Melihat Makan Bergizi Gratis di Magelang, Ada Siswa Bilang Porsi Terlalu Sedikit
MAGELANG, KOMPAS.com – Magelang, Jawa Tengah, menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara serentak pada Senin (6/1/2025).
Terdapat 16 sekolah di Kota dan Kabupaten Magelang dengan total 3.000 siswa sasaran MBG, terdiri atas 5 TK dan sederajat, 8 SD, 1 MTs, dan 1 SMK.
Salah satu sekolah yang menjadi lokus MBG adalah SD Negeri Jurangombo 4 di Kota Magelang.
Baca juga: Pemerintah Targetkan 3 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis pada Januari-Maret 2025
Murid-murid tiap kelas bergantian mengambil wadah makanan pada waktu istirahat sekitar jam 09.15 WIB. Setelah itu, mereka masuk ke ruang kelas untuk makan bersama-sama.
Menu yang disajikan meliputi nasi, ayam goreng, sayur bayam dan tauge, potongan semangka, dan sebotol susu rendah gula.
Zafra, siswa kelas 1 SD Negeri Jurangombo 4, menyebutkan porsi makanannya terlalu banyak. Untuk komposisi menunya, menurut dia, sudah cukup.
“Enak. Saya juga suka ayam,” ucapnya.
Sementara itu, Dzaki, teman sebangku Zafra, menilai porsi makanannya terlalu sedikit.
Senada dengan Zafra, Dzaki menyebut komposisi menunya sudah cukup.
“Enak, sih. Tapi, biasanya saya makan nggak sedikit seperti ini,” ujarnya.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Magelang, M Rauuf Oktavian Nur enggan memberikan keterangan apapun.
Akan tetapi, pada Minggu (5/1/2025), Rauuf mengatakan, untuk TK dan SD, MBG diberikan sebagai sarapan pukul 09.00 WIB. Untuk MTs dan SMK diberikan sebagai makan siang pukul 12.00 WIB.
Adapun sumber anggaran MBG ini dari Badan Gizi Nasional yang dipatok per porsi Rp 10.000.
“Makan Bergizi Gratis ini akan dilakukan sepanjang tahun. Kami diminta (menyalurkan) untuk lima hari sekolah (Senin-Jumat),” kata Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Magelang, M Rauuf Oktavian Nur di kantornya, Minggu (5/1/2025).
Baca juga: SPPG Halim Sediakan Ayam Teriyaki untuk Makan Bergizi Gratis, Budi Arie: Baunya Saja Sudah Enak
Rauuf menyampaikan, lokus dan jumlah sasaran MBG sebanyak 3.000 siswa tidak bisa diganti, kecuali ada instruksi dari Badan Gizi Nasional. Pasalnya, para penerima program akan dipantau terkait gizinya setiap 3-6 bulan.
MBG juga akan menyasar ke ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan anak di bawah lima tahun (balita). Akan tetapi, Rauuf menyebut, jadwal distribusinya dua hari sekali setiap siang hari.
“Kami belum tahu untuk bumil, busui, dan anak balita dimulai hari apa. Kami masih menunggu data dari Dinkes. Mungkin saat ini baru 300 (orang),” ungkapnya.
Dia menambahkan, pemilihan lokus MBG dipertimbangkan berdasarkan durasi maksimal pengantaran selama 30 menit. Oleh karena itu, lokus yang menjadi sasaran MBG rata-rata berada di radius 1,5 kilometer