Informasi Terpercaya Masa Kini

Niat Bantu Larisi Warung Sepi,Wanita Ini Syok Akhirnya Tahu Penyebab Sepinya ,Isinya Ampas Kelapa,

0 11

TRIBUNTRENDS.COM – Seorang wanita di Malaysia membagikan pengalamannya saat membantu pedagang makanan yang sepi pelanggan.

Ia membeli beberapa makanan di pedagang tersebut.

Namun saat merasakannya, wanita ini jadi paham mengapa warung tersebut sepi.

Dikutip dari mStar, Minggu (9/3/2025), bazar Ramadan kerap menjadi pusat perhatian masyarakat untuk membeli makanan guna berbuka puasa, namun kualitas dan harga makanan kerap menjadi persoalan. 

Baca juga: Selebgram Malaysia yang Pura-pura Hilang di Indonesia Buka Suara, Minta Keluarga Tak Dihina

Hal yang sama juga terjadi pada wanita yang membeli kue dari seorang pedagang tua di sebuah pasar.

Menurut perempuan itu, saat dirinya singgah di lapak sang paman, masih banyak kue yang belum laku karena kurang diminati pembeli. 

Namun, dengan niat membantu dan mendukung pedagang kecil, ia membeli empat jenis kue yang dijual. 

“Saya pergi membelinya di pasar. 

Saya pikir air tangan orang tua itu pasti enak. 

Kue yang murah harganya hanya RM2 (Rp 7 ribu) untuk empat potong.

“Waktu buka puasa, saya makan kue itu. Untung saja tidak ada pembeli (yang membeli).

“Kue keyaap yang isinya hanya ampas kelapa, kue limas isi popia basi, dan kue cincin keras ‘kejung’,” katanya.

Menghadapi situasi ini, timbul pertanyaan dalam dirinya, apakah dia harus kembali ke kios pamannya keesokan harinya untuk memberi tahu dia tentang kualitas kue yang dijual.

Sebagai seorang pelanggan, ia berpikir bahwa mungkin pedagang tersebut tidak menyadari rasa atau kualitas kue yang dijual karena tidak banyak pelanggan yang membelinya.

Setelah unggahan itu menjadi viral, banyak warganet yang ikut memberikan pendapatnya, menyarankan agar wanita itu menegur pedagang itu dengan cara yang sopan.

Menurut pengadu, ia berharap teguran yang diterimanya dapat membantu sang paman untuk memperbaiki resep dan kualitas kue yang dijualnya demi kebaikan bersama.

“Sebenarnya salah semua (saya ingin menegurnya). 

Saya khawatir dia tidak bisa menerima masukan. 

Saya tidak ingin mengatakannya dengan lantang, saya ingin menegurnya pelan-pelan. 

Semoga dia baik-baik saja.”

“Rasanya salah banget. 

Tapi saya harus kasih tahu, kan? 

Mungkin dia jualan kue kemarin atau apa. 

Kasihan, kan, pak tua itu yang ngurusin, tapi kalau tidak saya kasih tahu, sama saja dengan melecehkan pembeli,” katanya tanpa mengungkap lokasi bazar Ramadan itu.

Ada pula warganet yang mengusulkan agar teguran diberikan secara tidak langsung.

Contohnya seperti menulis surat kepada pedagang tersebut jika tidak berani bertemu langsung.

“Jika kamu tidak berani bertemu langsung dengannya, tulislah surat dan kirimkan kepadanya.

 Aku heran apakah dia hanya membantu menjual kue orang.”

“Bicaralah dengan baik. 

Katakan pada paman itu, kamu berbisnis bukan untuk menyenangkan hatimu, tetapi untuk mengisi kantongmu. 

Jika itu menyenangkan hatimu tetapi tidak menyenangkan kantongmu, itu hanya pemborosan.” 

“Paman, kamu melakukan R&D (penelitian dan pengembangan) dalam dua hingga tiga hari dan kemudian menjualnya kembali ke sini.

ika kamu tidak mau menerimanya, maka saling mengubur,” komentar netizen.

(TribunTrends.com/Nafis)

Leave a comment