Informasi Terpercaya Masa Kini

India Beri Hadiah Rp 16 M bagi yang Bisa Terjemahkan Prasasti Kuno Ini, Tertarik?

0 30

KOMPAS.com – Pemimpin negara bagian Tamil Nadu, India Selatan, MK Stalin menawarkan hadiah sebesar 1 juta dollar AS (Rp 16,5 miliar) bagi mereka yang bisa memecahkan prasasti kuno berusia ribuan tahun.

Prasasti itu ditulis dengan aksara peradaban Lembah Indus, wilayah yang kini berada di Pakistan dan India bagian utara.

Sayembara ini dibuat lantaran prasasti itu telah lama menjadi misteri hingga memicu perdebatan bahkan ancaman terhadap para peneliti.

Di samping itu, mengungkap makna dari simbol-simbol yang tertulis di prasasti tersebut akan memberikan gambaran tentang peradaban Zaman Perunggu yang diyakini menyaingi Mesir kuno dan Mesopotamia.

“Sebuah teka-teki yang sangat penting bagi pra-sejarah Asia Selatan yang berpotensi diselesaikan jika kita bisa menguraikan aksara tersebut secara lengkap,” ujar profesor ilmu komputer University of Washington, Rajesh PN Rao, dikutip dari CNN, Jumat (28/2/2025).

Baca juga: Peneliti Akhirnya Memecahkan Rahasia Sebagian Aksara Kuno yang Ditemukan 70 Tahun Lalu

Peradaban Lembah Indus

Sedikit informasi mengenai peradaban ini terungkap berkat penggalian arkeologi di kota-kota besar, seperti Mohanjo-daro yang terletak di Provinsi Sindh, Pakistan atau sekitar 510 kilometer di sebelah timur laut Karachi.

Penduduk Lembah Indus diketahui tinggal di kota dengan sistem drainase yang merupakan teknologi paling canggih pada zamannya.

Sepanjang milenium kedua dan ketiga sebelum Masehi (SM), masyarakat Indus melakukan perdagangan dengan orang-orang di Teluk Persia dan Timur Tengah. Mereka membawa tembaga, mutiara, rempah, dan gading menggunakan kapal.

Namun, sekitar tahun 1800 SM, peradaban itu runtuh dan orang-orang mulai bermigrasi ke desa-desa kecil.

Sebagian percaya migrasi ini disebabkan oleh perubahan iklim yang memicu kekeringan jangka panjang, peningkatan suhu, dan curah hujan sehingga merusak pertanian sampai beberapa abad.

Kendati demikian, penyebab pasti runtuhnya peradaban Indus masih menjadi misteri, termasuk siapa sebenarnya orang-orang Indus ini.

Baca juga: Prasasti Batu Paleo-Arab Dipercaya Diukir oleh Sahabat Nabi Muhammad, Apa Isi Tulisannya?

Alasan sulit dipecahkan

Prasasti dari peradaban Lembah Indus belum terpecahkan sejak sampelnya dipublikasikan pertama kali pada 1875.

Salah satu alasannya karena pengetahuan tentang budaya Lembah Indus sendiri masih minim.

Kemudian, aksara ini tidak memiliki banyak kata atau skrip yang bisa dianalisis. Para peneliti hingga saat ini hanya menemukan sekitar 4.000 skrip, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan bahasa Mesir kuno, termasuk hieroglif yang mencapai 5 juta kata.

Selain itu, banyak dari peninggalan Indus tersebut berukuran sangat kecil, biasanya berupa segel batu dengan ukuran satu inci persegi.

Ini berarti aksaranya yang tertulis sangat terbatas. Sebagian besar aksara itu terdiri dari empat atau lima simbol tanpa teks.

Alasan lainnya adalah belum ada artefak dwibahasa yang bisa membantu para ahli menerjemahkan aksara tersebut, seperti pada kasus Batu Rosetta.

Batu Rosetta adalah batu yang diukir dengan tulisan dalam bahasa hieroglif Mesir Kuno dan Yunani Kuno.

Baca juga: Keranjang Buah Berusia 2.200 Tahun Ditemukan di Kota Kuno Bawah Laut Mesir, Apa Isinya?

Teori asal dan makna aksara Indus

Ada berbagai teori yang mencoba mengungkap nenek moyang aksara Indus. Salah satunya menyebut, aksara Indus memiliki hubungan dengan bahasa Indo-Eropa, seperti Sanskerta kuno yang telah melahirkan banyak bahasa di penjuru India utara.

Kemudian, ada pendapat yang percaya bahwa aksara ini berkaitan dengan rumpun bahasa Dravida. Bahasa ini sebagian besar digunakan di wilayah India Selatan.

Selain itu, sebagian percaya bahwa aksara ini ditulis dari kanan ke kiri dan banyak yang berspekulasi tujuannya adalah untuk keagamaan dan ekonomi, seperti menandai barang saat berdagang.

Namun, semua itu masih merupakan teori yang belum terbukti.

“Belum ada satu pun simbol yang dapat diuraikan,” kata Nisha Yadav, seorang peneliti di Tata Institute of Fundamental Research di Mumbai, yang bekerja dengan Rao untuk mempelajari aksara tersebut selama hampir 20 tahun.

Baca juga: Bayi Laki-laki di India Punya Dua Janin di Perutnya, Kok Bisa?

Upaya memecahkan aksara Indus

Sejumlah ahli hingga kini masih mencoba memecahkan aksara Lembah Indus, salah satunya Asko Parpola.

Ahli bahasa yang telah mempelajari aksara Indus selama lebih dari 40 tahun dari Finlandia ini mengungkapkan, gambar ikan yang terlihat dalam prasasti kuno peradaban Lembah Indus mungkin mewakili para dewa.

Sebab, jika ditinjau dari bahasa Dravida, kata “ikan” dan “binatang” terdengar sama, dan binatang sering digunakan untuk melambangkan dewa dalam naskah kuno.

Sementara, Rao dan Yadav mengungkap aksara ini dengan memanfaatkan teknologi. Menggunakan ilmu komputer, mereka mengidentifikasi pola dan struktur aksara indus.

Caranya dengan menganalisis serangkaian tanda yang ada pada prasasti, lalu menghilangkan tanda-tanda tertentu hingga komputer dapat menebak secara akurat simbol apa yang hilang.

Selain ahli, hadiah Rp 16,5 miliar juga menarik minat para amatir untuk memecahkan arti aksara Indus.

“Saya biasanya menerima sekitar satu atau dua email dalam seminggu. Tapi sekarang, setelah hadiah diumumkan saya menerima email hampir setiap hari,” ujar Rao.

Baca juga: Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Leave a comment