Informasi Terpercaya Masa Kini

Makan Bergizi Gratis di Majalengka Diundur, Tunggu Kehadiran Ahli Gizi

0 2

Bisnis.com, CIREBON – Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka yang awalnya dijadwalkan dimulai pada Senin (13/1/2025), dipastikan mengalami penundaan hingga pekan depan, Senin (20/1/2025). 

Direktur Tiga Dara Utama, selaku mitra Badan Gizi Nasional (BGN) Asep Sukarno mengatakan program MBG harus menunggu kedatangan ahli gizi dan akuntan dari BGN untuk memantau dan mengawasi seluruh proses pelaksanaan.

“Kami masih menunggu ahli gizi dan akuntan dari BGN. Mereka saat ini masih dalam tahap perekrutan. Oleh karena itu, pelaksanaan MBG di Majalengka terpaksa diundur hingga pekan depan,” kata Asep, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga : Baznas Sebut Dana Zakat Bisa Dipakai Makan Bergizi Gratis, Asalkan…

Asep menegaskan, pihaknya telah mempersiapkan segala kebutuhan untuk mendukung program MBG sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BGN. Bahkan, dapur tertutup yang menjadi pusat pengolahan makanan telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, seperti lemari pendingin, freezer, hexos fan, serta sepuluh unit kompor gas.

“Kami sudah mempersiapkan fasilitas terbaik, termasuk peralatan yang memenuhi standar BGN. Tim pekerja juga telah kami siapkan untuk memasak, mencuci piring, dan mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah di Majalengka,” jelasnya.

Baca Juga : : Badan Gizi Nasional Dukung Ide APBD Bantu Pendanaan Makan Bergizi Gratis

Selain itu, bahan baku yang akan digunakan untuk menyusun menu makanan program MBG berasal dari wilayah Majalengka. Hal ini dilakukan sesuai rekomendasi BGN yang mengutamakan penggunaan sumber daya lokal.

Asep menyebut pihaknya telah menjalin kerja sama dengan koperasi petani dan peternak setempat untuk memasok kebutuhan seperti beras, telur, ayam, dan sayuran.

Baca Juga : : Anggaran Infrastruktur Dipangkas untuk Makan Bergizi Gratis, Wamenkeu Jelaskan Alasannya

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh bahan baku segar, berkualitas, dan mendukung perekonomian lokal. Kerja sama dengan koperasi setempat juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat Majalengka,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menganggarkan dana sebesar Rp5 miliar pada 2025 untuk makan bergizi gratis pelajar sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP)

Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan anggaran Rp5 miliar untu menjangkau sebanyak 192.247 siswa dari berbagai jenjang pendidikan. 

Program ini pun dirancang bukan hanya untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang memadai, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemenuhan kebutuhan dasar siswa.

“Lebih dari sekadar meningkatkan gizi siswa, program ini juga dirancang untuk mendukung perekonomian lokal,” kata Dedi.

Dalam pelaksanaan program ini, Pemkab Majalengka berencana menggandeng pengusaha catering lokal melalui mekanisme e-katalog. 

Langkah ini dinilai akan memberikan efek positif ganda, yakni pemenuhan kebutuhan makan bergizi gratis untuk siswa sekaligus mendongkrak perekonomian lokal di wilayah Kabupaten Majalengka.

Dengan pemanfaatan e-katalog, pemerintah dapat menjalin kerjasama yang transparan dan memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di bidang penyediaan makanan. 

Pemkab menekankan bahwa program ini bukan sekadar pengadaan makan siang gratis, tetapi juga salah satu strategi untuk melibatkan pelaku usaha lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Pemkab Majalengka juga melibatkan kelompok pemberdayaan perempuan yang berada di bawah naungan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). 

Kelompok ini telah mendapatkan pelatihan khusus agar dapat berpartisipasi dalam penyediaan makanan sehat dan bergizi bagi para siswa.

“Dengan dilibatkannya kelompok pemberdayaan perempuan, harapannya mereka dapat ikut berperan aktif dalam menyukseskan program ini sekaligus meningkatkan ekonomi keluarga,” kata Dedim

Meski mendapat banyak apresiasi, Pemkab Majalengka menyadari pentingnya pengawasan ketat dalam implementasi program ini. 

Transparansi dalam penggunaan anggaran dan kualitas makanan menjadi prioritas utama. Pemkab memastikan bahwa setiap makanan yang disediakan memenuhi standar gizi dan kebersihan yang ditetapkan.

Pemerintah daerah juga berencana membentuk tim khusus yang akan memantau pelaksanaan program di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memastikan program dapat berjalan lancar tanpa kendala, mulai dari proses penyediaan hingga distribusi makanan kepada siswa.

“Kami akan melakukan pengawasan yang ketat agar program ini berjalan efektif. Kualitas makanan harus benar-benar terjaga, dan anggaran yang ada akan kami gunakan sebaik mungkin,” kata Dedi.

Leave a comment