Starbucks Indonesia Angkat Bicara Soal Larangan Pakai Toilet Tanpa Transaksi
Starbucks Indonesia buka suara mengenai aturan yang ramai diperbincangkan, yaitu larangan menggunakan fasilitas seperti toilet dan tempat duduk di kafe tanpa melakukan transaksi. Melalui unggahan di media sosial resminya, Starbucks Indonesia memastikan bahwa aturan tersebut tidak berlaku di Indonesia.
“Aturan tersebut tidak berlaku di Indonesia,” tulis Starbucks Indonesia dalam pernyataannya, Rabu (22/1).
Mereka menjelaskan bahwa kebijakan tersebut hanya berlaku di Amerika Serikat dan Kanada. Menurut pihak perusahaan, kebijakan ini diterapkan untuk mengatasi penyalahgunaan fasilitas di beberapa gerai akibat masalah sosial yang berkembang di wilayah tersebut.
“Kebijakan tersebut dirancang untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan serta mitra Starbucks di wilayah tersebut,” lanjut mereka.
Selain itu, Starbucks Indonesia juga menegaskan bahwa tidak ada perubahan besar dalam operasional mereka di Tanah Air. Semua gerai tetap melayani pelanggan seperti biasa dengan standar layanan yang konsisten.
“Dan terkait berita mengenai PHK yang diumumkan oleh CEO Starbucks Corporation, hal tersebut tidak berlaku untuk PT Sari Coffe Indonesia, mitra lisensi resmi untuk pemegang merek Starbucks di Indonesia,” tambahnya.
Kebijakan di Starbucks Amerika dan Kanada
Sebelumnya pada Senin (13/1), Starbucks yang berbasis di Seattle, AS, mengumumkan kebijakan baru yang melarang pengunjung yang tidak bertransaksi untuk menggunakan fasilitas di kafe, termasuk toilet, tempat duduk, dan teras.
Kebijakan tersebut bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi pelanggan sekaligus menghindari kasus penyalahgunaan fasilitas tanpa transaksi. Selain itu, peraturan baru ini juga menegaskan larangan diskriminasi, pelecehan, kekerasan, bahasa kasar, serta penggunaan narkoba, vape, dan merokok di area kafe.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya CEO Starbucks, Brian Niccol, untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. “Kami ingin memastikan tempat kami diprioritaskan untuk digunakan oleh para pelanggan,” ujar Niccol dikutip dari Food and Wine.