Terjawab Malam Lailatul Qadar 2025 Tanggal Berapa,Ini Perkiraan Waktu dan Tanda-tandanya
TRIBUNKALTIM.CO – Malam Lailatul Qadar selalu menjadi momen yang paling dinantikan oleh umat Islam di bulan Ramadhan.
Disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, Lailatul Qadar menjadi waktu turunnya Al-Qur’an dan penuh dengan keberkahan serta ampunan.
Namun, kapan tepatnya malam istimewa ini terjadi di tahun 2025 masih menjadi pertanyaan yang sering diajukan oleh banyak orang.
Para ulama menyebut bahwa Lailatul Qadar umumnya terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, sehingga umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak doa.
Baca juga: Terjawab Nuzulul Quran Ramadhan 2025 Tanggal Berapa, Keutamaan dan Amalan di Malam Turunnya Al Quran
Tak ada satu orangpun yang dapat mengetahui kapan waktu yang pasti datangnya malam Lailatul Qadar.
Bahkan, waktu datangnya malam Lailatul Qadar juga tak disebutkan secara pasti oleh Rasulullah SAW.
Namun, Rasulullah SAW telah memberikan sejumlah petunjuk terkait waktu datangnya malam Lailatul Qadar.
Lalu kapan datangnya malam lailatul qadar di bulan Ramadhan 2025 ini?
Dari petunjuk yang diberikan Rasulullah SAW, menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada tanggal ganjil 10 hari terakhir Ramadhan.
Sebagaimana hadist riwayat Bukhari berikut
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan” (HR. Bukhari)
Oleh sebab itu, apabila berdasarkan sidang isbat oleh Kementerian Agama (Kemenag), malam Lailatul Qadar 2025 kemungkinan terjadi pada tanggal berikut ini:
21 Ramadan 1445 Hijriah: Jumat, 21 Maret 2025
23 Ramadan 1445 Hijriah: Rabu, 23 Maret 2025
25 Ramadan 1445 Hijriah: Jumat, 25 Maret 2025
27 Ramadan 1445 Hijriah: Minggu, 27 Maret 2025
29 Ramadan 1445 Hijriah: Rabu, 29 Maret 2025
Ciri dan Tanda Malam Lailatul Qadar
Dilansir dari tribunsolowiki.tribunnews.com, berikut 6 ciri dan tanda-tanda datangnya malam lailatul qadar.
1. Terjadi di 10 Malam Terakhir Ramadan
Malam Lailatul Qadar terjadi di salah satu dari 10 malam terakhir bulan Ramadan, yang secara khusus dipandang sebagai waktu yang sangat istimewa dalam agama Islam. Keistimewaan malam ini terletak pada potensi keberadaannya sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Perhatian ekstra pada malam-malam terakhir Ramadan ini juga tercermin dalam tradisi seperti i’tikaf, di mana seseorang menghabiskan waktu di masjid untuk beribadah dan merenung secara intensif.
Selain itu, banyak umat Muslim juga memperbanyak doa dan memohon ampunan Allah SWT, berharap agar diberikan kesempatan untuk bertemu dengan malam Lailatul Qadar dan mendapatkan keberkahan yang luar biasa.
Walaupun waktu pasti malam Lailatul Qadar tidak dapat dipastikan, keberadaannya memegang makna yang sangat penting dalam praktik keagamaan umat Islam.
Malam ini dianggap sebagai waktu yang penuh berkah, di mana pintu ampunan dan rahmat Allah SWT terbuka lebar bagi mereka yang mencarinya dengan sungguh-sungguh.
2. Keberkahan dan Ketenangan
Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam istimewa dalam agama Islam yang ditandai dengan keberkahan dan ketenangan yang luar biasa. Malam ini dipercaya memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi, bahkan lebih baik daripada seribu bulan.
Selama malam Lailatul Qadar, suasana cenderung sangat damai dan penuh ketentraman.
Umat Muslim merasa bahwa hubungan mereka dengan Allah SWT menjadi lebih dekat dan intens. Mereka merasakan kehadiran-Nya dengan kekuatan yang luar biasa, memperkuat iman dan spiritualitas mereka.
3. Cahaya yang Terang Benderang
Salah satu karakteristik yang membedakan malam Lailatul Qadar adalah kemunculan cahaya yang terang dan mempesona.
Fenomena cahaya ini sering terlihat di langit, menambahkan keindahan pada suasana malam itu. Sejumlah individu telah melaporkan pengamatan terhadap cahaya yang tidak lazim atau fenomena langit yang unik selama malam tersebut.
