Boeing 737-800 Jeju Air Kecelakaan, Disebut Punya Catatan Keselamatan Nyaris Sempurna
KOMPAS.com – Editor media penerbangan Airline News, Geoffrey Thomas menyampaikan, Boeing 737-800 sejauh ini memiliki catatan keselamatan yang sempurna.
Menurutnya, pesawat Boeing 737-800 adalah salah satu pesawat yang paling banyak digunakan di dunia, dengan 4-5 penerbangan setiap harinya.
Oleh karena itu, kecelakaan Jeju Air yang menggunakan jenis pesawat Boeing 737-800 di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024) cukup membingungkannya.
“Ini adalah pesawat paling andal di dunia dan telah beroperasi selama 20 tahun. Semua orang tahu cara kerjanya,” ujarnya, dikutip dari CNN, Minggu.
“(Boeing 737-800) itu bekerja dengan sangat, sangat baik. Perawatan yang dilakukan di Korea (Selatan) adalah yang terbaik di seluruh dunia,” sambungnya.
Di sisi lain, insiden yang melibatkan pesawat Boeing 737-800 itu juga saat kondisi cuaca di sekitar bandara cerah dan bagus.
Baca juga: Dua Orang Selamat dalam Kecelakaan Jeju Air, 85 Orang Tewas, Sisanya Masih Tanda Tanya
Boeing 737-800 nyaris sempurna
Sebelumnya, penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air diduga karena roda pesawat yang tidak berfungsi pada saat mendarat.
Namun, Thomas mengatakan bahwa dugaan tersebut belum jelas. Dia bahkan mengatakan bahwa kondisi pesawat Boeing 737-800 nyaris sempurna.
“Tidak jelas apakah kolong pesawat ambruk saat mendarat atau apakah kolong pesawat tidak terlipat sama sekali. Ini masalah yang sangat serius dan tentunya akan menjadi fokus para penyelidik,” ucapnya.
Sementara itu, mantan Inspektur Jenderal Departemen Transportasi AS Mary Schiavo menduga, salah satu mesin pesawat kemungkinan mati atau indikator pesawat rusak.
Baca juga: Kronologi Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korea Selatan dan Tewaskan 29 Orang
“Kemungkinan lain adalah pilot mencoba melakukan go-around, yang berarti pilot ingin membatalkan pendaratan dan berputar balik di udara untuk memeriksa apakah roda gigi berfungsi,” jelas dia.
Schiavo sendiri tidak tahu pasti apakah roda gigi pesawat tersebut turun atau tidak.
Menurutnya, pemeriksaan fungsi roda sebuah pesawat merupakan prosedur yang seharusnya kali pertama dilakukan.
“Mungkin ada masalah dengan lampu dan mereka tidak tahu pasti apakah roda giginya turun atau tidak. Ini adalah prosedur yang sangat tepat untuk pertama-tama melakukan pemeriksaan, datang ke bandara, melewati landasan pacu dan meminta menara (kontrol) benar-benar memeriksa untuk memastikan apakah roda gigi Anda turun atau naik,” kata dia.
Hingga saat ini masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan pesawat Jeju Air.
Baca juga: Update Pesawat Jeju Air Jatuh: 85 Orang Tewas, Diperkirakan Hanya 2 Orang Selamat
Respons Boeing
Raksasa penerbangan AS Boeing mengatakan, pihaknya saat ini sedang menjalin komunikasi dengan Jeju Air Co. menyusul kecelakaan mematikan salah satu pesawat Boeing 737-800 milik maskapai.
“Kami sedang menghubungi Jeju Air terkait penerbangan 2216 dan siap membantu mereka,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Yonhap News Agency.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang kehilangan orang terkasih, dan pikiran kami tertuju kepada para penumpang dan awak pesawat,” sambungnya.