Informasi Terpercaya Masa Kini

FAKTA Goa Safarwadi di Tasikmalaya yang Disebut Bisa Tembus ke Makkah Kini Diteralis,MUI Buka Suara

0 26

TRIBUN-MEDAN.com – Misteri kabar Goa Safarwadi di Tasikmalaya yang bisa tembus ke Makkah Arab Saudi menjadi bahan perbicaraan. 

Goa yang memiliki sejarah dipercaya memiliki jalur hingga ke Makkah. Benarkah? 

Misteri Goa Safarwadi ini membuat MUI turut angkat bicara.  

Sebelumnya, misteri ini diungkap oleh sesepuh di Goa yang terletak di Desa Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dikutip dari tribun-bogor.com, goa tersebut adalah Goa Safarwadi yang konon dulunya adalah tempat ibadah salah satu penyebar agama Islam di Tasikmalaya yakni Syekh Abdul Muhyi, murid Syekh Abdul Qodir Djaelani.

Isu Goa Safarwadi bisa tembus sampai ke Makkah belakangan membuat masyarakat ramai mengunjunginya.

Tak cuma penasaran, warga juga ingin melihat sendiri mata air di goa tersebut yang konon tak pernah kering.

Selain itu, masyarakat juga ingin melihat langsung penampakan di dalam Goa Safarwadi yang katanya ada jalan pintas menuju Arab Saudi.

 Terkait dengan isu tersebut, Kasepuhan Pamijahan Kiai Endang Adjidin angkat bicara.

Goa tersebut konon dulunya adalah tempat singgah para pendakwah dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Cirebon bahkan kabarnya hingga Makkah.

Baca juga: Terlilit Pinjol hingga Curi Motor di Medan Tuntungan, Juan Surbakti Kini Mendekam di Penjara

Baca juga: Kapolres Simalungun Pimpin Apel Operasi Keselamatan Toba 2025 Jelang Idul Fitri  

Karenanya, isu Goa Safarwadi bisa tembus sampai ke Makkah pertama kali berasal dari kabar tersebut.

Kiai Endang menyebut bahwa cabang di dalam Goa Safarwadi telah ditutup dengan teralis besi.

Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak bisa masuk ke dalam cabang goa tersebut.

“Dengan pengertian masyarakat sekarang, termasuk kami sendiri orang awam, takutnya ada orang yang nekat. Dengan nekat itu takutnya malah berani masuk, ingin nyampe ke Makkah dengan lobang itu. Makanya ditutup. Sengaja menjaga jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diharapkan,” pungkas Kiai Endang dilansir tayangan Youtube Kompas.com, Selasa (11/2/2025).

Perihal mata air yang muncul di Goa Safarwadi, Kiai Endang mengurai fakta mengejutkan.

“Dikatakan namanya air kahuripan, air itu alhamdulillah kondisinya di musim hujan, musim kemarau, tidak mengecil tidak membesar, seperti itu aja. Dengan kondisi air yang kadang cukup bersih. Menurut orang yang yakin tentang keramatnya para wali, itu air akan memberikan keberkahan,” imbuh Kiai Endang.

Ketua MUI buka suara

Sementara itu, ramainya wisatawan yang ziarah ke makam Syekh Abdul Muhyi dan mendatangi Goa Safarwadi, Ketua MUI angkat bicara.

Ketua MUI bidang dakwah KH Cholil Nafis tampak tegas menyebut bahwa isu Goa Safarwadi bisa tembus sampai ke Makkah adalah mitos belaka.

“Ini mistis ya sebenarnya. Mitos-mitos yang berkembang di masyarakat. Seringkali masyarakat menjadi legitimasi terhadap keinginannya. Di antara kita semua umroh itu dianjurkan, haji diwajibkan. Dari keyakinan itu mereka punya keinginan. Dari keinginan yang mungkin tak tercapai, sehingga masyarakat mencari pembenaran. Itu teori psikologinya,” kata Cholil Nafis dilansir dari tayangan TV One News.

Lebih lanjut, Cholil Nafis mengingatkan kaum muslimin agar tidak lantas percaya dengan informasi yang berkembang di media sosial.

Karenanya, Cholil Nafis menegaskan bahwa Goa Safarwadi tidak akan bisa dan mungkin bisa tembus sampai ke Arab Saudi.

“Kalau kembali ke agama, agama mengajarkan bahwa orang berangkat haji itu melewati hukum, ada hukum agama dan negara, berangkat dari Indonesia ke Arab Saudi. Saya memastikan dari informasi yang saya dapatkan, bahwa goa ini tidak akan pernah, sampai terowongannya ke Makkah. Jadi mitos yang tidak faktual dan hanya khalayan, masyarakat perlu disadarkan bahwa ini bukan tempat ibadah,” imbuh Cholil Nafis.

Adapun perihal kegunaan dari Goa Safarwadi, Kiai Cholil menyebut masyarakat bisa menjadikan goa tersebut sebagai media untuk tadabur alam.

Lagipula di era modern seperti saat ini kata Kiai Cholil, masyarakat tidak perlu mendatangi gua jika hanya ingin mendekatkan diri kepada Allah.

“Mungkin goa ini bisa dijadikan napak tilas, dulu ada sejarah, ada pendakwah datang khulwat, menyendiri, tahanuz dengan Allah SWT, mungkin iya di tempat itu. Tapi itu dijadikan sebagai budaya lokal, bagian dari hasanah nusantara. Sekarang kita tahanuz tidak perlu ke gua, tahanuz cukup di masjid dengan itikaf, baca Quran dengan zikir,” ujar Cholil Nafis.

Dalam tanggapannya itu, Cholil Nafis meminta agar tidak pihak yang memanfaatkan masyarakat demi mencari keuntungan dengan viralnya Goa Safarwadi.

“Jangan eksploitasi keawaman masyarakat, jangan sampai kita mengambil manfaat apalagi dengan tujuan ekonomi, orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah kemudian diselewengkan akidahnya. Kita harus jujur dan meluruskan hal ini. Perlu antisipasi ada pihak yang memanfaatkan,” ungkap Cholil Nafis.

“Barokah itu adalah ziadatul khair, tambahan kebaikan. Mungkin kita bisa tadabur Allah, memikirkan tentang kekuasaan Allah sehingga ada goa seperti ini, itu dikembalikan agar kita dekat dengan Allah. Tapi jangan sampai berlebihan, mencari barokah dengan cara nyium batu di situ. Kalau air mungkin, tapi tidak mungkin sama dengan air zam-zam,” sambungnya.

(*/tribun-medan.com)

Leave a comment