Kata Menteri Israel Usai Pilih Setujui Gencatan Senjata dengan Hamas: Berat tapi Harus Dilakukan
TEL AVIV, KOMPAS.TV – Menteri Israel Yoav Kisch buka suara setelah memilih menyetujui kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Kabinet kemanan Israel akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera dengan Hamas di Tel Aviv, Jumat (17/1/2025).
Pemerintah Israel pun direkomendasikan untuk segera mengadopsi kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata.
Baca Juga: Israel Masih Serang Gaza Jelang Gencatan Senjata, Ini Kata Pengamat Timur Tengah
Kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan oleh mediator negosiasi, Amerika Serikat (AS) dan Qatar pada Rabu (15/1/2025) di Doha, Qatar.
Sejumlah menteri pada kabinet keamanan Israel memutuskan menyetujui gencatan senjata tersebut.
“Memang berat, namun kami memiliki kewajiban moral utama untuk mengembalikan saudara dan saudari kami pulang ke rumah,” ucap Kisch, yang merupakan menteri pendidikan Israel dikutip dari BBC Internasional.
Ia menegaskan bahwa tujuan dari perang, termasuk kehancuran Hamas, dan menghilangkan ancaman dari dalam Gaza ke Israel, juga kembalinya para sandera, tak akan berubah.
Kisch juga meyakini presiden terpilih AS Donald Trump, akan melakukan hal hebat dengan kemanan dan masa depan Israel.
Keputusan itu menyusul pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bahwa pemerintahannya telah menyetujui rencana pengembalian sandera.
Sebelumnya, Netanyahu sempat menimbulkan kekhawatiran membuat gencatan senjata Israel-Hamas kolaps, setelah memberikan pernyataan keras di menit-menit terakhir.
Baca Juga: Kabinet Keamanan Israel Setujui Kesepakatan Pembebasan Sandera dan Gencatan Senjata dengan Hamas
Netanyahu sempat menegaskan bahwa kabinetnya tak akan memilih gencatan senjata hingga Hamas menerima semua syarat yang diminta Israel.
Netanyahu menuduh Hamas telah mengingkari bagian-bagian perjanjian gencatan senjata.
Namun, Hamas sendiri menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk kesepakatan gencatan senjata.