Apa Itu GRIB, Ormas yang Terlibat Bentrok dengan Pemuda Pancasila?
KOMPAS.com – Dua organisasi kemasyarakatan (ormas), yakni Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), bentrok di Blora, Jawa Tengah, pada Selasa (14/1/2025).
Bentrokan terjadi di dua lokasi berbeda, yaitu di Kelurahan Karangjati dan Jalan Ngawen-Kunduran, Kecamatan Kunduran, Blora.
Imbas dari peristiwa ini, sebanyak 12 orang terluka dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, serta sejumlah sepeda motor dan mobil rusak.
Sebagai tindak lanjut, kedua ormas sepakat untuk berdamai pada Rabu (15/1/2025) di halaman Pendopo Rumah DInas Bupati Blora.
Namun, di hari yang sama, Kantor Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Barat di Jalan BKR, Kota Bandung diduga diserang oleh ormas GRIB sekitar pukul 14.30 WIB.
Lantas, apa itu GRIB?
Baca juga: Anggota Pemuda Pancasila di Kebumen Intimidasi Pelapor Dugaan Pungli Iuran SD Negeri
Apa itu ormas GRIB?
GRIB adalah ormas yang dibentuk oleh Rosario de Marshall atau Hercules pada 2011.
Hercules sendiri adalah mantan preman yang berkuasa di Tanah Abang pada 1980-an yang kisahnya cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia dan kini beralih profesi sebagai pebisnis.
Sampai saat ini, Hercules juga masih menduduki kursi Ketua Umum DPP GRIB.
Dilansir dari laman GRIB Jaya Jateng, organisasi ini dibentuk untuk membangun demokrasi yang sehat dengan muatan nilai kejujuran, keadilan, dan partisipatif.
Mereka juga memastikan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) berjalan dengan baik dalam koridor undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.
GRIB juga bekerja sama dengan stake holder dalam menjalankan fungsi organisasi dan kritis mengawal proses penyelenggaraan serta pelaksanaan pemilu.
Organisasi ini memiliki banyak anggota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Pemuda Pancasila, Fakta, dan Sepak Terjangnya
Mendukung Prabowo-Gibran
Pada masa Pilpres 2024, GRIB secara terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hercules kala itu menyebut, dukungan ini merupakan harga mati dan tidak bisa diganggu gugat.
“Kecuali beliau angkat bendera putih, mungkin GRIB bisa ambil tindakan ke mana. Namun saat ini, harga mati untuk (mendukung) beliau (Prabowo Subianto),” ujarnya, dikutip dari Antara (3/6/2023).
Disinyalir, hal itu dilatarbelakangi oleh Hercules yang pernah mengaku “berutang nyawa” kepada Prabowo.
Dilaporkan Kompas.com (4/5/2021), sebelum pindah ke Jakarta, Hercules bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur atau Timor Leste.
Sebelum diberikan amanah sebagai Tenaga Bantuan Operasi, Hecules merupakan yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro tahun 1978.
Karenanya, dia mengaku berutang kepada Prabowo yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
“Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya,” ucapnya.
Baca juga: Apa Itu Pemuda Pancasila?