PCO: Makan Bergizi Gratis Sumbang 0,1 Persen ke Pertumbuhan Ekonomi RI 2025
JAKARTA, KOMPAS.com – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi mengatakan, program makan bergizi gratis (MBG) bisa menambah 0,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia saat tahun pertama pelaksanaan atau pada 2025.
Menurut Dedek, hal itu berdasarkan proyeksi dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Ada proyeksi dari Bappenas yang mengatakan bahwa ketika program ini sudah mulai berjalan di tahun pertama 2025, ini akan menambahkan 0,1 persen pertumbuhan ekonomi,” ujar Dedek dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang disiarkan YouTube Kompas TV, Jumat (27/12/2024).
Baca juga: BGN Bantah Libatkan Ormas dalam Program Makan Bergizi Gratis, Akan Tempuh Jalur Hukum
Ia lantas menjelaskan proses pertumbuhan yang dimaksud. Menurutnya dalam program MBG bahan baku diambilkan dari pertanian, perikanan hingga perkebunan.
Bahan-bahan itu diberikan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di daerah.
Lalu dari SPPG makanan itu didistribusikan ke sekolah (untuk siswa) dan posyandu (untuk ibu hamil dan balita).
Dalam proses tersebut ada penyedia bahan baku lokal, distributor bahan baku lokal hingga pengelola limbah pangan MBG.
Baca juga: BGN Tegaskan Tak Pernah Libatkan Ormas dalam Makan Bergizi Gratis
Dengan demikian, diharapkan seluruh komponen itu bisa berperan dalam kegiatan makan gratis tersebut.
“Inilah yang kita harapkan bahwa ekonomi lokal di sini akan terdorong juga di dalam mewujudkan program MBG dan imbasnya diproyeksikan nanti MBG akan menyumbangkan 0,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kita. Jadi optimis sekali,” jelas Dedek.
Dimulai 6 Januari 2025
Dalam penjelasannya, Dedek mengungkapkan, program makan bergizi gratis akan dimulai pada hari pertama siswa masuk sekolah setelah masa libur semester.
Artinya, program MBG akan dilakukan per 6 Januari 2024.
Baca juga: Susu Makan Bergizi Gratis: Tak Ada Susu, Ganti Telur atau Daun Kelor
“Hari pertama 2025 saat anak-anak masuk, yang di mana itu tanggal 6 Januari,” ungkap Dedek.
Pelaksanaan kick off MBG itu nantinya bakal melibatkan sekitar 1.000 SPPG yang akan menyediakan 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per hari, sehingga jika dihitung ada 3,2 juta sampai 3,3 juta penerima manfaat MBG ketika program pertama kali dimulai pada 2025.
“2025 selesai, kita target berkembang terus (penerima menjadi) 15-20 juta,” tambahnya.
Sementara itu, hingga 2029 mendatang ditargetkan ada total 82 juta penerima manfaat dari program MBG.
Baca juga: BUMDes Kunci Program Makan Bergizi Gratis
Untuk diketahui, makan bergizi gratis adalah program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto pada saat kampanye Pilpres 2024 lalu.
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengatakan, program makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan pemerintah bisa meningkatkan peredaran uang hingga 800 persen di daerah-daerah.
Peningkatan itu jika diperbandingkan dengan program dana desa yang selama ini memberi suntikan anggaran Rp 1 miliar per tahun untuk desa.
Perhitungan itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) di Istana Negara, Selasa (11/12/2024).
Baca juga: Himpunan Nelayan Siap Kolaborasi dengan Pemerintah Dukung Makan Bergizi Gratis
Mula-mula, Presiden menyebut makan bergizi merupakan program yang strategis. Sebab, selain memberikan tambahan gizi kepada anak-anak, makan bergizi juga menghidupkan ekonomi pedesaan, kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
“Puluhan triliun (rupiah) akan beredar di daerah-daerah. Sebagai contoh sederhana, dengan dana desa kita gulirkan Rp 1 miliar per desa per tahun,” ujar Prabowo.
“Dengan makan bergizi, desa per tahun melalui uang makan anak-anak itu beredarnya adalah kurang lebih Rp 8 miliar per desa per tahun. 800 persen meningkat peredaran uang di daerah-daerah,” tegasnya.
Dengan begitu, lanjut Prabowo, pemerintah ingin mengembalikan uang yang biasanya tersedot di pusat kota menjadi bergulir ke setiap daerah.