kata Dedi Mulyadi dengan penuh emosi.

Penghargaan dan Harapan untuk Lingkungan

Eiger Adventure Land, yang awalnya dirancang dengan konsep ramah lingkungan dan modern, kini harus menghadapi kenyataan pahit akibat pelanggaran terhadap regulasi lingkungan yang menyebabkan kerusakan alam yang parah. 

Meskipun proyek ini menjanjikan potensi besar dalam sektor pariwisata, kenyataannya justru sebaliknya. 

Dedi Mulyadi berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam.

Pada akhirnya, meskipun Ronny Lukito memiliki niat baik dalam mengembangkan destinasi wisata, kerusakan yang terjadi telah membuka mata banyak pihak tentang pentingnya regulasi lingkungan yang lebih ketat dalam setiap proyek pembangunan.

(Tribunnewsmaker.com/Kompas.com/TribunJatim.com)

Leave a comment