Informasi Terpercaya Masa Kini

Dipilih Nikita Willy untuk Melahirkan, Apa Itu Metode “Water Birth” dan Berapa Biayanya?

0 3

KOMPAS.com – Persalinan dengan metode water birth belakangan menjadi sorotan setelah aktris Nikita Willy melahirkan anak keduanya, Minggu (15/12/2024).

Anak kedua Nikita Willy diketahui lahir melalui proses persalinan di dalam air.

Buah hatinya yang diberi nama Nael Idrissa Djokosoetono itu lahir di Los Angeles, Amerika Serikat.

Baca juga: Apa Itu Sleep Training yang Diterapkan Nikita Willy pada Anaknya?

Lantas, apa itu metode water birth?

Metode melahirkan water birth 

Water birth adalah proses melahirkan yang dilakukan dengan berendam di dalam air hangat, bisa di bathtup maupun di bak tiup.

Dilansir dari Health Line, suhu air biasanya disesuaikan antara 32-38 derajat Celsius agar memberikan kenyamanan bagi ibu untuk melahirkan.

Jika temperatur air melebihi 38 derajat Celsius dapat menyebabkan suhu inti tubuh ibu meningkat dan membuat jantung bayi berdetak cepat.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), berendam dalam air dapat mempersingkat durasi persalinan. Melahirkan di dalam air juga bisa mengurangi kebutuhan obat pereda nyeri atau analgesik.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam BMC Pregnancy Childbirth pada 2014 mengungkapkan, perempuan yang melahirkan di dalam air dilaporkan lebih sedikit mengalami inkontinensia stres 42 hari setelah melahirkan dibandingkan mereka yang melahirkan secara normal.

Sebagai informasi, inontinensia stres adalah kebocoran urine akibat tekanan pada kandung kemih yang umum terjadi pasca melahirkan.

Baca juga: Bikin Perut Tetap Buncit Meski Sudah Melahirkan, Apa Itu Diastatic Recti?

Risiko melahirkan dengan metode water birth

Meski jarang terjadi, ada beberapa risiko melahirkan dengan metode water birth yang bisa dialami oleh bayi, yaitu:

  • Bayi bisa terkena infeksi
  • Tali pusar bisa putus sebelum bayi keluar dari air
  • Suhu bayi terlalu tinggi atau terlalu rendah
  • Bayi tidak sengaja menghirup air
  • Bayi mengalami kejang atau tidak bisa bernapas

Penelitian pada 2017 yang dipublikasikan dalam Morbidity and Mortality Weekly Report juga mengungkap, bayi yang lahir di air rentan terkena penyakit akibat infeksi.

Misalnya, pernyakit Legionnaires yang disebabkan oleh infeksi bakteri Legionella. Apabila bakteri tersebut tidak sengaja terhirup, bayi bisa mengalami demam, batuk, hingga pneumonia.

Siapa yang bisa melahirkan dengan metode water birth?

ACOG merekomendasikan agar metode ini dilakukan oleh perempuan dengan kehamilan berusia antara 37 minggu hingga 42 minggu dan tidak memiliki risiko kehamilan tinggi.

Water birth tidak direkomendasikan untuk perempuan yang sedang dalam persalinan prematur atau mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Infeksi darah
  • Demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih
  • Pendarahan yang berlebihan
  • Detak jantung janin sulit dilacak
  • Memiliki riwayat distosia bahu

Baca juga: Kapan Usia Ideal untuk Hamil dan Melahirkan? Ini Kata Dokter

Biaya melahirkan dengan metode water birth

Biaya melahirkan dengan water birth bervariasi. Nilainya juga bisa berbeda di negara satu dengan negara lainnya.

Jika dilakukan di rumah menggunakan bak sendiri, seseorang kiranya perlu untuk menyiapkan secara mandiri bak atau kolam tiup dengan harga 65-500 dollar AS (sekitar Rp 1 juta-Rp 8 juta), tergantung kebutuhan.

Sementara itu, WebMD yang berbasis di Amerika Serikat menulis, jasa bidan atau perawat untuk water birth yang dilakukan di rumah biasanya berkisar antara 2.000-6.000 dollar AS (sekitar Rp 32 juta-Rp 96 juta).

Apabila proses melahirkan dengan metode water birth dilakukan di rumah sakit atau pusat persalinan, biaya yang dikenakan biasanya sudah satu paket dari sewa bak hingga jasa layanan medis. 

WebMD mencatat, biaya yang dikenakan oleh pusat persalinan untuk metode water birth umumnya sekitar 3.000-4.000 do;lar AS (sekitar Rp 48 juta-Rp 64 juta) per kelahiran.

Baca juga: Syarat dan Ketentuan Melahirkan Gratis Ditanggung BPJS Kesehatan

Leave a comment