WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (30/1/2025) menegaskan ancamannya terkait mengenakan tarif 100 persen pada negara-negara BRICS.
Pasalnya, tenggat Waktu untuk mengenakan tarif pada Kanada dan Meksiko sudah semakin dekat.
Sebelumnya, Presiden Trump mengancam bakal mengenakan tarif 100 persen bagi negara-negara BRICS. Atau blok yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Baca juga: Di 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS
Jika mereka atau BRICS menciptakan mata uang saingan bagi dolar AS, yang digandakannya pada Kamis malam.
“Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba menjauh dari Dolar, sementara kita hanya berdiri dan menonton, sudah berakhir,” tulisnya di platform Truth Social miliknya.
“Kita akan meminta komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS baru, atau mendukung Mata Uang lain guna menggantikan Dolar AS yang perkasa atau, mereka akan menghadapi Tarif 100 persen,” jelas dia, dikutip dari kantor berita AFP pada Jumat (31/1/2025).
Diketahui, komentar Trump tentang kemungkinan tarif BRICS muncul beberapa hari sebelum batas waktu 1 Februari 2025 yang ditetapkannya segera setelah menjabat.
Di mana ia akan mengenakan tarif 25 persen pada negara tetangga Kanada dan Meksiko kecuali mereka menindak tegas migran ilegal yang melintasi perbatasan AS dan aliran fentanil yang mematikan.
Secara terpisah, Donald Trump juga mengancam China anggota blok BRICS dengan pungutan tambahan 10 persen pada barang-barang secepatnya pada 1 Februari 2025.
Baca juga: Brasil Ungkap Tujuan BRICS, Bukan untuk Gantikan Dollar AS
Hal itu dilakukan karena ketidakseimbangan perdagangan dan dugaan perannya dalam pasokan fentanil AS.