Tidak jarang orang melaporkan sensasi spiritual yang mendalam saat menyaksikan fenomena ini. Mereka merasakan kehadiran kekuatan yang besar dan hikmah yang disembunyikan di balik cahaya yang memancar.
Hal ini seringkali menjadi momen refleksi dan meditasi bagi banyak orang yang memanfaatkan malam Lailatul Qadar untuk berdoa dan merenung. Secara ilmiah, fenomena cahaya ini dapat dijelaskan oleh berbagai faktor fisika atmosfer dan astronomi.
Misalnya, polusi cahaya bisa mempengaruhi cara kita melihat langit pada malam hari, memperkuat efek cahaya yang terlihat selama Lailatul Qadar. Selain itu, kondisi atmosfer seperti kelembaban, polusi udara, dan keadaan cuaca juga dapat memengaruhi penampilan cahaya di langit.
4. Udara yang Sejuk
Pada malam Lailatul Qadar, atmosfer seringkali terasa lebih sejuk dan menyegarkan. Sensasi ini memberikan tambahan kenyamanan bagi umat Muslim yang menghabiskan malam itu dalam ibadah.
Penjelasan lebih rinci mengenai fenomena ini melibatkan beberapa faktor. Salah satunya adalah perubahan suhu yang sering terjadi di malam hari, terutama di daerah-daerah dengan iklim yang berbeda.
Ketika matahari terbenam, radiasi panas dari sinarnya mereda, menyebabkan udara menjadi lebih dingin.
Ini menciptakan suasana yang lebih nyaman bagi mereka yang berada di luar ruangan, seperti yang sering terjadi saat umat Muslim berkumpul di masjid atau tempat ibadah lainnya untuk menunaikan ibadah malam Lailatul Qadar.
Selain itu, keadaan cuaca juga dapat memengaruhi sensasi udara yang lebih sejuk.
Jika malam itu cerah dengan angin sepoi-sepoi, udara biasanya terasa lebih segar dan menyegarkan. Ini menambah keasyikan bagi mereka yang menghabiskan malam itu dalam ibadah, karena udara yang nyaman dapat membantu mereka berkonsentrasi dan merasakan kedamaian dalam ibadah mereka.
5. Hilangnya Suara Alam
Pada malam Lailatul Qadar, terjadi fenomena di mana suara-suara alam menjadi hening dan hampir tidak terdengar. Gerakan angin yang biasanya mengayun daun-daun pohon menjadi reda, binatang-binatang tidak bersuara, dan suasana menjadi sangat tenang. Hal ini mencerminkan kekhusyukan dan kesakralan malam tersebut.
Perubahan ini juga bisa dijelaskan secara ilmiah. Ketika malam tiba, suhu biasanya turun dan udara menjadi lebih stabil. Angin yang biasanya mendorong daun-daun pohon untuk bergerak pun mereda, menyebabkan keheningan alam.
Binatang-binatang juga cenderung menjadi lebih tenang pada malam hari, terutama pada malam yang khusyuk seperti Lailatul Qadar. Ini bisa menjadi hasil dari insting mereka yang merasakan ketenangan dan heningnya malam, atau mungkin karena adanya pengaruh energi yang berbeda di sekitar mereka.
6. Baunya Harum
Sebagian orang melaporkan pengalaman aroma yang harum tercium di udara selama malam Lailatul Qadar. Aroma ini diyakini dapat memberikan perasaan ketenangan dan kebahagiaan bagi mereka yang merasakannya.
Secara ilmiah, fenomena aroma harum ini dapat dijelaskan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kemungkinan adanya bunga-bunga yang mekar di sekitar tempat ibadah atau daerah sekitarnya pada malam Lailatul Qadar. Aroma harum dari bunga-bunga ini dapat terbawa oleh angin dan menyebar di udara, menciptakan suasana yang menyenangkan bagi mereka yang merasakannya.
Selain itu, aroma harum juga bisa berasal dari tanaman-tanaman atau tumbuhan lain yang melepaskan minyak atsiri atau senyawa kimia lainnya pada malam hari. Ketika atmosfer menjadi lebih tenang dan stabil pada malam Lailatul Qadar, aroma dari tanaman-tanaman ini bisa lebih terasa dan memberikan kesan yang menyenangkan bagi yang menciumnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Malam Lailatul Qadar 2025 Tanggal Berapa? Ini Perkiraan Waktu dan Ciri-cirinya